Sejarah Berdirinya GAMBARAN UMUM PONPES DAAR EL-HIKAM
5.877 m² untuk didirikan sebuah pesantren. Maka diserahkannya tanah wakaf tersebut kepada menantunya agar dikelola untuk dijadikan sebuah pondok pesantren, dengan
demikian maka terwujudlah cita-cita KH. Bahrudin yang merupakan wasiat dari bapak mertuanya H. Sulaiman yang ingin mendirikan sebuah pondok pesantren.
Sebelumnya pesantren ini adalah sebuah komplek kontrakan, lalu dipecah menjadi dua, sebagian kontrakan sebagian lagi pesantren. Lambat laun seiring dengan
berjalannya waktu maka semakin banyaklah santri yang belajar dipesantren ini, dan akhirnya dihilangkanlah system kontrakan dan berubahlah seutuhnya menjadi
pesantren seutuhnya. Pesantren ini diresmikan pada bulan Dzul Hijjah 1421 H tepatnya pada tahun 2000 M.
Di awal berdirinya pesantren ini, santri pertama yang belajar disini berjumlah tiga orang mahasiswa UIN, waktu itu masih bernama IAIN Jakarta. Lalu lambat laun
seiring dengan penerimaan mahasiswa baru UIN Jakarta banyak santri yang berdatangan untuk mendaftarkan diri di pesantren ini, dimana setiap tahunnya
pesantren ini membuka penerimaan santri baru melalui dua tes, yaitu tes wawancara dan tes membaca kitab kuning. Maksud dari diadakannya tes ini adalah untuk
menentukan di kelas mana calon santri tersebut akan belajar. Hingga saat ini semua santri yang belajar di pesantren ini seluruhnya adalah para mahasiswa UIN Jakarta,
baik putra maupun putri yang keseluruhannya berjumlah 90 santri. 2. Sarana dan Prasarana
Dalam perjalanannya Pesantren Dar el-Hikam ini banyak mengalami perkembangan yang sangat signifikan, baik dari segi bangunan dan jumlah santri
yang belajar di Pondok ini. Mengenai jumlah santri, baik putra maupun putri yang belajar di Pondok ini, dari data yang didapatkan dari tahun ke tahun semakin
meningkat, ini tak lepas dari strategi publikasi pondok yang sudah semakin baik dari tahun ke tahun. Di samping itu juga materi yang dikaji di pesantren ini yaitu tentang
pengajaran kitab kuning yang notabene adalah kitab klasik peninggalan Ulama-ulama klasik tempo dulu juga turut menjadi daya tarik tersendiri bagi calon santri.
Selanjutnya mengenai sarana dan prasarana yang terdapat di Pondok pesantren ini dari tahun ke tahun semakin baik, hal ini ditandai dengan adanya dua
lokal baru yang dibangun pada awal tahun 2007, dimana keberadaan lokal ini cukup representatif bagi kelancaran belajar para santri yang merangkap sebagai mahasiswa
UIN. Berbicara mengenai sarana dan prasarana pondok pesantren ini, khususnya
mengenai bangunan tempat tinggal para santri putra kalu diflashback ke tiga tahun yang lalu, memang sungguh memprihatinkan, dimana mereka santri putra waktu itu
masih menempati bangunan bekas kontrakan yang sudah berumur 30 tahunan, bisa dibayangkan keadaannya ketika itu sungguh memprihatinkan, tapi berbekal tekad dan
semangat mencari ilmu yang kuat hal tersebut tidak menyurutkan semangat dan nyali para santri untuk tetap belajar di pondok ini.
Adapun mengenai sarana dan prasarana yang dimiliki oleh pondok pesantren Daar el-hikam saat ini sudah semakin lengakap dan semakin baik tidak seperti pada
awal berdirinya pondok ini, dimana bangunannya sangat memprihatinkan karena bekas bangunan bekas kontrakan tahun 70 an. Semenjak tahun 2007 pondok
pesantren ini telah memiliki bangunan permanen yang layak bagi tempat tinggal para santri.
Disamping itu pondok ini juga memiliki sebuah musholah yang digunakan selain sebagai tempat shalat juga berfungsi sebagai tempat belajar santri dan kegiatan
majlis ta’lim ibu-ibu. Berikut adalah sarana dan prasarana yang dimiliki pondok pesantren daar el-hikam :
1. Bangunan 1.
Tiga buah gedung asrama santri putra 2.
Satu buah gedung asrama santri putri dua lantai 3.
Dua buah gedung sekretariat 4.
Satu buah gedung TPA 5.
Tiga lokal kelas dikontrakkan 6.
Satu buah musholah 2. Kamar Mandi
1. Lima buah kamar mandi santri putra
2. Tiga buah kamar mandi santri putri
3. Lahan pertanian 1.
±1000 m² lahan hijau untuk pertanian, yang terdiri dari pertanian pisang, rambutan, singkong, umbi jalar dan lain sebagainya.
2. Satu buah empang peternakan ikan lele seluas ± 30 m²
B.Tujuan, Visi dan Misi
Pesantren sebagai sebuah lembaga syiar Islam yang sudah mempunyai akar sejarah yang sangat panjang bagi bangsa Indonesia, khususnya bagi umat Islam
Indonesia maka keberadaannya tentunya mempunyai tujuan, maupun visi dan misi. Begitu juga dengan keberadaan pesantren Daar el-Hikam ini, tentunya ketika pada
awal didirikannya mempunya tujuan, visi dan misi. Adapun tujuan, visi dan misi dari didirikannya pesantren ini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Tujuan didirikannya pondok pesantren Daar el-hikam adalah :
a Menciptakan sarana dan prasarana pembinaan umat sebagai modal pokok
pembentukan lingkungan yang Islami. b
Meningkatkan kegiatan pendidikan Islam yang lebih terarah dengan menggunakan fasilitas yang memadai.
c Meningkatkan Syiar Islam dan mempererat tali Ukhuwah Islamiyah.
d Memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk beramal shodaqoh
demi kemajuan dan kepentingan umat Islam. 2. Visi dan Misi
Adapun visi dan misi dari pesantren Daar el-Hikam adalah sebagai barikut : a
Menciptakan generasi manusia-manusia yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai akhlak keislaman dalam kehidupannya melalui pengajaran
pesantren salafi.
Sedangkan misi dari didrikannya pondok pesantren Daar el-Hikam ini adalah adalah :
a Menciptakan generasi yang berakhlakul karimah
b Menggali nilai-nilai keilmuan klasik yang bersumber dari kitab-kitab
salafi klasik. c
Mensyiarkan dan melestarikan warisan luhur para ulama klasik dengan jalan mengkaji kitab-kitab mereka.
d Melestarikan tradisi pengajian kitab kuning