Tanah Wakaf Tanpa Sertifikat Menurut UU Nomer 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf

Pasal 17 1. Ikrar wakaf dilaksanakan oleh wakif kepada nadzir di hadapan PPAIW dengan disaksikan oleh 2 dua orang saksi. 2. Ikrar wakaf sebagai mana dimaksud pada ayat 1 dinyatakan secara lisan danatau tulisan serta dituangkan dalam akta ikrar wakaf oleh PPAIW. Pasal 18 Dalam hal wakif tidak dapat melakukan ikrar wakaf secara lisan atau tidak dapat hadir dalam pelaksanaan ikrar wakaf karena alas an yang dibenarkan oleh hukum, wakif dapat menunjuk kuasanya dengan surat kuasa yang diperkuat oleh 2 dua orang saksi. Pasal 19 Untuk dapat melaksanakan ikrar wakaf, wakif atau kuasanya menyerahkan surat danatau bukti kepemilikan atas harta benda wakaf kepada PPAIW. Pasal 20 Saksi dalam ikrar wakaf harus memenuhi persyaratan : a. dewasa b. beragama Islam c. berakal sehat d. tidak terhalang melakukan perbuatan hukum Pasal 21 1. Ikrar wakaf dituangkan dalam akta ikrar wakaf. 2. Akta ikrar wakaf sebagaimana dimaksud pada ayat 1 paling sedikit memuat : a. nama dan identitas Wakif b. nama dan identitas Nadzir c. data dan keterangan harta benda wakaf d. peruntukan harta benda wakaf e. jangka waktu wakaf 3. Ketentuan lebih lanjut mengenai akta ikrar wakaf sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dua diatur dengan peraturan pemerintah. b. setelah melakukan ikrar wakaf di depan PPAIW maka langkah selanjutnya sesuai dengan UU ini adalah seperti diatur dalam pasal berikut: Pasal 32 PPAIW atas nama Nadzir mendaftarkan harta benda wakaf kepada instansi yang berwenang paling lambat 7 tujuh hari kerja sejak akta ikrar wakaf ditandatangani. Pasal 33 Dalam hal pendaftaran harta benda wakaf sebagaimana dimksud dalam pasal 32, PPAIW menyerahkan : a. salinan akta ikrar wakaf b. surat-surat danatau bukti-bukti kepemilikan dan dokumen terkait lainnya. Pasal 34 Instansi yang berwenang menerbitkan bukti pendaftaran harta benda wakaf. Pasal 35 Bukti pendaftaran harta benda wakaf sebagaimana dimaksud dalam pasal 34 disampaikan oleh PPAIW kepada Nadzir. Pasal 37 Menteri dan badan wakaf Indonesia mengadministrasikan pendaftaran harta benda wakaf. Pasal 38 Menteri dan badan wakaf Indonesia mengumumkan kepada masyarakat harta benda wakaf yang telah terdaftar. Pasal 39 Ketentuan lebih lanjut mengenai PPAIW, tata cara pendaftaran dan pengumuman harta benda wakaf diatur dengan peraturan pemerintah. 78 Didalam UU ini tidak dibahas mengenai sertifikasi tanah wakaf, padahal selain tata cara pendaftaran tanah wakaf, tata cara pensertifikasian tanah wakaf juga perlu karena menyangkut aspek legal hukum dari segi agraria tanah wakaf tersebut. Sebenarnya mengapa dalam Undang-undang ini tidak dibahas mengenai sertifikat tanah wakaf itu dikarenakan sertifikasi tanah wakaf merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam pencacatan dan pendaftaran tanah wakaf, dengan kata lain tidak mungkin terbit sertifikat tanah wakaf sebelum tanah wakaf tersebut didaftarkan ke instansi yang berwenang dalam hal ini adalah KUA yang mewilayahi lokasi dari tanah wakaf tersebut berada. Selanjutnya, kaitannya dengan tanah wakaf yang belum memiliki sertifikat tanah wakaf, bagaimana Undang-undang ini melihatnya, apakah ia sudah sah dan memiliki kekuatan hukum yang kuat atau tidak? Untuk menjawab permasalahan ini 78 Departemen Agama RI, Peraturan Perundangan Perwakafan, Jakarta : Dirjen Bimas Islam, Depag RI, 2006 hal. 17 maka sebaiknya kita perhatikan dahulu bahwa wakaf secara hukum Islam dikatakan sah apabila sudah memenuhi syarat dan rukunnya, terlepas apakah dicatatkan atau tidak pada instansi yang berwenang, karena memang dalam hukum Islam sendiri tidak diharuskan adanya pencatatan dan pendaftaran tanah wakaf. Dalam prakteknya mayoritas umat Islam Indonesia melakukan praktek wakaf seperti dikatakan diatas, akibatnya banyak tanah wakaf yang disalah gunakan karena memang tidak ada bukti otentik bahwa tanah tersebut adalah tanah wakaf. Oleh karenanya lahirnya beberapa peraturan perundangan yang mengatur mengenai permasalahan wakaf, dan yang terbaru adalah Undang-undang Nomer 41 tahun 2004 tentang wakaf. Dalam Undang-undang ini dinyatakan dengan jelas dalam pasal 2 bahwa wakaf sah apabila dilaksanakan menurut syariah. 79 Dalam penjelasan Undang –undang ini dinyatakan bahwa untuk menciptakan dan tertib administrasi wakaf guna melindungi harta benda wakaf maka UU ini menegaskan bahwa perbuatan hukum wakaf wajib dicatatkan dan dituangkan dalam dalam akta ikrar wakaf AIW dan didaftarkan serta diumumkan yang pelaksanaannya dilakukan dilakukan sesuai dengan tata cara yang diatur dalam perundang-undangan yang mengatur mengenai wakaf. 80 79 Departemen Agama RI, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, Jakarta: Depag RI, Dirjen Bimas Islam dan Haji, 2004 hal. 4 80 Ibid , hal. 41 Artinya menurut Undang-undang ini wakaf yang dilakukan sesuai dengan syariah sebagaimana disebutkan dalam pasal 2 Undang-undang ini dianggap sah, dalam artian praktek wakaf tersebut telah memiliki legalitas hukum yang kuat. Dan bagaimana status tanah wakaf tanpa sertifikat menurut Undang-undang ini? Seperti telah dijelaskan diawal bahwa pencatatan dan pendaftara tanah wakaf adalah hal yang urgen, dan sertifikat tanah wakaf tidak bisa diperoleh sebelum adanya dua hal tersebut. Selagi tanah wakaf tersebut belum dicatatkan dan didaftarkan maka sertifikat pun tidak bisa di terbitkan karena syarat dalam memiliki sertifikat tanah wakaf adalah telah dicatatkan dan didaftarkan pada instansi yang berwenang. Satu hal yang penting dalam Undang-undang ini adalah tanah wakaf yang sah adalah tanah wakaf yang telah dicatatkan dan didaftarkan walaupun tanah tersebut belum memiliki sertifikat wakaf. Sertifikat tanah wakaf disini berfungsi sebagai syarat dari pembebasan tanah wakaf tersebut sebagai objek pajak. 81

3. Cara Pensertifikasian Tanah Wakaf

Di dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang wakaf baik dalam Peraturan Pemerintah no.28 tahun 1977 tentang perwakafan tanah milik maupun di dalam Undang-undang yang baru yaitu Undang-undang no.41 tahun 2004 tentang wakaf, tidak diatur masalah tata cara sertifikasi tanah wakaf. Akan tetapi agar tanah wakaf tersebut dapat memiliki sertifikat tanah wakaf, maka tanah wakaf 81 Wawancara Pribadi Penulis dengan Bpk. Afkar Bakarudin, Pejabat KUA Ciputat Timur Kamis 31 Mei 2010. tersebut harus mengikuti prosedur pensertifikasian yang mekanismenya sangat sulit dan lama. Berdasarkan wawancara penulis dengan pegawai KUA kecamatan Ciputat, bahwasanya ada beberapa prosedur agar tanah wakaf bisa mendapatkan sertifikat tanah wakaf diantaranya yaitu dengan memenuhi terlebih dahulu beberapa persyaratan sebagai berikut : .a. AIW akta ikrar wakaf Dimana untuk mendapatkan AIW ini harus ada ikrar wakaf, yang syaratnya adalah : 1. sertifikatakte jual-beligirik bukti kepemilikan tanah 2. surat pernyataan tanah yang ditandatangani oleh Lurah setempat 3. surat pernyataan tanah tidak dalam sengketabelum pernah dijual belikan ditandatangani oleh Lurah dan Camat 4. keterangan tanah ditandatangani oleh Lurah dan Camat 5. surat PBB terakhir asli 6. foto kopi KTP wakif 7. foto kopi KTP nazhir 5 orang 8. foto kopi KTP saksi 2 orang 9. pernyataan waris dan kuasa waris apabila wakif telah meninggal dunia yang ditandatangani oleh semua ahli waris bermaterai 6000, diketahui oleh Lurah dan Camat 10. materai 6000, 10 lembar