Struktur Organisasi Koppontren Gambaran Umum Lokasi dan Aktifitas Bisnis Koppontren

2. Legalitas Koppontren

Koperasi Pondok Pesantren Koppontren Al-Ittifaq bergerak di bidang usaha pertanian tanaman holtikultura, khususnya sayuran dataran tinggi. Organisasi ini memfasilitasi anggotanya dalam kegiatan usaha tanaman holtikultura yang cocok tumbuh di dataran tinggi. Pada tanggal 6 Juni 1997, Koppontren Al-Ittifaq terdaftar sebagai lembaga resmi yang mempunyai payung hukum dengan nomor: 219BHKWK 10VI-1997. Sejalan dengan waktu, diadakan perubahan anggaran dasar pada tanggal 25 November 2005 terdaftar perubahan anggaran dasar dengan nomor: 219BHPAD518-KOPXI2005.

3. Struktur Organisasi Koppontren

Sebagaimana umumnya koperasi, kedudukan tertinggi organisasi berada pada Rapat Anggota RA. Adapun kepengurusan dipimpin oleh seorang ketuadirektur dengan didampingi oleh pengawas dan pembina dari dinas koperasi kab. Bandung. Bagan 3: Struktur Organisasi Koppontren Al-Ittifaq Keterangan: Garis tanggung jawab Garis hubungan fungsional Transportasi Pengepakan Sortasi Penerimaan Barang Gudang Anggota Rapat Anggota Ketua Pengurus Pembina Dinas Koperasi Kab. Bandung Manager Unit Simpan Pinjam Unit Peternakan Unit Agribisnis Pengawas Adapun susunan personalia kepengurusan Koppontren Al-Ittifaq periode 2011 sebagai berikut: Ketua : Hj. Neti Hasanah S.Pd.I Bendahara : Hj. Saadah Sekretaris : Evi Fitri, S.Pd. Manager : H. Ahmad Syahid Fusy Unit Simpan Pinjam : Ifa Latifah, S.Pd.I Agribisnis : Hj. Neneng Siti Ilan Peternakan : Daud Nurdin, S.TH.I

4. Gambaran Umum Lokasi dan Aktifitas Bisnis Koppontren

Koppontren Al-Ittifaq berlokasi di sebelah Selatan Kota Bandung tepatnya satu komplek dengan Pondok Pesantren Al-Ittifaq yang beralamat di Kampung Ciburial, Desa Alam Endah, Kecamatan Rancabali-Ciwidey, Kabupaten Bandung, Provinisi Jawa Barat. Adapun kondisi geografis Kecamatan Rancabali sebagai berikut: a. Ketinggian tanah dari permukaan laut : 1400 m b. Rata-rata curah hujan tiap tahun : 2130 mm c. Topografi : tinggi d. Suhu udara rata-rata : 19-20 o C Desa Alam Endah sendiri berbatasan dengan beberapa desa berikut: a. Utara : Desa Panundaan b. Selatan : Desa Patengang c. Timur : Desa Sugih Mukti d. Barat : Desa Lebak Muncang Orbitrase atau jarak Kecamatan Rancabali tidak sulit untuk dijangkau, yaitu sebagai berikut: a. Jarak dari pusat kecamatan : 8,5 km b. Jarak dari pusat ibu kota kabupaten : 20,5 km c. Jarak dari pusat kota administrasi : 30 km d. Jarak dari provinsi : 37 km Koppontren Al-Ittifaq berdiri sejalan dengan timbulnya kebutuhan akan le mbaga yang dapat mengelola keuangan jama‟ah pengajian dan para petani sayuran dataran tinggi yang ada di wilayah sekitar Pondok Pesantren. Kegiatan dalam bidang pertanian dan non pertanian yang dilakukan oleh Koppontren Al-Ittifaq adalah sebagai berikut: a. Menanam sayuran dataran tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar, baik pasar tradisional maupun pasar modern. b. Memproses komoditas sayuran yang siap dikonsumsi untuk pasar modern yang melalui beberapa tahapan yaitu sortasi, grading, wrapping dan packaging yang sesuai dengan kebutuhan pasar. c. Pengembangan bahan dasar pembuatan pupuk kompos alami. d. Mengembangkan usaha peternakan sapi, kambing, ayam, kelinci dan bebek. e. Pengembangan perikanan darat. f. Mengembangkan usaha garmen anggota koperasi dan membantu memasarkannya. Dari sekian banyak kegiatan tersebut, kegiatan agribisnis sayuran dataran tinggi merupakan kegiatan paling dominan yang dijalankan oleh Koppontren Al- Ittifaq. Hingga saat ini, ada sekitar 94 jenis sayuran yang menjadi produk Koppontren Al-Ittifaq.

BAB IV PERAN BMT MIFTAHUSSALAM DAN KOPPONTREN AL-ITTIFAQ

DALAM PENGEMBANGAN JUMLAH DAN DIVERSIFIKASI PEMBIAYAAN SERTA PEMBERDAYAAN NASABAH

1. Peran BMT Miftahussalam dalam Pengembangan Jumlah dan Diversifikasi

Pembiayaan Jumlah pembiayaan yang meningkat merupakan salah satu indikator keberhasilan BMT Miftahussalam. Hingga feb 2011, asset yang dimiliki BMT Miftahussalam mencapai Rp. 2.358.899.871,- Dua milyar tiga ratus lima puluh delapan juta delapan ratus sembilan puluh sembilan ribu delapan ratus tujuh puluh satu rupiah dari semula hanya bermodalkan Rp. 600.000,- Enam ratus ribu rupiah. 55 Peningkatan tersebut tidak terjadi secara tiba-tiba, namun tumbuh hasil dari kinerja menajemen BMT Miftahussalam yang konsisten untuk maju. Secara umum, BMT Miftahussalam mendapat pendanaan dari Dana Pihak Ketiga DPK yang terhimpun pada produk tabungan dan kerjasama dengan pihak luar, baik bank maupun non-bank. Mobilisasi DPK yang baik serta perputaran pembiayaan anggota di BMT Miftahussalam merupakan keuntungan dan modal yang baik bagi pengembangan jumlah pembiayaan. Namun demikian, permodalan BMT 55 Wawancara dengan Bapak Dadan Hamdani, Menejer Utama BMT Miftahussalam. Ciamis. 19 Juli 2011.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pembiayaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Dan Kecil (Studi Kasus Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Al-Fath IKMI, Ciputat, Kota Tangerang Selatan)

1 10 124

Konsep Pembiayaan KPRS (Kredit Perbaikan Swadaya Rumah) Mikro syariah Bersubsidi melalui lembaga keuangan mikro syariah : studi di BMT Husnayain

0 15 91

Strategi Pengembangan Pembiayaan Syariah di Sektor Mikro Agribisnis (Studi Kasus Bank Syariah Mandiri KCP Tajur, Bogor)

1 18 160

Program Pembiayaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dalam Peningkatan Kesejahteraan Pelaku Usaha Mikro (Studi Kasus BMT Syariah Baitul Karim, Bekasi)

0 9 52

KAJIAN PEMBIAYAAN SYARIAH PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH MIKRO DI KABUPATEN KARANGANYAR

0 22 63

Peran Keuangan Lembaga Mikro Syariah untuk Usaha Mikro di Wonogiri

0 5 10

Lembaga Keuangan Mikro Syariah Berbasis Agribisnis

0 3 19

SISTEM APLIKASI KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS Sistem Aplikasi Keuangan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis.

0 2 17

ANALISIS PERANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS (LKM-A) BERBASIS SYARIAH TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN ANGGOTA (Studi Kasus : Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis Prima Tani Kecamatan Baso).

0 1 27

BAB II LANDASAN TEORI A. Dasar-Dasar Lembaga Keuangan Mikro Syariah - PERAN PEMBIAYAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH (LKMS) DALAM MEMBERDAYAKAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) MASYARAKAT PERDESAAN DI KABUPATEN PRINGSEWU (Studi pada KJKS BMT El Ihsa

0 0 52