bahasa Indonesia jam 10 pagi.
36
Setiap hari Rabu jam 18.30 diadakan kebaktian yang diisi dengan pengalaman, kesaksian, pernyataan tentang Christian Science
Ilmupengetahuan Kristen.
37
Selain itu sejak tahun 1962 Majalah triwulanan The Herald of Christian Science edisi Indonesia dengan nama Bentara Christian
Science untuk pertama kali diterbitkan.
38
C. Pokok-Pokok Ajaran Christian Science
Dalam Gereja Christian Science, Alkitab dan tulisan Mary Baker Eddy yaitu Science and Health with Key to The Scriptures Ilmupengetahuan dan
Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci merupakan pedoman utama dalam ajaran Gereja Christian Science. Dalam buku Science and Health Mary Baker
Eddy telah merumuskan pokok-pokok ajaran Gereja Christian Science sebagai berikut:
1. Allah
Allah adalah yang agung; yang maha mengetahui, maha melihat, maha bekerja, maha bijaksana, maha pengasih, dan abadi; Asas; Budi; Jiwa; Roh;
Hidup; Kebenaran; Kasih; segala subtansi; kecerdasan. Allah adalah satu Allah, tidak berhingga dan sempurna, dan tidak mungkin Ia berubah menjadi berhingga
dan tidak sempurna.
39
36
Wawancara Pribadi dengan Sri Umiyati Haryono.
37
Wawancara Pribadi dengan Sri Umiyati Haryono.
38
Wawancara Pribadi dengan Sri Umiyati Haryono.
39
Mary Baker Eddy, Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci, Penerjemah Tim Gereja Christian Science Jakarta Boston: Gereja Pertama Kristus, edisi
Indonesia cetakan tahun 1975, h. 587.
Istilah Budi, Roh, Jiwa, Asas, Hidup, menurut Christian Science merupakan satu arti, yaitu menunjukan kepada satu Allah yang mutlak.
40
Bagi Verkuyl pernyataan-pernyataan Mary Baker Eddy dalam ajarannya sangat samar-samar sehingga membingungkan orang yang akan mempelajari
ajarannya. Ungkapan Verkuyl seorang tokoh Pendeta Kristen yang mengkritisi ajaran Christian Science menarik untuk dikutip.
“Pernyataan-pernyataan Mary Baker Eddy sangat samar-samar. Ia selalu berikhtiar dalam ajarannya meloloskan diri dari pantheisme, dan dalam
bukunya itu tidak ada terdapat suatu kesaksian tentang Allah yang didasarkan pada Alkitab. dalam uraiannya tentang Allah, Mary Baker Eddy
memakai filsafat spekulatif tentang yang ada dan yang tidak ada. Mary Baker Eddy adalah seorang ‘Theomonist’, artinya seorang yang hanya
mengakui adanya Allah”.
41
Perbedaan pandangan antara Verkuyl dan Mary dalam mendefinisikan
Allah, menurut pandangan Penulis adalah hal yang wajar. Karena setiap orang berhak mendefnisikan hasil dari pikirannya masing-masing, selama buah
pikirannya tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Gambaran Allah dalam Christian Science menurut Penulis mirip dengan
sifat-sifat dan nama-nama Allah Asma’ul Husna dalam agama Islam. Tetapi kalau kita cermati dari tafsiran Christian Science tentang Allah ada perbedaan
yang signifikan antara Islam dan Christian Science. Islam tidak mengenal Tri Tunggal Trinitas dalam dzat Allah seperti yang digambarkan oleh Christian
Science.
40
Wawancara Pribadi dengan Musa Natawiyogya, Jakarta, tanggal 20 Desember 2006.
41
J. Verkuyl, Gereja dan Bidat, Jakarta: Badan Penerbit Kristen, 1966, h. 141.
2. Yesus