Analisis Komparatif k Sampel

1. Menentukan formulasi hipotesis H : µ 1 = µ 2 = µ 3 H 1 : µ 1 ≠ µ 2 ≠ µ 3 2. Menentukan taraf nyata α beserta F tabel Taraf nyata α = 0.05 ditentukan dengan derajat pembilang v 1 dan derajat penyebut v 2 . v 1 = k-1 dan v 2 = kn-1 sehingga diketahui F α=0.05 v 1 ;v 2 . 3. Menentukan kriteria pengujian H diterima apabila F ≤ F α=0.05 v 1 ;v 2 artinya tidak tedapat perbedaan pendapatan pada ketiga sistem penjualan tembakau kasturi. H ditolak apabila F F α=0.05 v 1 ;v 2 artinya terdapat perbedaan pendapatan pada ketiga sistem penjualan tembakau kasturi. Membuat analisis variansnya dalam bentuk tabel ANOVA Sumber Varians Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Rata – Rata Kuadrat F0 Rata – rata kolom Error JKK JKE k-1 kn-1 s = JKK k − 1 s = JKE k n − 1 s s Total JKT nk-1 JKT = ∑ ∑ x − T n n = = JKK = ∑ T = n − T n JKE = JKT – JKK k = kolom, n = baris 4. Membuat kesimpulan Menyimpulkan H diterima atau ditolak dengan membandingkan antara langkah ke -4 dengan kriteria pengujian pada langkah ke – 3.

2.1.10 Distribusi Kai Kuadrat Test of Goodness of Fit

Saluran distribusi pemasaran dikatakan tidak efisien bila perbedaan distribusi keuntungannya semakin besar, dan sebaliknya sehingga perlu diberikan batasan berapa persen perbedaan tersebut dikatakan besar dan berapa persen perbedaan tersebut dikatakan kecil. Sulit untuk menentukan mana perbedaan yang tergolong besar dan perbedaan tergolong kecil tanpa adanya batasan kuantitatif sehingga pada akhirnya sulit menetukan antara saluran distribusi pemasaran yang efisien dan yang tidak efisien. Analisis terhadap kemerataan share keuntungan maupun kemerataan share biaya sebaiknya tidak berjalan sendiri – sendiri, tetapi harus dianalisis secara bersamaan. Hal tersebut ditinjau dari sisi keadilan, maka antara share keuntungan dan share biaya mempunyai hubungan yang tidak bisa dipisahkan. Lembaga pemasaran mengeluarkan biaya pemasaran dengan share yang tinggi, idealnya menerima share keuntungan yang tinggi pula dan sebaliknya, namun kondisi tersebut akan menghasilkan ketidak- merataan, baik share keuntungan maupun share biaya, tetapi dilihat dari sisi keadilan justru menghasilkan pembagian yang adil. Ketidak-merataan baik share biaya maupun share keuntungan hendaknya tidak diindikasikan sebagai ketidak- efisienan. Asalkan ketidak-merataan pada share keuntungan selaras dengan ketidak-merataan pada share biaya, artinya keadilan atau efisisensi terjadi apabila proporsi dari keuntungan yang diterima oleh setiap pelaku pasar sama dengan proporsi biaya yang dikeluarkan. Kondisi tersebut perlu dilengkapi dengan analisis statistik yang memberikan pengukuran tentang tingkat kemerataan sebagai cermin dari tingkat keadilan. Analisis untuk mengukur tingkat kemerataan secara statistik dapat dilakukan dengan menggunakan pengujian tentang kebaikan-suai test of goodness of fit yang dikemukakan oleh Karl Pearson dalam teorinya yang dikenal dengan “Distribusi Kai Kuadrat” Chi- Square Distribution Riniati, 2007. Menurut Ghozali 2006 chi – square goodness of fit test dapat digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan signifikan antara jumlah obyek atau response yang diobservasi yang jatuh pada setiap kategori dan jumlah obyek yang diharapkan expected berdasarkan pada hipotesis nol. Jadi uji goodness of fit menilai tingkat kesesuaian correspondence antara observed dan expected observation dalam setiap kategori.