Kerangka Teori dan Kerangka Konsep

d. Penelitian Levi Lana, SH, LLM pada Jurnal Hukum Bisnis Volume 28 No. 4 Tahun 2009, lebih menitikberatkan permasalahan pada problematika Lembaga Keuangan Mikro LKM di Indonesia yang belum berperan optimal sebagai problem solver bagi masyarakat kecil khususnya.

F. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep

Menurut Makhalul „Ilmi, secara terminologi Bait al-Maal berarti lembaga keuangan yang berorientasi sosial keagamaan yang kegiatan utamanya menampung serta menyalurkan harta masyarakat berupa zakat, infak, shadaqah ZIS berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan al-Quran dan as-Sunnah. Sedangkan pengertian dari Bait at-Tamwil adalah lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana masyarakat dalam bentuk tabungan simpanan maupun deposito dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan berdasarkan prinsip Syariah melalui mekanisme yang lazim dalam dunia perbankan. 12 Secara garis besar peran umum BMT adalah melakukan pembiayaan dan pendanaan yang berdasarkan sistem Syariah. Peran ini menegaskan arti penting prinsip-prinsip Syariah dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Sebagai lembaga keuangan Syariah yang bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat kecil yang masih minim dalam hal ilmu pengetahuan dan permodalan, maka BMT 12 Makhalul „Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keungan Syariah, Yogyakarta: UII Press, 2002, cet-1, h. 64. mempunyai tugas penting mengemban misi keislaman dalam segala aspek kehidupan masyarakat. 13 Sebagaimana telah disebutkan, operasi berasal dari bahasa inggris yaitu co- operation co = bersama, operation = usaha. Jadi, koperasi berarti usaha bersama untuk mencapai tujuan bersama, kepentingan dan kemanfaatan bersama. Sebagaimana telah disebutkan juga, blerdasarkan Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Kata pembiayaan sendiri adalah terjemah dari bahasa latin yaitu dari kata credere yang berarti percaya. Oleh karena itu dasar pemikiran persetujuan pemberian pembiayaan oleh suatu lembaga keuangan kepada seseorang atau badan usaha adalah berlandaskan kepercayaan. 14 Berdasarkan UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan Bab I Pasal I No. 12, yang dimaksud pembiayaan berdasarkan prinsip Syariah adalah: “Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau 13 Skripsi, “Pola Pembiayaan Mudharabah pada 3 Bait al-Maal wa at-Tamwil BMT di Jakarta Selatan”, oleh Abing Abdul Kadir, Konsentrasi Perbankan Syariah Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010 M. 14 Moch. Tjoekan, Perkreditan Bisnis Perbankan: Teknik dan Kasus, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999, Ed. 1, h. 1. tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. ” 15 Mengenai agribisnis Drilon Jr. dalam Saragih 1998 menyebutkan bahwa agribisnis merupakan mega sektor yang mencakup “… the sum total of operations involved in the manufacture and distribution of farm supplies, production activities on the farm, storage, processing and distribution of farm commodities and items for them …jumlah total dari operasi yang terlibat dalam pembuatan dan distribusi pasokan pertanian, kegiatan produksi, penyimpanan, pengolahan pertanian dan distribusi komoditas pertanian dan barang- barang untuk meraka” . Senada dengan itu Downey dan Erickson mendefinisikan agribisnis sebagai tiga sektor yang secara ekonomi saling berkaitan. Ketiga sektor agribisnis tersebut adalah a the input supply sector sektor pasokan input, b the farm production sector sektor produksi pertanian, dan c the product marketing sector sektor penjualan produk. 16 Berdasarkan kerangka teori di atas, dapat disusun kerangka konsep penelitian sebagai berikut: 15 Undang-undang No. 10 tahun 1998 16 W. David Downey dan Steven P. Erickson, Manajemen Agribisnis, Jakarta: Penerbit Erlangga, 1987, h. 5. Bagan 1: Kerangka Konsep Penelitian

G. Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pembiayaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Dan Kecil (Studi Kasus Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Al-Fath IKMI, Ciputat, Kota Tangerang Selatan)

1 10 124

Konsep Pembiayaan KPRS (Kredit Perbaikan Swadaya Rumah) Mikro syariah Bersubsidi melalui lembaga keuangan mikro syariah : studi di BMT Husnayain

0 15 91

Strategi Pengembangan Pembiayaan Syariah di Sektor Mikro Agribisnis (Studi Kasus Bank Syariah Mandiri KCP Tajur, Bogor)

1 18 160

Program Pembiayaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dalam Peningkatan Kesejahteraan Pelaku Usaha Mikro (Studi Kasus BMT Syariah Baitul Karim, Bekasi)

0 9 52

KAJIAN PEMBIAYAAN SYARIAH PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH MIKRO DI KABUPATEN KARANGANYAR

0 22 63

Peran Keuangan Lembaga Mikro Syariah untuk Usaha Mikro di Wonogiri

0 5 10

Lembaga Keuangan Mikro Syariah Berbasis Agribisnis

0 3 19

SISTEM APLIKASI KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS Sistem Aplikasi Keuangan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis.

0 2 17

ANALISIS PERANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS (LKM-A) BERBASIS SYARIAH TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN ANGGOTA (Studi Kasus : Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis Prima Tani Kecamatan Baso).

0 1 27

BAB II LANDASAN TEORI A. Dasar-Dasar Lembaga Keuangan Mikro Syariah - PERAN PEMBIAYAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH (LKMS) DALAM MEMBERDAYAKAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) MASYARAKAT PERDESAAN DI KABUPATEN PRINGSEWU (Studi pada KJKS BMT El Ihsa

0 0 52