Hubungan Partisipasi Ibu dengan Status Gizi Balita Gambaran Status Gizi Balita di Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah

4.9. Hubungan Partisipasi Ibu dengan Status Gizi Balita

Untuk melihat hubungan partisipasi ibu dengan status gizi balita di Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah dapat dilihat pada Tabel 4.12: Tabel 4.11. Hubungan Partisipasi Ibu dengan Status Gizi Balita di Kecamatan Bandar Kabupaten Benar Meriah Status Gizi Total Nilai p No Partisipasi Ibu Gizi Normal Gizi Kurang Gizi Buruk n n n n 1 Baik 71 91,0 5 6,4 2 2,6 78 100,0 0,004 2 Tidak baik 21 65,6 9 28,1 2 6,3 32 100,0 Berdasarkan hasil analisis bivariat antara variabel partisipasi ibu dengan status gizi balita BBU ditemukan bahwa hasil analisis hubungan antara partisipasi ibu dengan status gizi balita BBU diperoleh bahwa ada sebanyak dua orang 2,6 dengan partisipasi ibu kategori baik dengan status gizi balita buruk. Sedangkan diantara partisipasi ibu yang tidak baik ada dua orang 6,3 mengakibatkan status gizi buruk. Hasil uji statistik chi square diperoleh bahwa nilai p 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan proporsi keadaan status gizi balita antara partisipasi ibu kategori baik dengan partisipasi ibu kategori tidak baik ada hubungan yang signifikan antara partisipasi ibu dengan status gizi balita. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Gambaran Status Gizi Balita di Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah

Status gizi diartikan keadaan keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi. Status gizi baik bila jumlah asupan zat gizi sesuai dengan yang dibutuhkan. Status gizi tidak seimbang dapat diprestasikan dalam bentuk gizi kurang dari yang dibutuhkan. Sedangkan status gizi lebih bila asupan zat gizi melebihi dari yang dibutuhkan. Sehingga status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi Almatsier, 2002. Berdasark an hasil penelitian status gizi balita di Kecamatan Bandar Kabupaten Benar Meriah ditemukan bahwa status gizi balita kurang dengan proporsi 16,4 . Balita yang mengalami gizi kurang terjadi dikarenakan anak tidak suka makan, anak mau makan jika dibawa makan sambil jalan-jalan, pada sore hari setelah ibu pulang dari kebun. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa status gizi balita pada keluarga di Kecamatan Bandar masih perlu mendapat perhatian, karena keadaan status gizi pada balita dapat berdampak terhadap pertumbuhan fisik maupun mentalnya. Anak dengan status gizi kurang. Kondisi kekurangan gizi yang terus berkelanjutan akan menghambat pertumbuhan hingga mencapai masa remaja, akan kelihatan pendek, kurus jika dibandingkan teman-temannya sebaya yang lebih sehat. Untuk mengatasi gizi kurang pada balita memerlukan peranan dari orang tua dalam pengetahuan dan pemberian makan yang bergizi pada balita. 64 Universitas Sumatera Utara Dalam hal ini status gizi balita di Kecamatan Bandar Kabupaten Benar Meriah berhubungan dengan kinerja kader posyandu, partisipasi ibu dan pengetahuan ibu tentang pentingnya pelaksanaan posyandu. Apabila status gizi balita sudah mendapatkan gambaran setelah pelaksanaan posyandu, sehingga ibu akan memberikan makan pada balita selain mengandung kualitas dan kuantitas yang cukup untuk menghasilkan kesehatan yang baik, tidak kalah pentingnya dengan perhatian dalam pemberian makan. Keadaan ini sesuai menurut UNICEF 1998, bahwa faktor langsung penyebab gizi kurang pada anak balita, yaitu faktor makanan dan penyakit infeksi dan keduanya saling mendorong. Sebagai contoh, anak balita yang tidak mendapat cukup makanan bergizi seimbang memiliki daya tahan yang rendah terhadap penyakit sehingga mudah terserang infeksi. Sebaliknya penyakit infeksi seperti diare dan infeksi saluran pernapasan atas ISPA dapat mengakibatkan asupan gizi tidak dapat diserap tubuh dengan baik sehingga berakibat pada gizi buruk. Selain itu menurut Almatsier 2001 bahwa status gizi dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi dalam tubuh. Bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi dan digunakan secara efisien akan tercapai status gizi optimal yang memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Pengukuran status gizi dapat dilakukan dengan menilai ukuran antropometri, pemeriksaan klinis dan biokimia, serta mengukur jumlah masukan makanan, Universitas Sumatera Utara umumnya pengukuran status gizi penduduk dalam survey skala besar hanya dilakukan dengan menilai ukuran antropometri yang merupakan salah satu pilihan cara yang termudah. Penilaian status gizi balita di Kecamatan Bandar Kabupaten Benar Meriah yang didapatkan pada penelitian ini dengan melaksanakan pengukuran berat badan balita dibandingkan dengan umur balita saat penelitian. Status gizi yang diukur dengan rasio BBU mencerminkan status masa sekarang. Karena, berat badan mencerminkan kondisi outcome tentang status gizi pada masa sekarang.

5.2. Hubungan Kinerja Kader Posyandu dengan Status Gizi di Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah

Dokumen yang terkait

Hubungan Status Gizi Balita Dan Pola Asuh Di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2006

0 41 93

Tingkat Partisipasi Ibu di Posyandu dan Implementasi Program Gizi dalam Meningkatkan Status Gizi Balita

0 7 6

Hubungan Partisipasi Ibu Balita di Posyandu dengan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Gizi Ibu Balita serta Status Gizi Balita di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor

0 16 183

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DAN TINGKAT KEHADIRAN ANAK BALITA DI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi dan Tingkat Kehadiran Anak Balita di Posyandu Dengan Status Gizi Anak Balita di Desa Gedongan Kecamatan Colomadu

0 3 17

SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN STATUS GIZI Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Status Gizi Anak Balita Yang Memiliki Jamkesmas Di Desa Tegal Giri Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali.

0 3 16

Hubungan Antara Status Pekerjaan Ibu Dengan Status Gizi Balita di Posyandu Desa Duet Kecamatan Wates Kabupaten Kediri.

0 0 13

B. Data Balita - Hubungan Kinerja Kader Posyandu, Karakteristik dan Partisipasi Ibu dengan Status Gizi Balita di Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah

0 0 24

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Kader Posyandu 2.1.1. Kader Posyandu - Hubungan Kinerja Kader Posyandu, Karakteristik dan Partisipasi Ibu dengan Status Gizi Balita di Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah

0 2 30

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Kinerja Kader Posyandu, Karakteristik dan Partisipasi Ibu dengan Status Gizi Balita di Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah

0 0 12

HUBUNGAN KINERJA KADER POSYANDU, KARAKTERISTIK DAN PARTISIPASI IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KECAMATAN BANDAR KABUPATEN BENER MERIAH

0 0 18