Temuan Kajian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

kemasan yang telah terdaftar pada Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Merangin. Dengan adanya wilayah pemasaran hasil produksi pada luar daerah maka sektor lain di antaranya sektor tenaga kerja akan dapat terserap dan kegiatan disektor transportasi akan dapat meningkat. Dengan melihat begitu besarnya pengaruh usaha industri kecil pangan terhadap pengembangan wilayah di antaranya dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja, membuka lapangan kerja baru baik itu tenaga kerja industri kecil pangan itu sendiri ataupun tenaga kerja ikutan akibat adanya kegiatan usaha industri kecil pangan, meningkatkan pendapatan melalui strategi pemasaran hasil produksi dan juga transformasi ilmu pengetahuan serta meningkatkan ikatan kekeluargaan di antara pengusaha dan pekerja sehingga dengan adanya kegiatan ini memberikan dampak yang positif terhadap perekonomian daerah dan bagi kehidupan sosial masyarakat.

4.8. Temuan Kajian

Pada penelitian ini ditemukan beberapa hal yang menjadi faktor-faktor pendorong dan faktor-faktor penghambat dalam pengembangan usaha industri kecil pangan di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. A. Faktor-faktor pendorong 1. Populasi penduduk yang semakin berkembang di Kabupaten Merangin selama kurun waktu 2000 – 2006, jumlah penduduk Kabupaten Merangin berjumlah sebanyak 289.296 orang pada tahun 2006, sedangkan jumlah penduduk tahun 2000 untuk Kabupaten Merangin sebanyak 254.203 orang. Selama kurun waktu 2000 – 2006 terjadi pertumbuhan penduduk rata-rata sebesar 2,01 . Arzalvery Agus : Peran Usaha Industri Kecil Pangan Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repsoitory © 2008 Dengan kondisi seperti ini maka dapat diperkirakan jumlah calon konsumen setiap tahunnya akan meningkat. 2. Tersedianya bahan baku dalam jumlah yang cukup, keadaan seperti ini disebabkan karena Kabupaten Merangin telah mampu memproduksi sebagian besar bahan baku untuk usaha industri kecil pangan untuk produksi palawija di antaranya ubi, ketela rambat, kacang kedelai, kacang tanah, pisang, kopi dan aren sedangkan tepung terigu masih dipasok dari luar kabupaten. 3. Semangat kewirausahawan dari pengusaha usaha industri kecil pangan di Kecamatan Bangko yang ingin menjadikan usaha mereka dari skala kecil menjadi skala menengah hal ini terlihat antara lain dengan wilayah pemasaran ke luar daerah Kabupaten Merangin. 4. Adanya permintaan pasar terhadap hasil produksi usaha industri kecil pangan baik di tingkat lokal dalam kecamatan, luar kecamatan dan juga terlihat dari wilayah pemasaran ke luar daerah Kabupaten Merangin. 5. Adanya dukungan dalam bentuk bimbingan, penyuluhan dan kemudahan pemberian izin usaha dari pemerintah kabupaten. B. Faktor-faktor penghambat 1. Pengetahuan dan pemilikan pendidikan pelaku usaha industri kecil pangan masih relatif rendah, sehingga kemampuan untuk mengembangkan usaha tersebut masih terbatas misalnya dalam hal manajerial dan memperluas pasar serta penggunaan teknologi informasi dalam melihat peluang pasar. Arzalvery Agus : Peran Usaha Industri Kecil Pangan Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repsoitory © 2008 2. Peralatan usaha industri kecil pangan yang digunakan saat ini relatif tradisional. Hal ini disebabkan masih terbatasnya modal untuk pembelian peralatan-peralatan yang lebih modern untuk meningkatkan hasil produksi. 3. Keterbatasan sarana media produksi usaha industri kecil pangan misalnya belum konsistens mengikuti pameran dan pekan promosi dalam berbagai kegiatan di dalam dan di luar Kecamatan Bangko. 4. Ketersediaan infrastruktur yang masih terbatas seperti sarana transportasi dan jalan yang merupakan akses bagi pemasaran dan penjualan hasil produksi. 5. Belum terbentuk dan tersedianya wadah bagi pelaku usaha industri kecil pangan misalnya asosiasi, koperasi ataupun himpunan yang dapat diandalkan untuk memperjuangkan kepentingan anggotanya.

4.9. Implikasi Kajian