Merumuskan suatu strategi pelayanan Mengkomunikasikan kualitas kepada pelanggan
c. Pada pemasaran jasa tidak ada pelaksanaan fungsi penyimpanan Jika diproduksi bersamaan dengan waktu konsumsi, tidak ada jasa
yang disimpan. Jika tempat duduk dalam bus yang berangkat dari Bandung ke Jakarta tidak terisi, berarti suatu kerugian bagi pengusaha
bus. Tempat duduk yang lowong tersebut tidak dapat dijual besok karena besok ada lagi kegiatan pemasaran baru.
d. Mutu jasa dipengaruhi benda berwujud perlengkapannya Jasa sifatnya tidak berwujud, karena itu konsumen akan
memperhatikan benda berwujud yang memberi pelayanan sebagai batasan terhadap kualitas jasa yang ditawarkan.
e. Saluran distribusi dalam pemasaran jasa tidak begitu penting Mengenai saluran distribusi dalam marketing jasa bukanlah hal yang
penting karena pada umumnya, dalam pemasaran jasa tidak menggunakan perantara. Akan tetapi, ada tipe jasa tertentu di mana agen-
agen, perantara-perantara dapat digunakan melalui biro penyaluran, misalnya dalam perdagangan saham obligasi, angkutan dan sebagainya.
Terkadang daya tarik terhadap jasa yang ditawarkan dapat dicapai dengan cara menyalurkan jasa tersebut melalui lembaga usaha yang
sudah terkenal. Seperti bengkel-bengkel servis mobil mengaitkan penyaluran jasanya melalui dealer mobil. Usaha kaset video mengaitkan
penyewaan videonya pada toko-toko yang menjual televisi dan video.
f. Beberapa masalah pemasaran dan harga jasa Kebutuhan terhadap pelayanan dokter-dokter spesialis sangat terasa
di daerah kota daripada pedesaan. Di kampung orang cukup mengandalkan tenaga mantri kesehatan atau dukun. Semakin maju rakyat
desa, makin meningkat kebutuhannya akan pelayanan kesehatan. Mereka mulai membutuhkan tenaga dokter umum dan spesialis. Faktor tingkat
pendidikan masyarakat juga mempunyai peranan penting. Selanjutnya, masalah harga banyak ditentukan orang atau lembaga yang
menghasilkan jasa. Seperti dokter spesialis, walaupun tarifnya sudah diatur oleh pemerintah, namun dokter terkenal yang banyak dikunjungi oleh pasien
dari golongan menengah keatas akan memasang tarif yang cukup tinggi. Berkaitan dengan kompleksnya masalah pemasaran jasa, menurut Mts.
Arief 2007:109 mengajukan argumentasinya bahwa pemasaran jasa tidak hanya memerlukan external marketing, tetapi juga internal dan interactive
marketing. Hal ini dapat dijelaskan pada gambar 2.1