sayuran, daun, batang, dan akar; dan industri pembuatan malt kecambah barley atau sereal lainnya yang dikeringkan serta minuman keras dari malt, seperti: bir,
ale, porter, stout, temulawak dan legen. Termasuk usaha pembuatan minuman ringan tidak mengandung alcohol, seperti: limun, air soda, krim soda, markisa,
beras kencur, air tebu, dan air mineral dalam kemasanair minum dalam kemasan.
2.7 Penelitian Terdahulu
Adapun penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan berkenaan dengan penelitian tesis ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Samosir 2000, menulis
tesis yang berjudul ”Pengaruh pengrajin industri kecil terhadap tingkat pendapatan dan penyerapan tenaga kerja di dalam mendorong pengembangan wilayah di
Kecamatan Medan Denai Kotamadya Medan” mengemukakan bahwa pengrajin industri kecil termasuk di dalamnya industri kecil pangan memberikan pengaruh
positif terhadap peningkatan dan penyerapan tenaga kerja di dalam mendorong pengembangan wilayah di Kecamatan Medan Denai Kotamadya Medan. Hal ini
tercermin melalui koefisien pengganda multiplier effect dari subsektor pengrajin industri kecil yaitu: rata-rata 9,86 untuk peningkatan pendapatan dan 40,28
untuk penyerapan tenaga kerja. Untuk meningkatkan pengembangan pengrajin industri kecil di wilayah Kecamatan Medan denai Kotamadya Medan, disarankan
perlu perhatian pihak pengambil keputusan dan instansi terkait dalam hal penyediaan dana dan bantuan permodalan atau kredit dengan syarat tingkat bunga yang relatif
rendah.
Arzalvery Agus : Peran Usaha Industri Kecil Pangan Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repsoitory © 2008
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Saragih 1997 menulis tesis yang berjudul ”Pengembangan industri kecil dan pengaruhnya terhadap pengembangan
wilayah di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Deli Serdang” mengemukan bahwa sub sektor industri kecil dan kerajinan rumah tangga masih mendominasi struktur
industri di daerah Kecamatan Perbaungan dimana selama periode tahun 1991 – 1995 sub sektor terus menunjukkan perkembangannya untuk unit usaha 2,0 per tahun
dan penyerapan tenaga kerja 1,89 per tahun serta peningkatan investasi rata-rata sebesar 5,31 per tahun. Dari hasil penelitian terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan industri kecil di Kecamatan Perbaungan adalah modal tenaga kerja X
1
, peubah jumlah tenaga X
2
, tingkat pendidikan tenaga kerja X
3
, harga bahan baku X
4
, dan fasilitas kredit X
6
, sementara peubah sistem pemasaran X
5
tidak mempunyai pengaruh yang diperhitungkan dalam keberhasilan industri kecil di Kecamatan Perbaungan. Hasil penelitian terhadap profil beberapa industri
kecil yang menonjol di Kecamatan Perbaungan memperlihatkan masih banyaknya kendala yanng harus diperhatikan dalam upaya pengembangan industri tersebut,
terutama pada aspek permodalan, peningkatan mutu atau kualitas produk yang dihasilkan dan juga kemampuan untuk menerobos pasar masih lemah. Hal ini
disebabkan pengetahuan dan tingka pendidikan para pengusaha yang pada umumnya hanya lulusan sekolah dasar dan sekolah lanjutan menengah pertama. Cabang industri
kecil pangan adalah merupakan atau dapat dijadikan sebagai sektor ekonomi basis wilayah Kecamatan Perbaungan dari sub sektor industri. Kemudian disarankan
mengingat begitu pentingnya peranan dan pengaruh sektor basis terhadap
Arzalvery Agus : Peran Usaha Industri Kecil Pangan Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repsoitory © 2008
penembangan wilayah maka perlu ditingkatkan pengembangan industri kecil. Agar supaya peranan dan pengaruhnya terus dapat meningkat dalam perekonomian
wilayah, maka seyogyanya diperlukan untuk lebih meningkatkan produksi subsektor ini, terutama dalam bentuk tujuan ekspor. Sehubungan dengan hal tersebut maka
terlebih dahulu perlu daicarikan jaln keluar dari hambatan-hambatan yang menyangkut pengembangannya seperti permasalahan permodalan produktivitas dan
pemasaran produk. Untuk pengembangan industri kecil didalam udaha memperluas pemasaran maka para pengusaha perlu dibina melalui pendidikan dan pelatihan
khusus yang menyangkut pada bidang penentuan harga dan kualitas bahan baku, baik yang dilakukan oleh dinas yang terkait maupun koperasi dan perusahaan bapak
angkat sehingga ada keterkaitan antara industri kecil dengan industri besar dan menengah, dan industri tersebut mampu menjangkau pasar yang lebih luas.
Arzalvery Agus : Peran Usaha Industri Kecil Pangan Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repsoitory © 2008
2.8 Kerangka Pemikiran