Kegunaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian .1 Tujuan

10

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu Harga perolehan petani Voor-Oogst hanya 67,67, dimana keuntungan yang diperoleh petani sebesar 33,87 dari harga gudang gudang perusahaan rokok. Margin keuntungan terbesar diperoleh pedagang besar sebesar 21,47 dari harga gudang, dan pedagang perantara mendapatkan margin keuntungan sebesar 6,13 dari harga gudang. Berdasarkan perkembangan farmer share petani Voor-Oogst pada tahun 1979-1998 terjadi kecenderungan penurunan perolehan yang didapat petani, rata – rata kenaikan harga tembakau Voor-Oogst sebesar 16,60 akibat adanya curah hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan kualitas tembakau merosot Priyono, 2000. Menurut Widartien 2010 dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Saluran Distribusi Penjualan Tembakau Kasturi Studi Desa Sumberpinang Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember mengatakan bahwa margin terbesar terjadi pada saluran penjualan petani – pabrik yaitu sebesar 24,00. Kemudian saluran distribusi penjualan blandang blandang besar - pabrik dengan margin sebesar 14,34, petani – pengepul dengan margin sebesar 12,84,pengepul – pabrik dengan margin sebesar 11,78, blandang besar – pengepul dengan margin sebesar 7,25, petani – blandang kecil dengan margin sebesar 8,25, dan blandang kecil – blandang besar dengan margin sebesar 6,45. Menurut Ihsannudin 2010 dalam penelitiannya yang berjudul Risiko Usahatani Tembakau di Kabupaten Magelang mengatakan pendapatan petani yang melakukan usahatani tembakau jenis Temanggung dan pendapatan petani yang melakukan usahatani tembakau jenis Muntilan tidak menunjukkan perbedaan atau identik dilihat dari nilai t-hitung sebesar 1,29 ternyata lebih kecil dari nilat t-tabel 1,99 pada taraf kesalahan 5 dengan rata – rata pendapatan jenis tembakau Temanggung Rp – 4.070.892 dan tembakau Muntilan Rp – 6.278.629. Menurut Rahayu dkk 2013 dalam penelitiannya yang berjudul Kajian Keragaan Pasar dan Daya Saing Komoditas Tembakau sebagai Dampak Perubahan Iklim di Kabupaten Grobogan mengatakan keragaman pasar dan pemasaran tembakau terdapat 5 saluran pemasaran dan saluran pemasaran V paling efisien dibandingkan dengan saluran lainnya dengan farmers share sebesar 19,46, yaitu saluran Petani – PP Kecamatan –pabrik Rokok. Hanya pada saluran ini tidak gampang bagi petani tembakau untuk dapat menembus langsung ke pabrik, diperlukan informasi dan hubungan kerja yang istimewa untuk dapat memasuki saluran ini. Oleh karena itu ketergantungan terhadap informasi dan hubungan yang baik serta pengetahuan tentang kualitas dan kuantitas yang diinginkan pabrik menjadi persyaratan utama bagi petani untuk dapat memasuki saluran ini.

2.1.2 Tembakau

Tembakau Nicotiana tabacum L. Nama umum Indonesia : Tembakau, mbako Jawa, bako Sunda Inggris : Tobacco Klasifikasi Kingdom : Plantae Tumbuhan Subkingdom : Tracheobionta Tumbuhan berpembuluh Super Divisi : Spermatophyta Menghasilkan biji Divisi : Magnoliophyta Tumbuhan berbunga Kelas : Magnoliopsida berkeping dua dikotil Sub Kelas : Asteridae Ordo : Solanales Famili : Solanaceae suku terung- terungan Genus : Nicotiana Spesies : Nicotiana tabacum L.