Perjamuan Suci dalam Christian Science tidak menggunakan anggur dan roti yang biasa digunakan oleh Gereja Arus Utama. Menurut mereka jika
perjamuan suci dibatasi dengan makan roti dan minum anggur saja, maka hilanglah paham yang benar dalam arti yang rohani.
54
b. Baptisan Arti baptisan dalam aliran Christian Science ialah pemurnian dari segala
kesesatan.
55
Dari keterangan di atas, Penulis berpendapat bahwa sakramen dalam Gereja Christian Science berbeda dengan sakramen yang biasa dilakukan oleh agama
Kristen umumnya. Perjamuan Suci yang dilakukan oleh Gereja Arus Utama biasanya selalu menggunakan “anggur” dan “roti”, sebagai tanda kejadian yang
telah dialami Yesus ketika menebus dosa manusia, sedangkan dalam Christian Science sebaliknya tidak menggunakan roti dan anggur. Perbedaan makna dan tata
cara sakramen dalam Christian Science dengan agama Kristen umumnya, tentu mempunyai arti dan tujuan tersendiri bagi Christian Science. Christian Science
selalu menghindarkan istilah “kebendaan” dalam keimanannya, hal tersebut dapat kita lihat dari konsep ajarannya yang telah dijelaskan di atas.
D. Praktek Ajaran Christian Science
Dalam melaksanakan ibadah, gereja Christian Science mempunyai beberapa praktek ajaran, diantaranya:
1. Kebaktian hari minggu
54
Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan Sekitar Gereja, h. 391.
55
Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan Sekitar Gereja, h. 391.
Kebaktian ini dilaksanakan setiap hari minggu secara rutin dan teratur. Kebaktian hari minggu di Gereja Christian Science Jakarta dibagi dalam
dua waktu, yaitu : pertama jam 8.30 pagi, menggunakan bahasa Inggris dan kedua, dilaksanakan pada jam 10.00 pagi berbahasa Indonesia.
Kebaktian ini berupa:
56
a Nyanyian
b Pembacaan Pilihan Ayat-ayat Kitab Suci
c Doa dalam Hati, disusul dengan mengucapkan Do’a Bapa Kami
dengan tafsiran rohaniahnya. Doa tersebut sebagai berikut: DOA BAPAK KAMI
Doa ini, yang diberikan kepada dunia oleh Kristus Yesus, yang merupakan bagian Kebaktian Hari Minggu pada semua Gereja-
Gereja Kristus, Ahli Ilmupengetahuan. Sang Guru kita bersabda: “karena itu berdoalah demikian”, lalu
diberikannya doa yang memenuhi semua keperluan insani.........Baiklah saya kemukakan di sini makna rohaniah Doa
Tuhan, sebagai yang saya pahami:...... Bapa kami yang ada di sorga,
Bapa-Ibu kami Allah, serba-selaras Dikuduskanlah
nama-Mu. Yang sungguh menawan hati
Datanglah Kerajaan-Mu,
56
Mary Baker Eddy, Buku Pedoman Gereja, Penerjemah Tim Gereja Christian Science Boston: Gereja Pertama Kristus, 1990, h. 120.
Kerajaan-Mu selalu datang; Engkau adalah selalu-hadir Jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di sorga.
Mampukanlah kami mengenal, -di bumi seperti di sorga,- Allah adalah maha-hadir, mengungguli segalanya
Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya; Berilah kami kasih-karunia untuk hari ini; berilah makan orang-
orang yang menderita kelaparan Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami mengampuni
orang yang bersalah kepada kami; Dan kasih dipantulkan di dalam kasih
Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat.
Dan Allah tidak membawa kita kepada pencobaan, melainkan melepaskan kita dari dosa, penyakit dan maut
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama lamanya.
Karena Allah tak terbatas, penuh kuasa, penuh kehidupan, Kebenaran, Kasih atas semua dan Semua.
d Nyanyian
e Pengumuman-pengumuman yang perlu
f Nyanyian Solo
g Pembacaan Kata Penjelasan pada lembaran pertama Buku
Triwulanan
h Pemberitahuan pokok Khotbah-Pelajaran dan pembacaan Ayat
Emas. i
Pembacaan Pilihan Ayat-ayat Kitab Suci yang disebut “Pembacaan Bergilir” oleh Pembaca Pertama dan kedua serta seluruh jemaat
berganti-ganti j
Pembacaan Khotbah-Pelajaran k
Pemungutan Sumbangan l
Nyanyian m
Pembacaan Pernyataan Ilmiah tentang Wujud, dan Ayat-Ayat Kitab Suci yang sesuai dari I Yohanes 3:1-3
n Ucapan Berkat.
2. Pertemuan Hari Rabu Selain kebaktian hari minggu, Gereja Christian Science melaksanakan
kebaktian pada hari Rabu. Gereja Christian Science di Jakarta melaksanakan kebaktian tersebut pada jam 18.30 yang diisi dengan
pengalaman, kesaksian, dan pernyataan tentang Christian Science yang dilaksanakan di Gereja Christian Science.
Adapun tata cara kebaktian tersebut adalah:
57
a Nyanyian
b Pembacaan dari al-Kitab dan pembacaan bagian-bagian
yang sesuai dari Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci
57
Baker Eddy, Buku Pedoman Gereja, h. 122.
c Dosa dalam hati, disusul dengan mengucapkan Doa Bapa
Kami tanpa tafsiran rohaniahnya. d
Nyanyian e
Pengumuman-pengumuman yang perlu. f
Pengalaman, kesaksian, dan pernyataan tentang Ilmupengetahuan Kristen.
g Nyanyian Penutup.
Dianjurkan dalam kebaktian ini didahului dan diakhiri dengan musik yang cocok dari organ atau piano.
2. Hari Bersyukur
Tata cara hari bersyukur ini sebagai berikut:
58
a Nyanyian
b pembacaan pernyataan syukur dari Presiden Amerika Serikat atau
dari Gubernur Negara bagian, atau dari kedua-duanya.di Indonesia, karena kebaktian bersyukur biasanya diadakan pada hari
natal, yang dibacakan adalah pesan Natal dari Dirjen. Bimas Kristen Protestan Departemen Agama.
c Pembacaan pilihan ayat-ayat kitab suci
d Doa dalam hati, disusul dengan mengucapkan Doa Bapak Kami
dengan tafsiran rohaniahnya. e
Nyanyian
58
Baker Eddy, Buku Pedoman Gereja, h. 123.
f Pembacaan Kata Penjelasan pada lembaran pertama Buku
Triwulanan. g
Pemberitahuan pokok Khotbah-Pelajaran dan pembacaan Ayat Emas
h Pembacaan bergilir oleh pembaca pertama dan seluruh jemaat.
i Pembacaan Khotbah-Pelajaran yang dipersiapkan oleh Panitia
Pelajaran Alkitab. j
Nyanyian Solo k
Kesaksian-kesaksian yang cocok untuk kesempatan ini oleh para Ahli Ilmupengetahuan Kristen
l Nyanyian
m Pembacaan pernyataan Ilmiah tentang Wujud, dan Ayat-Ayat
Kitab Suci yang sesuai dari I Yohanes 3:1-3 n
Ucapan Berkat 3.
Acara Kebaktian Perjamuan Suci Tata cara kebaktian ini sebagai berikut:
59
a Nyanyian
b Pembacaan Pilihan Ayat-ayat Kitab Suci
c Doa dalam Hati, disusul dengan mengucapkan Doa Bapa Kami
dengan tafsiran rohaniahnya. d
Nyanyian e
Pengumuman-pengumuman yang perlu
59
Baker Eddy, Buku Pedoman Gereja, h. 125.
f Pembacaan Rukun Iman Gereja Induk
g Pemungutan Sumbangan dan Nyanyian Solo
h Pembacaan kata penjelasan pada lembaran pertama Buku
Triwulanan i
Pemberitahuan pokok Khotbah-Pelajaran dan Pembacaan Ayat Emas
j Pembacaan Pilihan Ayat-Ayat Kitab Suci yang disebut
“Pembacaan Bergilir”, oleh pembaca Pertama dan seluruh jemaat berganti-ganti
k Pembacaan Khotbah-Pelajaran. sesudah Pembaca Kedua
membacakan petikan-petikan al-kitab pada Penggal pertama dari Khotbah-Pelajaran.
l Pembaca Pertama secara ringkas mengajak seluruh jemaat untuk
berlutut dalam persatuan dengan Allah di dalam hati. Ini menutup dengan mengucapkan Doa Bapa Kami tanpa tafsiran
rohaniahnya. m
Menyanyikan Kidung Puji: “Tuhan, bagiMu pujian,
LangitMu p’nuh kemuliaan, Biar dunia ikut menyembah,
Pada hukumMu berserah,” n
Pembacaan Pernyataan Ilmiah tentang Wujud, dan Ayat-ayat Kitab Suci yang sesuai dari I Yohanes 3:1-3.
o Ucapan Berkat
Konsep ajaran Christian Science yang telah dijelaskan di atas, umumnya mendapatkan respon negatif dari kalangan gereja-gereja. Padahal di tempat
asalnya yaitu Amerika Serikat, aliran ini cukup mendapat respon positif, antara lain pada tahun 2002 yang lalu, website dan acara program TV mereka
mendapatkan penghargaan. Website mereka yang bernama Spirituality.com memenangkan penghargaan “The Best online Community 2002” pada sevenths
annual Massachusetts Interactive Media Council MMC Award. Kemudian program TV mereka yang bernama “The Christian Science Weekly Bible Lesson”
meraih juara pertama untuk “The Best Technical Produktion” pada second annual Atlanta Interfaith Broadcasters AIB Allen Awards.
60
Di Indonesia sendiri, tampaknya pandangan negatif terhadap konsep ajaran Christian Science masih tertanam di kalangan gereja-gereja, meskipun pemerintah
sudah mengakui keberadaan Christian Science sebagai salah satu bagian dari ke- Kristenan tetapi sepertinya itu belum cukup kuat untuk menghapus predikat
Christian Science sebagai salah satu aliran sesat atau bidat dalam ke-Kristenan. Menurut Penulis, apa yang dilakukan oleh mahasiswa dan tokoh-tokoh
pluralis seperti Nurcholis Madjid dan lainnya yang membuka dialog antar agama merupakan respon positif. Yaitu sebagai suatu usaha untuk membuka wawasan
para mahasiswa agar dapat melihat dengan bijak keberadaan aliran-aliran tersebut.
60
Christian Science Sentinel, tanggal 2 Desember 2002, h. 5.
BAB III KONSEP GEREJA CHRISTIAN SCIENCE TENTANG DOA
A. Pengertian Doa
I.A.1 Pengertian Doa Secara Umum Doa dalam istilah agama secara umum adalah permohonan seorang hamba
kepada Tuhannya.
61
Syarat doa dalam agama diantaranya adalah harus terdapat pemohon, yaitu hamba. Kemudian ada zat yang mengabulkan permohonan yang
lebih tinggi dari hamba, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Selanjutnya adalah permohonan itu sendiri, yaitu sesuatu yang diminta oleh manusia.
62
Dalam agama Kristen pengertian doa secara umum adalah suatu gejala keagamaan yang umum dan dapat dirumuskan sebagai tindakan manusia yang
menyapa kekuasaan adikodrati yang dianggap kekal, berpribadi dan dapat mendengarkan apa yang disampaikan dalam perkataan, gerakan dan sikap hormat
mengatupkan tangan, berlututut, membungkuk, bernyanyi. Doa bersifat permohonan, pengakuan, syukur atau pujian.
63
Dalam Alkitab Perjanjian Lama disebutkan: “Manusia berbicara dengan Tuhan, mengakui dosanya, menyembah dan
bersyukur kepadaNya. Percakapan dengan Tuhan, yang muncul dari
61
M. Mutawalli As-Sya’rawi, Doa yang Dikabulkan, Jakarta: Akbar Media Eka sarana, 2002, h. 7.
62
As-Sya’rawi, Doa yang Dikabulkan, h. 8.
63
Adolf Heuken S. I, ed., “Doa”, Ensiklopedi Gereja, Jakarta: Yayasan Loka Caraka, 1991, Jilld I A-G, h. 248.