Teori Pendapatan Tinjauan Pustaka .1 Penelitian Terdahulu

2.1.6 Teori Pemasaran

Pasar dapat didefinisikan sebagai tempat ataupun terjadinya pemenuhan kebutuhan dan keinginan dengan menggunakan alat pemuas yang berupa barang ataupun jasa, dimana terjadi pemindahan hak milik antara penjual dan pembeli Sudiyono, 2002. Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Pasar adalah kelompok orang yang memiliki kebutuhan yang sama. Pemasaran meliputi semua aktivitas yang berhubungan dengan pasar, yaitu berusaha mewujudkan pertukaran potensial. Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang bernilai satu sama lain Kotler dan Susanto, 2000. Menurut Hariyati 2007 pasar tidak harus selalu merupakan tempat atau bangunan tertentu, melainkan setiap hubungan yang terjadi antara pembeli dan penjual suatu produk tertentu dalam jangka waktu tertentu telah merupakan pasar, walaupun hubungan tersebut hanya dilakukan melalui alat komunikasi seperti telpon, telegram, dan lain – lain. Sebagai contoh misalnya pasar valuta asing, pasar wesel luar negeri, dan sebagainya. Adapun jenis – jenis pasar sesuai kebutuhannya. Jenis pasar menurut bentuk kegiatannya dapat dibagi menjadi dua macam yaitu pasar nyata maupun pasar abstrak. Pasar nyata adalah pasar dimana barang – barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Pasar abstrak adalah pasar dimana pedagangnya tidak menawar barang – barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya. Jenis pasar menurut cara transaksinya dibagi menjadi dua yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Pasar tradisional merupakan pasar yang bersifat tradisional dimana penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar – menawar secara langsung. Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang – barang diperjual belikan dengan harga pas dan dengan layanan sendiri. Berdasarkan sifat dan bentuknya, pasar dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Adapun ciri – ciri dari kedua pasar tersebut sebagai berikut. 1. Pasar persaingan sempurna memiliki ciri antara lain : a. Barang yang diperjual belikan haruslah homogen sehingga barang tertentu yang dijual oleh penjual – penjualnya harus sama dalam segala hal. b. Jumlah penjual dan pembeli banyak, sehingga penjual atau pembeli secara perorangan tidak dapat mempengaruhi harga pasar atau penjual berperan sebagai price taker. c. Tidak ada campur tangan pemerintah. d. Semua pengusaha mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang keuntungan – keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan – perusahaan yang turut dalam pasar tersebut. e. Semua pengusaha bebas keluar masuk pasar. 2. Pasar persaingan tidak sempurna memiliki ciri antara lain : a. Pengetahuan tentang keadaan pasar yang kurang diketahui oleh konsumen maupun produsen. b. Adanya berbagai hambatan mekanisme pasar. c. Adanya penawaran suatu produk yang memiliki sifat monopolistik. Beberapa bentuk pasar yang termasuk kedalam pasar tidak sempurna antara lain : 1. Pasar monopoli, yaitu keadaan pasar dimana hanya ada satu orang produsen untuk suatu yang tidak memiliki produk pengganti. 2. Pasar oligopoli, yaitu keadaan pasar dimana terdapat beberapa lebih dari dua penjual produk – produk yang identik atau sama dengan yang lainnya. 3. Pasar duopoli, yaitu keadaan pasar dimana terdapat dua penjual dengan produk yang sama. 4. Pasar monopolistik, yaitu keadaan pasar dimana terdapat banyak penjual dengan memperdagangkan produk – produk yang sama tetapi tidak identik. Pemasaran tata niaga = distribusi = marketing merupakan kegiatan ekonomi yang berfungsi membawa atau menyampaikan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Pemasaran juga dapat diartikan sebagai proses sosial dan manajerial yang dalam hal ini individu atau kelompok mendapatkan kebutuhan