Doa Sebagai Kekuatan Moral dan Perisai Diri

Doa penyembuhan dalam Gereja Christian dan Fadilah Doa dalam Islam sekilas mempunyai kemiripan, akan tetapi keduanya memiliki konsep yang berbeda. Perbedaan konsep tersebut sebaiknya disikapi dengan bijaksana. Karena harus kita sadari bahwa manusia terlahir dalam perbedaan.

B. Doa Sebagai Kekuatan Moral dan Perisai Diri

Dalam kehidupan sehari-hari kadang kita mendengar cerita seseorang yang sukses dalam kariernya karena ada kekuatan moral yang tidak diduga sebelumnya. Kekuatan moral tersebut disadari atau tidak berasal dari doa yang dipanjatkan ketika ia melakukan aktifitas karirnya. Christian Science berkeyakinan doa merupakan sebagai kekuatan moral dan perisai diri dalam melakukan aktifitasnya. Di bawah ini Penulis mengutip bagaimana buku pedoman Science and Health menjelaskan tentang doa sebagai kekuatan moral dan perisai diri. Dalam Science and Health 11:34 disebutkan: “Doa tidak dapat mengubah Kebenaran yang bersifat tidak berubah-ubah, demikian juga doa saja tidak dapat memberi kita pengertian akan Kebenaran; tetapi doa, yang disertai dengan suatu keinginan-yang sungguh- sungguh dan tetap untuk mengetahui dan melakukan kehendak Allah, akan memimpin kita ke dalam seluruh Kebenaran. Keinginan yang demikian tidak perlu diucapkan dengan perkataan. Keinginan itu dinyatakan dengan sebaik-baiknya dalam pikiran dan dalam kehidupan kita”. Doa yang tulus memurnikan pikiran manusia, sehingga manusia dapat mengetahui dan merasakan pesan-pesan Allah yang selalu disampaikan kepada manusia tesebut, serta melakukan tindakan yang benar sesuai dengan pesan-pesan itu. 89 Dengan meningkatkan kemampuannya untuk mendengar bimbingan Allah, 89 Wawancara Pribadi dengan Sri Umiyati.. maka akan menjadi manusia yang lebih baik dan arif. Senantiasa berada dalam perlindungan dan pemeliharaan-Nya. Christian Science percaya akan apa yang dikatakan Daud dalam Mazmur 91:1 “Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: “Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercaya” Umat Christian Science selalu optimis dalam menjalani kehidupan sehari- hari karena mereka percaya dan yakin bahwa dengan doa dan penyembuhan akan terhindar dari segala masalah yang dihadapi oleh mereka. Doa dan penyembuhan merupakan sebagai kekuatan moral dan perisai diri dalam menghadapi kejamnya dunia. 90 Analisis Penulis terhadap doa Christian Science sebagai kekuatan moral dan perisai diri merupakan suatu hal yang masuk akal, karena doa dalam agama manapun Kristen, Islam, Hindu, Budha, Khonghucu dan sebagainya, merupakan sebagai kekuatan moral ketika manusia merasa dirinya lemah, tidak percaya diri, takut terhadap tantangan hidup, dan sebagainya. Selain doa sebagai kekuatan moral, doa juga merupakan sebagai perisai diri. Perisai diri di sini maksudnya adalah doa merupakan perisai atau pelindung manusia ketika menghadapi segala cobaan di dunia. Cobaan-cobaan tersebut dapat berupa jabatan, tahta, kecantikan, keperkasaan dan sebagainya. Manusia dapat terhindar dari cobaan tersebut melalui doa yang benar, dan dengan doa pula menjadikan manusia lebih baik dan arif. Maka, tidak aneh kalau Gereja Christian 90 Wawancara Pribadi dengan Musa Natawiyogya. Science menempatkan doa sebagai kekuatan moral dan perisai diri. Manusia yang tidak percaya terhadap kekuatan ‘doa’ kekuasaan Sang Pencipta, manusia tersebut dikategorikan kedalam manusia-manusia sombong, takabur. Menurut Penulis percaya terhadap doa merupakan suatu kewajiban, karena kita lihat dalam Alkitab bagaimana kisah Yesus memberikan pertolongan kepada umat-Nya. Serta dalam Alquran bagaimana Allah SWT, menolong nabi Muhammad dan kaumnya keluar dari kejaran musuh.

C. Keajaiban Kekuatan Doa di Luar Logika Manusia.