Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

Menurut Parasuraman dalam Rachmat Hidayat 2009 model kualitas layanan perbankan yang populer dan kini banyak dijadikan acuan dalam riset pemasaran adalah model servqual service quality, kualitas pelayanan sebagai penilain atau sikap global yang berkenaan dengan superioritas suatu layanan sedangkan kepuasan nasabah adalah respon dari penilaian tersebut. Kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan nasabah dan berakhir pada persepsi nasabah. Semua pihak yang membeli dan mengkonsumsi jasa perbankan akan memberikan penilaian yang berbeda-beda terhadap kualitas layanan Menurut Barsky dalam Yohanes Sugiharto 2007, memberikan kepuasan bagi pelanggan adalah untuk memperluas bisnis, memperoleh pasar yang lebih besar, yang pada akhirnya dapat meningkatkan keuntungan. Kepuasan nasabah ditentukan oleh kualitas pelayanan yang dikehendaki nasabah, sehingga jaminan kualitas menjadi prioritas utama bagi bank. Untuk kepuasan nasabah terhadap layanan, ada dua hal pokok yang saling berkaitan erat yaitu harapan nasabah terhadap kualitas layanan expected quality dan persepsi nasabah terhadap kualitas layanan perceived quality. Nasabah selalu menilai suatu layanan yang diterima dibandingkan dengan apa yang diharapkan atau diinginkan Parasuraman dalam Rachmat Hidayat, 2009. Menurut Rachmat Hidayat 2009 kepuasan nasabah harus disertai dengan loyalitas nasabah, kepuasan nasabah menyangkut apa yang diungkapkan oleh nasabah tentang persepsi dan harapannya terhadap layanan perbankan yang diperoleh dari bank. Sedangkan loyalitas berkaitan dengan apa yang dilakukan nasabah setelah berinteraksi dalam proses layanan perbankan. Konsep ini menyiratkan bahwa kepuasan nasabah saja tidaklah cukup, karena puas atau tidak puas hanyalah salah satu bentuk emosi. Disamping itu, loyalitas nasabah juga tidak kalah relevannya untuk dianalisis sebab sikap loyal nasabah akan timbul setelah nasabah merasakan puas atau tidak puas terhadap layanan perbankan yang diterimanya Tjiptono, 2005:386. Seperti pada Bank BNI yang berdiri sejak 1946 yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional. Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri. Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional. Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai BNI 46. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat -Bank BNI- ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988. Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus. Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan Bank BNI dipersingkat menjadi BNI, sedangkan tahun pendirian -46- digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan negara. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang sejauh mana Kualitas Pelayanan dan Citra Merek terhadap Kepuasan dan dampaknya terhadap Loyalitas pada Nasabah Bank ini sebagai salah satu bentuk komunikasi pemasaran jasa agar konsumen mendapatkan kepuasan, oleh sebab itu didalam menyusun skripsi penulis mengambil judul : “PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUASAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK BNI’46 CABANG UIN SYARIF HIDAYATULLAH CIPUTAT” B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan dan citra merek terhadap variabel kepuasan secara parsial dan simultan pada nasabah BNI’46 Cabang UIN Syarif Hidayatullah Ciputat? 2. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan dan citra merek terhadap variabel loyalitas secara parsial dan simultan pada nasabah BNI’46 Cabang UIN Syarif Hidayatullah Ciputat? 3. Bagaimana pengaruh kepuasan terhadap loyalitas nasabah BNI’46 Cabang UIN Syarif Hidayatullah Ciputat? 4. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan dan citra merek terhadap kepuasan dan dampaknya terhadap loyalitas pada nasabah BNI’46 Cabang UIN Syarif Hidayatullah Ciputat?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian a. Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan dan citra merek terhadap variabel kepuasan secara parsial dan simultan pada nasabah BNI’46 Cabang UIN Syarif Hidayatullah Ciputat. b. Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan dan citra merek terhadap variabel loyalitas secara parsial dan simultan pada nasabah BNI’46 Cabang UIN Syarif Hidayatullah Ciputat. c. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan terhadap loyalitas pada nasabah BNI’46 Cabang UIN Syarif Hidayatullah Ciputat. d. Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan dan citra merek terhadap kepuasan dan dampaknya terhadap loyalitas pada nasabah BNI’46 Cabang UIN Syarif Hidayatullah Ciputat. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Peneliti Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan serta pengalaman dalam bidang pemasaran, tepatnya pemasaran jasa yaitu kualitas pelayanan dan citra merek terhadap kepuasan dan dampaknya terhadap loyalitas yang berhubungan dengan teoritis yang diperoleh dalam perkuliahan dan juga sebagai prasyarat akademik untuk kelulusan Strata I SI di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. b. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dan mungkin dapat digunakan untuk melakukan inovasi produknya jasa sehingga dapat memenuhi kualitas yang diinginkan oleh nasabah. c. Bagi Akademisi Menambah pengetahuan akademisi khususnya mahasiswai program studi manajemen pemasaran tentang seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan dan citra merek terhadap kepuasan dan dampaknya terhadap loyalitas. d. Bagi masyarakat Peneliti berharap penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan dapat dijadikan gambaran atau bahan perbandingan bagi penelitian yang mempunyai penelitian yang sama dengan penulis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Manajemen Pemasaran

Pemasaran adalah sekelompok aktivitas yang saling berkaitan yang dirancang untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan mengembangkan distribusi, promosi dan penetapan harga serta pelayanan untuk memuaskan kebutuhan konsumen pada tingkat keuntungan tertentu Gugup Kismono, 2001:293. Manajemen pada hakekatnya tediri dari perencanaan dan pelaksanaan dari sebuah rencana. Manajemen pemasaran mempunyai tugas untuk mempengaruhi tingkat jangkauan waktu dan kompetisi permintaan sehingga membantu perusahaan dalam mencapai sasaran perusahaan. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan nilai value perusahaan dimata masyarakat mempertahankan kelangsungan hidupnya, selain itu juga untuk berkembang dan mendapatkan laba. Dalam proses tercapainya tujuan perusahaan tersebut, para manajer pemasaran akan dihadapkan pada tugas pengelolaan program-program pemasaran. Pekerjaan mereka adalah menganalisa, merencanakan, dan implementasi program yang akan menghasilkan transaksi yang diinginkan.

B. Pengertian Manajemen Pemasaran Jasa 1. Definisi Jasa

Menurut Freddy Rangkuti 2008:19 pemasaran jasa tidak sama dengan pemasaran produk. Pertama, pemasaran jasa lebih bersifat intangible dan immaterial karena produknya tidak kasat mata dan tidak dapat diraba. Kedua, produksi jasa dilakukan saat konsumen berhadapan dengan petugas sehingga pengawasan kualitasanya dilakukan dengan segera. Hal ini lebih sulit daripada pengawasan produk fisik. Ketiga, interaksi antara konsumen dan petugas adalah penting untuk dapat mewujudkan produk yang dibentuk. Lovelock dalam Mts. Arief 2007:11 mendeskripsikan jasa sebagai proses daripada produk, dimana suatu proses melibatkan input dan mentranformasikannya sebagai output. Dua kategori yang diproses oleh jasa adalah orang dan objek. Menurut Kotler 2003:23 “A service can be defined as any activity or benefit that one party can offer another that is essential intangible and that does not result in the ownership anything. It’s production may or may not tied to a physical product”. Jasa adalah sesuatu yang tidak bewujud yang tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Dalam produksinya, jasa bisa terikat pada suatu produk fisik tetapi bisa juga tidak. Berdasarkan kedua definisi tersebut, jasa dapat diartikan sebagai sesuatu

Dokumen yang terkait

Pengaruh citra merek, kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan pasien dan dampaknya pada loyalitas pasien: studi kasus pada Rumah Sakit Syarif Hidayatullah

1 7 218

Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, dan Harga terhadap Kepuasan Pelanggan serta dampaknya terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus Pada Member PT.Melia Sehat Sejahtera di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta )

4 69 226

Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Perusahaan terhadap Kepercayaan Nasabah serta Dampaknya terhadap Loyalitas Nasabah (Studi Kasus Bank Syariah Mandiri).

3 8 217

Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Customer Value Terhadap Kepuasan Nasabah serta Dampaknya pada Loyalitas Nasabah (Studi Kasus Bank Syariah Mandiri)

1 11 177

PENGARUH CITRA, KUALITAS PELAYANAN, DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

0 2 14

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS NASABAH Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Nasabah (Kasus Bank Jateng Syariah Cabang Surakarta).

0 0 18

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS NASABAH Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Nasabah (Kasus Bank Jateng Syariah Cabang Surakarta).

0 1 20

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP LOYALITAS NASABAH Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah (Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Sragen).

0 0 15

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN NASABAH TERHADAP LOYALITAS NASABAH Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah (Studi Pada Nasabah Bank Syariah Cabang Surakarta).

0 1 13

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN NASABAH TERHADAP LOYALITAS NASABAH Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah (Studi Pada Nasabah Bank Syariah Cabang Surakarta).

0 2 13