Faktor Penyebab Pertukaran Agama

Demikian juga dengan mereka yang memeluk agama Islam dengan niat untuk kepentingan tertentu, apabila kepentingan itu tidak tercapai, mereka kembali kepada agama asal mereka. Keadaan ini berlaku kerana iman mereka belum kukuh, terumbang ambing dan hati mereka mudah goyah. Oleh sebab itu, perlu ada pendekatan bimbingan bagi mengukuhkan dan menetapkan keimanan mereka. 25

D. Dasar Hukum dan Sanksi

Firman Allah s.w.t: im 1 7S ]n U 2 X o 4 U 2 pR o 4 U 2H X o 4 U 2 pR o 4 U [ = 0q r 0pXR n XY s p0 f 3t -G uv V V v wf = OPA Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman kemudian kafir, kemudian beriman pula, kemudian kafir lagi, kemudian bertambah kekafirannya, maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka, dan tidak pula menunjuki mereka kepada jalan yang lurus. Q.S An-Nisa’ : 137 Ayat ini telah menjelaskan tentang sifat orang munafik yang murtad kemudian beriman secara bersilih ganti, namun tidak disebutkan hukumannya. Oleh karena itu, penting hukuman itu dikenakan bagi mereka yang murtad supaya tidak mengulangi kesalahan yang sama. 26 Untuk menghukum seseorang itu telah murtad, maka terdapat dua cara pembuktian yaitu: 25 Dato’ Seri Setia Awang Haji Adam Bin Haji Ahmad, Cabaran Negara di Alaf Baru, Pusat Dakwah Islamiah Kementerian Hal Ehwal Ugama Negara Brunei Darussalam, 2003, h. 8 26 Muhammad Muslehuddin, terj Asiah Idris, Jenayah dan Doktrin Islam dalam tindakan pencegahan, Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, 1992 h. 37 1 Melalui pengakuan tertuduh 2 Melalui Keterangan saksi Melalui pengakuan tertuduh bahwa ia berlaku dengan ridho tanpa paksaan dari pihak manapun. Manakala melalui pengakuan saksi ia mesti menghadirkan dua orang saksi yang adil untuk memberikan keterangan dan pembuktian diatas kesalahan murtad yang telah dilakukan oleh tertuduh. Inilah pendapat Imam Malik, Auzaie, Syafie dan ulama’-ulama’ Mazhab Hanafi. 27 Pendapat yang umum di kalangan para fuqaha’, dan orentalis Barat ialah, bahwa murtad dari agama Islam merupakan kesalahan yang telah ditetapkan hukumannya, yaitu mati. Hukuman mati adalah termasuk hukuman hudud. Sebagaimana Firman Allah s.w.t; p- x R V 4 x pZ H =M 1 FG 1 J 9 ycE z3 3,+] 7A=MJd2 =M x :Y + i == -| 0pXY0 x DJV}h e0 =4+, ~-~ B • [e+ €• f 2 ~ k 2 O A Artinya: Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah Dia beriman dia mendapat kemurkaan Allah, kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman dia tidak berdosa, akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar. Q.S an-Nahl: 106 Ayat di atas mengenai azab dan balasan di akhirat ke atas orang yang murtad. Mohamad El- Awa dalam bukunya menyatakan tiada nas daripada Al-Quran dan As-Sunnah mengenai hukuman di dunia ke atas orang yang murtad. 28 27 Ibid, h. 38 28 Mohamad El-Awa, Punishment in Islamic Law, America Trust Publications: Indianapolis, 1982, h. 50 Seorang muslim yang melakukan jinayah murtad akan dijatuhi dengan hukuman hudud. Jika ada keraguan maka dia hendaklah dibebaskan berdasarkan kaedah “hudud dihindarkan dengan syubhat.” 29 Hukuman hudud merupakan hukuman yang telah ditentukan oleh al-Quran dan Sunnah Nabi, dan ia mesti dilaksanakan jika terbukti kesalahannya. Lantaran itu, untuk menentukan apakah murtad itu perbuatan yang menurut hukum Islam ditetapkan sebagai hukuman hudud, maka perlu diperhatikan firman Allah s.w.t dan hadith yang bersangkutan dengannya. Karena di dalam al- Quran hanya terdapat tiga belas ayat yang terkandung di dalam beberapa surah mengenai murtad tetapi tidak ada satu ayat pun yang menjelaskan tentang hukuman yang disahkan kepada orang yang murtad ketika berada di dunia. Sebaliknya yang terkandung ialah jaminan bahwa orang murtad itu akan dihukum di akhirat. Sebagaimana firman Allah s.w.t; V+ XYH 2 Z H J[M +, 45 \ ,]- =_`a + b cb+, J+d _= [e4 =MJ2 E 6 7 f gDV 9 :;= U =_`a + b cE d =+Jh E D iH U 45 =e , Bj k =; lOPA Artinya : ”Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu Dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, kekal di dalamnya.”Q.S. Al-Baqarah : 217 Berbeda dengan Ibn Hazm, yang menurutnya hukuman bagi orang yang murtad tetap ada di dunia dan hukuman tersebut tidak bertentangan al-Quran. Sanksi pertukaran agama menurutnya 29 Abdul Monir Yaacob, “Kesan Pertukaran Agama dan kesan dari perspektif Syariah” kertas Kerja Seminar Pertukaran Agama dan Kesan dari Perspektif Syariah dan Perundangan, 15 Julai 2006 h. 9