4. Keahlian Keusahawan
Faktor produksi ini berbentuk keahlian dan kemampuan pengusaha untuk mendirikan dan mengembangkan berbagai kegiatan usaha. Dalam menjalankan
suatu kegiatan ekonomi, para pengusaha akan memerlukan ketiga faktor produksi yang lain yaitu tanah, modal dan tenaga kerja. Keahlian keusahawan meliputi
kemahirannya mengorganisasi berbagai sumber atau faktor produksi tersebut secara efektif dan efisien sehingga usahanya berhasil dan berkembang serta dapat
menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat.
2.4 Pengertian Pendapatan
Untuk memenuhi kebutuhan hidup diperlukan pendapatan. Sejumlah pendapatan ini akan dipergunakan sebagai alat pemuas kebutuhan. Pendapatan ini
diperoleh dari berbagai unsur seperti: pertanian, perdagangan, hasil industri berupa gajiupah, jasa dan lain-lain. Pendapatan adalah sejumlah uang yang diterima oleh
suatu keluarga atau seseorang selama jangka waktu tertentu biasanya satu tahun Samuelson dan William, 1998. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
pendapatan masyarakat merupakan jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat pada satu periode tertentu, biasanya satu tahun, baik itu berasal dari hasil
pertanian, perdagangan, hasil industri atau sektor lainnya. Sedangkan pendapatan pengusaha adalah nilai omzet atau hasil penjualan yang diperoleh pengusaha dari
hasil produksi pada satu periode tertentu.
Arzalvery Agus : Peran Usaha Industri Kecil Pangan Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repsoitory © 2008
2.5 Peranan Industri Kecil Dalam Pembangunan Wilayah
Sejak awal dasawarsa tujuh puluhan secara tajam mulai disadari, bahwa meskipun mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat, namun kebanyakan negara
berkembang belumlah berhasil menyediakan lapangan pekerjaan yang layak bagi angkatan kerja pada umumnya, baik ditinjau dari segi pendapatan ataupun kesesuaian
pekerjaan terhadap keahlian. Harapan bahwa pertumbuhan yang pesat dari sektor industri modern akan dapat menyelesaikan masalah kemiskinan dan pengangguran
secara tuntas ternyata masih berada pada rentang perjalanan yang panjang. Bertitik tolak dari kenyataan inilah maka eksistensi industri kecil telah mengambil bagian
dalam masalah kesempatan kerja dan ketenagakerjaan di negara berkembang. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sektor industri kecil merupakan
salah satu sektor yang mempunyai andil yang cukup kuat dalam mengatasi pengangguran dan kesempatan kerja serta mewujudkan pengembangan wilayah dan
pembangunan nasional. Perihal pentingnya industri kecil itu secara asasi tidaklah terlepas dari data
empiris atau berbagai aspek nalariah yang melatarbelakanginya. Presentase jumlah usaha industri kecil terhadap unit usaha di sektor industri pengolahan menunjukkan
porsi penyerapan tenaga kerja yeng lebih besar dibandingkan pada industri besar maupun sedang. Industri kecil selain memberikan manfaat dalam ketenagakerjaan,
juga memberikan manfaat sosial yang berarti bagi perekonomian, yaitu: 1.
Industri kecil dapat menciptakan peluang berusaha yang luas dengan pembiayaan yang relatif murah.
Arzalvery Agus : Peran Usaha Industri Kecil Pangan Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repsoitory © 2008
2. Industri kecil turut mengambil peranan dalam peningkatan dan mobilisasi
tabungan domestik. 3.
Industri kecil mempunyai kedudukan komplementer terhadap industri besar dan sedang, karena industri kecil menghasilkan produk yang relatif murah dan
sederhana, yang biasanya dihasilkan oleh industri besar dan sedang Jakti, 1986. Hasil penelitian Tambunan 1989, membuktikan bahwa industri berskala
kecil berperan penting dalam menanggulangi problem sosial ekonomi negara-negara berkembang. Dimana subsektor industri kecil memberikan kesempatan kerja bukan
saja bagi masyarakat pedalaman yang tidak memiliki penghasilan tambahan tetapi juga kepada petani yang kehilangan sumber penghasilan utamanya di sektor tersebut
di luar musim panen. Hasil penelitian Haryadi 1995, menyatakan industri kecil merupakan
penyedia kesempatan kerja baik di desa maupun perkotaan. Sebagai salah satu kegiatan ekonomi di luar sektor pertanian, sub sektor industri kecil meperlihatkan
kemampuan menampung semakin banyak tenaga kerja yang tidak dapat diserap pada sektor pertanian.
Dari uraian dan beberapa penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengembangan industri kecil merupakan kebijaksanaan yang strategis dalam
pengembangan atau pembangunan wilayah. Hal ini dapat dilihat dengan penyerapan tenaga kerja dan memberikan sumbangan terhadap peningkatan pendapatan yang
akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan pembangunan nasional.
Arzalvery Agus : Peran Usaha Industri Kecil Pangan Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repsoitory © 2008
Menurut Sulaeman 2004 Pengembangan usaha kecil dan menengah dalam menghadapi pasar regional dan global harus didasari pada upaya yang keras dan terus
menerus dalam menjadikan UKM Usaha Kecil dan Menengah sebagai usaha yang tangguh. Oleh karena itu, produk yang diusahakan UKM Usaha Kecil dan
Menengah sekurang-kurangnya mempunyai keunggulan komparatif, bahkan sangat diharapkan mempunyai keunggulan kompetitif. Pendekatan klaster bisnis merupakan
upaya pengembangan usaha UKM Usaha Kecil dan Menengah secara sistemik, sehingga UKM Usaha Kecil dan Menengah yang ada di dalamnya mempunyai
peluang untuk menjadi usaha yang handal dan kompetitif. Strategi pengembangan usaha UKM Usaha Kecil dan Menengah harus atas dasar kekuatan dan
tantangannya, olehkarena itu harus ditopang secara kuat terutama oleh adanya akses ke sumber dana, pasar, sumber bahan baku, teknologi dan Informasi serta
manajemen. Dari uraian pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pengembangan
wilayah peran industri kecil tidak hanya berperan dalam penyerapan tenaga kerja tetapi juga dalam pemasaran hasil produk yang diharapkan mampu memiliki
keunggulan kompetitif terutama dalam menghadapi persaingan pasar regional dan pasar global.
Arzalvery Agus : Peran Usaha Industri Kecil Pangan Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repsoitory © 2008
2.6 Industri Pangan