Fungsi dan Peran Bait al-Maal Wa at-Tamwil

dengan menjual barang yang telah dibelinya tersebut dengan ditambah mark- up. Keuntungan BMT nantinya akan dibagi kepada penyedia dana. c. Sistem non-profit Sistem ini merupakan pembiayaan kebajikan atau qardul hasan. Dengan sistem ini nasabah hanya mengembalikan pokok pinjamannya saja.

1. Fungsi dan Peran Bait al-Maal Wa at-Tamwil

BMT merupakan lembaga keuangan berbasiskan masyarakat yang menganut sistem syariah. Beberapa fungsi BMT dapat dijabarkan sebagai berikut: 27 a. Meningkatkan dan mengembangkan ekonomi masyarakat khususnya pengusaha kecil. b. Meningkatkan produktivitas usaha dengan memberikan pembiayaan kepada para pengusaha kecil yang membutuhkan. c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan usaha disamping meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan pengahasilan masyarakat. d. Mengarahkan perbaikan ekonomi masyarakat. e. Memobilisasi, mendorong dan mengembangkan potensi dan kemampuan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 27 Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil PINBUK, Pedoman Cara Membentuk BMT, h. 3. Secara umum, terdapat tiga fungsi BMT yang banyak dijalankan. Fungsi sebagai jasa keuangan, sebagai lembaga sosial atau pengelola zakat, infak dan sedekah ZIS serta pemberdaya sektor riil. 28 Pertama, fungsi sebagai jasa keuangan. Kegiatan jasa keuangan yang dikembangkan oleh BMT berupa penghimpunan dan penyaluran dana melalui kegiatan pembiayaan dari dan untuk anggota ataupun non-anggota. Kedua, fungsi sebagai lembaga sosial atau pengelola zakat, infak, dan sedekah ZIS. Fungsi sebagai lembaga sosial tentu ada pada sebuah BMT. BMT tidak hanya bertindak sebagai lembaga profit tapi juga sebagai lembaga non-profit. Dana sosial BMT bisa didapatkan dari lembaga seperti Dompet Dhuafa atau dana zakat, infak, sedekah yang dikumpulkan nasabah untuk diberdayakan oleh BMT tersebut. Peran sebagai lembaga sosial dapat diterapkan pula dalam mengelola harta yang tidak ada ahli warisnya, baik wali nasab wali turunan atau wali seseorang atau badan yayasan yang menjadi wali-nya dan menyalurkannya kepada mustahiq zakat, membantu jompo, dan orang-orang yang membutuhkan lainnya. 29 Ketiga, fungsi sebagai penggerak sektor riil. Penyaluran dana kepada sektor riil merupakan sebuah keunggulan dari BMT. Penyaluran kepada sektor riil akan berdampak luas dan continue dalam pengembangan kesejahteraan masyarakat. Pemberdayaan sektor riil bisa dilakukan dengan mendorong nasabah untuk menciptakan usaha baru atau mengembangkan usaha yang sudah ada. 28 Hertanto widodo, dkk, Panduan Praktis Operasional Baitul Maal wat Tamwil BMT, Bandung: Mizan, 2000, h. 81-84. 29 Ibrahim Lubis, Ekonomi Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 1995, h. 722.

2. Badan Hukum BMT

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pembiayaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Dan Kecil (Studi Kasus Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Al-Fath IKMI, Ciputat, Kota Tangerang Selatan)

1 10 124

Konsep Pembiayaan KPRS (Kredit Perbaikan Swadaya Rumah) Mikro syariah Bersubsidi melalui lembaga keuangan mikro syariah : studi di BMT Husnayain

0 15 91

Strategi Pengembangan Pembiayaan Syariah di Sektor Mikro Agribisnis (Studi Kasus Bank Syariah Mandiri KCP Tajur, Bogor)

1 18 160

Program Pembiayaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dalam Peningkatan Kesejahteraan Pelaku Usaha Mikro (Studi Kasus BMT Syariah Baitul Karim, Bekasi)

0 9 52

KAJIAN PEMBIAYAAN SYARIAH PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH MIKRO DI KABUPATEN KARANGANYAR

0 22 63

Peran Keuangan Lembaga Mikro Syariah untuk Usaha Mikro di Wonogiri

0 5 10

Lembaga Keuangan Mikro Syariah Berbasis Agribisnis

0 3 19

SISTEM APLIKASI KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS Sistem Aplikasi Keuangan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis.

0 2 17

ANALISIS PERANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS (LKM-A) BERBASIS SYARIAH TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN ANGGOTA (Studi Kasus : Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis Prima Tani Kecamatan Baso).

0 1 27

BAB II LANDASAN TEORI A. Dasar-Dasar Lembaga Keuangan Mikro Syariah - PERAN PEMBIAYAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH (LKMS) DALAM MEMBERDAYAKAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) MASYARAKAT PERDESAAN DI KABUPATEN PRINGSEWU (Studi pada KJKS BMT El Ihsa

0 0 52