Pengertian dari segi Perundang-undangan

C. Faktor Penyebab Pertukaran Agama

Terdapat banyak faktor penyebab berlakunya pertukaran agama. Di antara alasan-alasan yang diberikan oleh afidavit 20 di Mahkamah Tinggi Syariah Negeri Sembilan ialah: 1 Kembali kepada Keluarga Diantara golongan yang menukar agama Islam kepada agama asalnya secara ex-parte 21 untuk kembali kepada keluarganya ialah golongan muallaf atau ‘saudara baru’. Faktor yang membawa saudara baru murtad ialah keinginan untuk kembali kepada keluarganya. Kerelaan ini berlaku disebabkan kebanyakan pemeluk Islam yang dilahirkan oleh saudara baru adalah tanpa restu keluarga dan lantaran itu mereka telah disingkirkan. Sabagai contoh, kes Azman Wong bin Abdullah nomor Fail 05100-043-0290-2006, alasan beliau karena keluarganya tidak menyukai tindakannya yang telah menganut agama Islam dan keluarganya tidak mempedulikan dirinya lagi. Selain itu semenjak dia memasuki Islam banyak kejadian penipuan yang dialaminya serta hatinya tidak tenang sejak memasuki Islam. Walau bagaimanapun, kasus itu terpaksa dihapuskan pada tanggal 18 Januari 2007 karena pihak pemohon tidak hadir ke Mahkamah tanpa alasan. 22 2 Kembali kepada Agama asal 20 Afidavit artinya kenyataan atau keterangan bertulis atas nama seseorang yang bersumpah yang disaksikan oleh seorang yang pakar 21 Ex-parte artinya adalah permohonan yang dibuat sebelah pihak saja. Bagi mereka yang baru memeluk agama Islam mengharapkan kehadiran mereka ke dalam masyarakat Islam dapat diterima baik. Menurut Islam, hak kebebasan beragama merupakan di antara beberapa hak asasi ’ahl al-Dhimmah’ serta diberi perlindungan oleh Islam. Seseorang yang bukan beragama Islam mempunyai kebebasan menganut sebagai kepercayaan mereka dan beribadah dalam lingkungan agamanya. 23 Seseorang yang telah dibesarkan dalam suasana agamanya, adalah sukar untuk meninggalkan agamanya itu secara langsung, ditambah pengasuh yang menjaganya adalah non muslim, sudah pasti asuhan dan didikan yang diberikan oleh pengasuhnya dengan agama yang dianutnya. Sebagaimana kasus Zaleha bte Mohd Hanifah Balasingam nomor fail 05100-043-0292-2004 yang mana beliau telah dibesarkan oleh kedua-dua datuk dan neneknya yang beragama Hindu. Maka sukar baginya yang berstatuskan agama Islam dan kekal sebagai umat Islam karena kehidupan seharian yang telah dilaluinya adalah bersangkutan dengan agama Hindu. Pengikut agama keluarga asalnya akan mendorongnya mengikut agama asalnya. 3 Berlaku krisis rumahtangga Apabila seseorang itu memeluk agama Islam karena ingin menikah dengan pasangan yang beragama Islam, bukan karena keikhlasan hati menerima hidayah Allah s.w.t, maka jika terjadi perceraian atau kematian pada pasangan mereka. Mereka mudah sekali kembali kepada agama asal mereka. Apalagi jika mereka tidak diberi bimbingan agama secukupnya oleh pasangan mereka sendiri. 24 23 Al-Qardawi, Kedudukan Non Muslim dalam Negara IslamTerj, Penerjemah Mat Saad Abd Rahman, Jabatan Perdana Menteri, Kuala Lumpur, h.13 24 Ariffin Suhaimi, Naib Yang Dipertua Pertubuhan Kebajikan Islam Malaysia PERKIM, Mingguan Malaysia, 10 Agustus 2008, h.4 Demikian juga dengan mereka yang memeluk agama Islam dengan niat untuk kepentingan tertentu, apabila kepentingan itu tidak tercapai, mereka kembali kepada agama asal mereka. Keadaan ini berlaku kerana iman mereka belum kukuh, terumbang ambing dan hati mereka mudah goyah. Oleh sebab itu, perlu ada pendekatan bimbingan bagi mengukuhkan dan menetapkan keimanan mereka. 25

D. Dasar Hukum dan Sanksi

Firman Allah s.w.t: im 1 7S ]n U 2 X o 4 U 2 pR o 4 U 2H X o 4 U 2 pR o 4 U [ = 0q r 0pXR n XY s p0 f 3t -G uv V V v wf = OPA Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman kemudian kafir, kemudian beriman pula, kemudian kafir lagi, kemudian bertambah kekafirannya, maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka, dan tidak pula menunjuki mereka kepada jalan yang lurus. Q.S An-Nisa’ : 137 Ayat ini telah menjelaskan tentang sifat orang munafik yang murtad kemudian beriman secara bersilih ganti, namun tidak disebutkan hukumannya. Oleh karena itu, penting hukuman itu dikenakan bagi mereka yang murtad supaya tidak mengulangi kesalahan yang sama. 26 Untuk menghukum seseorang itu telah murtad, maka terdapat dua cara pembuktian yaitu: 25 Dato’ Seri Setia Awang Haji Adam Bin Haji Ahmad, Cabaran Negara di Alaf Baru, Pusat Dakwah Islamiah Kementerian Hal Ehwal Ugama Negara Brunei Darussalam, 2003, h. 8 26 Muhammad Muslehuddin, terj Asiah Idris, Jenayah dan Doktrin Islam dalam tindakan pencegahan, Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, 1992 h. 37