Struktur Permodalan Usaha Gambaran Keberadaan Usaha Industri Kecil Pangan Di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin

proses produksinya. Dalam proses penyerapan tenaga kerja, industri kecil pangan ini yang memiliki tahapan proses produksi yang cukup panjang seperti pada industri kecil pangan tahu, tempe, keripik pisang, keripik ubi dan kerupuk memerlukan tenaga kerja yang cukup di mana umumnya tenaga kerja yang terserap berasal dari anggota keluarga sendiri dengan alasan untuk memperbaiki taraf kehidupan keluarga yang belum memiliki pekerjaan tetap dan upah tenaga kerja dapat disesuaikan dengan keuntungan yang diperoleh. Proses produksi tersebut dimulai dari pengambilan bahan baku, pemilahan dan pemotongan bahan baku, pembuatan dasar bahan komoditi, penjemuran, penggorengan, pengepakan atau pengemasan hingga pemasaran yang memerlukan keahlian tersendiri.

4.3.4. Struktur Permodalan Usaha

Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha industri kecil pangan dalam menjalankan proses produksinya. Usaha industri pangan yang merupakan industri pengolahan yang mengolah bahan mentah baik itu yang bentuknya padat ataupun cair menjadi bahan makanan dan minuman yang siap untuk dikonsumsi modal usaha merupakan prioritas yang harus dipersiapkan. Modal usaha merupakan modal kerja yang digunakan oleh para pengusaha industri kecil pangan berupa biaya yang dikeluarkan dalam proses Arzalvery Agus : Peran Usaha Industri Kecil Pangan Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repsoitory © 2008 produksi misalnya untuk pembelian bahan baku dan upah tenaga kerja. Berikut di bawah ini disajikan tabel distribusi frekuensi responden berdasarkan struktur permodalan modal kerja. Tabel 4.13. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Struktur Permodalan Modal Kerja NO Struktur Permodalan Modal Kerja Rp.000 Jumlah Responden Org Persentase 1 3.000 1 3,23 2 3.001 – 6.000 11 35,48 3 6.001 – 9.000 10 32,26 4 9.001 – 12.000 6 19,35 6 12.001 3 9,68 Jumlah 31 100 Sumber : Data Primer Diolah, Tahun 2007 Dari Tabel 4.17 di atas dapat diketahui bahwa modal kerja yang digunakan oleh para pengusaha industri kecil pangan lebih banyak berkisar antara Rp. 3.001.000,- juta sampai dengan Rp. 6.000.000,- sebanyak 11 responden atau sebesar 35,48 , modal kerja yang digunakan oleh responden antara Rp. 6.001.000,- sampai dengan Rp. 9.000.000,- sebanyak 10 responden atau 32,26 dan untuk penggunaan modal kerja yang paling sedikit adalah di bawah Rp. 3.000.000,- sebanyak 1 responden atau sebesar 3,23 . Kurangnya modal kerja usaha kecil pada umumnya dikarenakan oleh industri kecil merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan pada modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas sementara dengan pendapatan yang didapat akan dijadikan kembali sebagai modal usaha. Sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan Arzalvery Agus : Peran Usaha Industri Kecil Pangan Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repsoitory © 2008 lainnya sulit diperoleh, karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi.

4.3.5. Sumber Bahan Baku