Faktor yang Memengaruhi Status Gizi

4. Biofisik Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi khususnya jaringan dan melihat perubahan struktur dari jaringan Depkes RI, 2005. Menurut Gibson 2005 bahwa penilaian status gizi dibagi atas lima metode, dimulai dengan penilaian pola makan dietary methods, pemeriksaan laboratorium laboratory methods, pemeriksaan antropometri anthropometric methods, pemeriksaan klinis clinical methods dan penilaian faktor-faktor ekologi ecological factors . Status gizi pada balita dan anak dapat diukur dengan menggunakan indeks antropometri. Antropometri adalah pengukuran dari dimensi fisik tubuh manusia. Antropometri adalah teknik yang sangat berguna untuk mengestimasi komposisi tubuh sehingga membutuhkan ketelitian dalam pengukuran serta keahlian dan alat- alat yang sudah distandarisasi Mitchell, 2003.

2.5. Faktor yang Memengaruhi Status Gizi

Pada saat ini masalah gizi utama di Indonesia masih adalah kurang Energi Protein KEP, Anemia Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium GAKY dan Kurang Vitamin A KVA dan juga Gizi Lebih. Analisis masalah gizi kurang yang dilakukan oleh Atmarita dan Falah 2004 pada tahun 1989, prevalensi gizi kurang pada balita sebesar 37,5 menurun menjadi 27,5 pada tahun 2003, ini berarti terjadi penurunan gizi kurang sebesar 10. Sementara itu terjadi penurunan gizi Universitas Sumatera Utara buruk sampai tahun 2003 yaitu 8,3. Pada tahun 2005 ini dilaporkan terjadi peningkatan kasus gizi buruk atau yang lebih dikenal dengan busung lapar. Menurut Rimbawan dan Baliwati 2004, KEP terjadi akibat konsumsi pangan yang tidak cukup mengandung energi dan protein serta gangguan kesehatan. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kekurangan gizi antara lain makanan yang tidak seimbang dan penyakit infeksi Soekirman, 1999. Penyebab masalah gizi kurang dapat dibagi dua bagian yaitu penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Penyebab langsung adalah makanan yang tidak seimbang dan penyakit infeksi, dan diantara keduanya saling berhubungan. Pada balita yang konsumsi makanannya tidak cukup, maka daya tahan tubuhnya lemah. Pada keadaan tersebut mudah terserang penyakit infeksi yang dapat mengurangi nafsu makan dan akhirnya dapat menderita kurang gizi Azwar, 2004. Sedangkan penyebab tidak langsung berupa ketersediaan makanan, pola asuh serta sanitasi dan pelayanan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pendidikan, pengetahuan dan keterampilan. Hasil penelitian Melisa Sevtiyana 2010, menunjukkan bahwa dari faktor- faktor yang mempengaruhi status gizi balita usia 1-5 tahun di Kelurahan Bina Harapan Wilayah Cakupan UPT Puskesmas Arcamanik Bandung adalah pengetahuan ibu, pola makan, pengasuhan, pemberian ASI eksklusif, dan lamanya pemberian ASI, terdapat dua faktor yang mempengaruhi status gizi balita dengan p value 0,5. Universitas Sumatera Utara Penelitian lain menurut Patodo, Shally 2012 bahwa hasil analisis bivariat terdapat korelasi yang signifikan p=0,026 antara pengetahuan ibu dan status gizi, terdapat korelasi yang signifikan antara pendapatan keluarga dengan status gizi p=0,024 dan tidak terdapat korelasi yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu dan kunjungan posyandu dengan status gizi dan analisis multivariat didapatkan pendapatan keluarga adalah faktor yang paling berhubungan dengan status gizi balita OR=2,713.

2.6. Landasan Teori

Dokumen yang terkait

Hubungan Status Gizi Balita Dan Pola Asuh Di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2006

0 41 93

Tingkat Partisipasi Ibu di Posyandu dan Implementasi Program Gizi dalam Meningkatkan Status Gizi Balita

0 7 6

Hubungan Partisipasi Ibu Balita di Posyandu dengan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Gizi Ibu Balita serta Status Gizi Balita di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor

0 16 183

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DAN TINGKAT KEHADIRAN ANAK BALITA DI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi dan Tingkat Kehadiran Anak Balita di Posyandu Dengan Status Gizi Anak Balita di Desa Gedongan Kecamatan Colomadu

0 3 17

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN STATUS GIZI Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Status Gizi Anak Balita Yang Memiliki Jamkesmas Di Desa Tegal Giri Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali.

0 3 16

Hubungan Antara Status Pekerjaan Ibu Dengan Status Gizi Balita di Posyandu Desa Duet Kecamatan Wates Kabupaten Kediri.

0 0 13

B. Data Balita - Hubungan Kinerja Kader Posyandu, Karakteristik dan Partisipasi Ibu dengan Status Gizi Balita di Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah

0 0 24

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Kader Posyandu 2.1.1. Kader Posyandu - Hubungan Kinerja Kader Posyandu, Karakteristik dan Partisipasi Ibu dengan Status Gizi Balita di Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah

0 2 30

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Kinerja Kader Posyandu, Karakteristik dan Partisipasi Ibu dengan Status Gizi Balita di Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah

0 0 12

HUBUNGAN KINERJA KADER POSYANDU, KARAKTERISTIK DAN PARTISIPASI IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KECAMATAN BANDAR KABUPATEN BENER MERIAH

0 0 18