Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong 1. Menentukan Faktor-Faktor Eksternal

Purnomo Arbi : Analisa Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Studi Kasus : Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, 2010.

5.2.3. Pendapatan

Pendapatan dari usaha ternak sapi potong adalah penerimaan yang diperoleh peternak dikurangi dengan total biaya. Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui rataan pendapatan per peternak sapi potong di Desa Jati Kesuma selama satu tahun adalah sebesar Rp. 10,622,123.33

5.2.4. Return Of Investment ROI

Berdasarkan nilai ROI tingkat pengembalian modal dapat diketahui kelayakan usaha ternak sapi potong di Desa Jati Kesuma. Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui nilai ROI yang diperoleh dari usaha ternak sapi potong di Desa Jati Kesuma sebesar 36.77 dan dengan tingkat suku bunga deposito sebesar 8.25 maka dapat diketahui bahwa nilai ROI lebih besar dari pada nilai suku bunga, sehingga ini menunjukkan bahwa usaha ternak sapi potong di Desa Jati Kesuma secara ekonomi layak untuk dikembangkan. Dengan demikian hipotesis 2 yang menyatakan bahwa “usaha ternak sapi potong layak di kembangkan secara ekonomi di daerah penelitian” diterima. 5.3. Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong 5.3.1. Menentukan Faktor-Faktor Eksternal Adapun faktor-faktor eksternal dalam pengembangan usaha ternak sapi potong di Desa Jati Kesuma adalah sebagai berikut : 5.3.1.1. Peluang Purnomo Arbi : Analisa Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Studi Kasus : Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, 2010. 1. Permintaan pasar terhadap daging sapi tinggi. Dari hasil wawancara terhadap peternak sampel di lapangan, diketahui bahwa mereka selalu mendapat permintaan dari agen-agen atau dari konsumen yang datang langsung ke peternak sapi di daerah penelitian. Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa permintaan pasar terhadap daging sapi tinggi. 2. Harga daging sapi relatif tinggi. Daging sapi merupakan salah satu jenis bahan makanan yang banyak dikonsumsi oleh lapisan masyarakat menengah keatas, selain memiliki rasa yang enak daging sapi juga merupakan salah satu sumber bahan makanan berprotein tinggi, hal tersebut salah satu faktor yang menyebabkan harga sapi di pasaran relatif tinggi. 3. Hubungan yang baik antara peternak dengan agen. Peternak sadar akan pentingnya pasar dan pentingnya membina hubungan baik dengan agen, karena dengan adanya hubungan baik harga yang di tawarkan oleh agen tidak terlalu rendah dari harga jual. Hubungan baik ini dapat dibuktikan dengan adanya peternak yang menjual hasil ternaknya dengan agen tetap berlangganan. 5.3.1.2. Ancaman 1. Musim Hujan Purnomo Arbi : Analisa Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Studi Kasus : Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, 2010. Sapi adalah merupakan hewan memamahbiak yang dalam sehari membutuhkan 10 makanan dari berat tubuhnya, musim hujan dapat menghambat peternak untuk mengambil pakan hijauan yang sangat dibutuhkan oleh sapi yang mengakibatkan porsi pemberian pakan terhadap ternak sapi tersebut berkurang, selain itu pada saat musim hujan sapi juga mudah terserang penyakit. Hal ini merupakan ancaman bagi peternak, karena dapat menghambat pertumbuhan sapi dan menurunkan kualitas hasil ternak. 2. Tidak adanya penyuluhan Tidak adanya penyuluhan pada peternak mengakibatkan peternak sering melakukan kesalahan dalam mengaplikasikan input produksi dan peternak tidak mengetahui informasi tentang inovasi-inovasi dibidang peternakan. 3. Persaingan Adanya persaingan menyebabkan para peternak berusaha terus menjaga kualitas ternaknya agar dapat menguasai pasaran ternak sapi potong, hal tersebut mengakibatkan pasaran untuk ternak sapi potong menjadi sempit. Purnomo Arbi : Analisa Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Studi Kasus : Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, 2010.

5.3.2. Menentukan Faktor Internal

Adapun faktor-faktor internal dalam pengembangan usaha ternak sapi potong di Desa Jati Kesuma adalah sebagai berikut : 5.3.2.1. Kekuatan 1. Modal sendiri Modal usaha ternak merupakan modal sendiri pribadi yang dikeluarkan peternak sapi untuk menjalankan usaha ternaknya, modal diperoleh dari hasil- hasil penjualan ternak yang dilakukan sebelumnya selain itu mereka juga mendapatkan dari warisan orang tua mereka sebelumnya. Dengan menggunakan modal sendiri maka peternak sapi potong memperoleh pendapatan yang lebih besar. 2. Bibit mudah diperoleh Di daerah penelitian para peternak sapi potong mendapatkan bibit untuk kawin suntik dari dinas peternakan, dan untuk bibit perkawinan alami para peternak mendapatkannya dari sesama peternak sapi yang ada di daerah penelitian. 3. Tenaga kerja tersedia Dengan tersedianya tenaga kerja maka pekerjaan dilakukan dengan lebih cepat dan lebih baik. 4. Pengalaman peternak cukup tinggi Dengan pengalaman yang cukup tinggi maka masalah-masalah yang timbul selama proses usaha ternak sapi lebih mudah untuk di tanggulangi. Purnomo Arbi : Analisa Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Studi Kasus : Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, 2010. 5. Pakan mudah diperoleh Didaerah penelitian masih banyak terdapat lahan yang ditumbuhi rumput yang menjadi sumber pakan untuk ternak, dengan demikian peternak tidak mengalami kesulitan dalam hal penyediaan pakan untuk ternak mereka. 6. Tidak terdapat serangan virus penyakit yang mematikan Tidak terdapatnya virus penyakit yang mematikan terhadap ternak sapi potong di daerah penelitian menyebabkan peternak memperoleh pendapatan yang lebih besar, karena tidak mengeluarkan biaya untuk menanggulangi serangan virus yang mematikan tersebut. 7. Pemasaran yang mudah Di daerah penelitian para peternak menjual hasil ternaknya dalam keadaan hidup kepada agen maupun konsumen langsung dengan demikian peternak tidak perlu mengeluarkan biaya untuk melakukan pemotongan. Selain itu para peternak tidak memerlukan biaya transportasi untuk memasarkan hasil ternaknya karena para agen atau konsumen yang menjemput langsung dari peternakan. 5.3.2.2. Kelemahan 1. Kurangnya perawatan terhadap ternak Purnomo Arbi : Analisa Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Studi Kasus : Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, 2010. Perawatan terhadap ternak merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan kualitas dan meningkatkan hasil ternak. didaerah penelitian, perawatan terhadap ternak masih jarang dilakukan oleh peternak, dapat dilihat dari pemberian pakan tambahan dan konsentrat serta pembersihan sapi yang masih jarang dilakukan oleh peternak. 2. Teknologi budidaya masih tradisional Teknologi merupakan faktor penting dalam upaya meningkatkan produksi usaha ternak sapi potong, suatu pekerjaan yang dilakukan akan lebih efisien dari segi waktu dan tenaga kerja. Di daerah penelitian, teknologi budidaya masih dilaksanakan secara sederhana tradisional, dapat dilihat dari saprodi yang mereka gunakan seperti sekop, sabit, beko, dan ember yang belum tergantikan.

5.3.3. Penetuan Strategi

Penetuan strategi yang sesuai bagi pengembangan usaha ternak sapi potong adalah dengan cara membuat matriks SWOT. matriks SWOT ini dibangun berdasarkan faktor-faktor eksternal maupun internal yang terdiri dari peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan. Berdasrkan matriks SWOT maka dapat disusun empat strategi utama yaitu SO, WO, ST, dan WT. Strategi bagi pengembangan usaha ternak sapi potong dapat dilihat pada gambar 3. Purnomo Arbi : Analisa Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Studi Kasus : Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, 2010. Gambar 3. Penentuan Strategi dengan Matriks SWOT Internal IFAS Eksternal EFAS Kekuatan S Kelemahan W 1. Modal tersedia. 2. Saprodi mudah diperoleh. 3. Tenaga kerja tersedia. 4. Pengalaman peternak cukup tinggi. 5. Pemasaran yang mudah 6. Tidak ada terdapat virus penyakit yang mematikan. 1. Kurangnya perawatan terhadap ternak. 2. Teknologi budidaya masih tradisional. Peluang O Strategi ‘SO’ Strategi ‘WO’ 1. Permintaan tinggi 2. Harga relatif tinggi 3. Hubungan yang baik dengan agen 1. Memperbanyak jumlah populasi ternak sapi potong S 1 ,S 2 ,S 3 , S 4 , S 5 , O 1 , O 2 2. Menjaga hubungan baik dengan agen S 5 , O 3 1. Meningkatkan perawatan terhadap ternak W 1 , O 1 , O 2 2. Mengganti alat-alat produksi yang lama dengan berteknologi W 2 ,O 1 ,O 2 Ancaman T Strategi ‘ST’ Strategi ‘WT’ 1. Musim hujan 2. Tidak adanya penyuluhan 3. Adanya persaingan 1. Meningkatkan mutu ternak S 1 , S 3 , S 5 , T 3 2. Menghidupkan penyuluhan S4, T3 1. Meminta pemerintah untuk menghidupkan penyuluhan W 1 , T 3 Purnomo Arbi : Analisa Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Studi Kasus : Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, 2010. 3. Menyediakan atau menanam sumber pakan hijauan di sekitar kandang S 2 , S 3 , T 1 Strategi ‘SO Strength-Opportunity’ Strategi pengembangan usaha ternak sapi potong di Desa Jati Kesuma dengan menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada, yaitu : 1. Memperbanyak jumlah populasi ternak sapi potong S 1 , S 2, S 3, S 4, S 5, O 1, O 2 Bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi ternak sapi potong untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi terhadap daging sapi dan dengan didukung oleh harga yang relatif tinggi dan sarana produksi yang tersedia sehingga memungkinkan untuk diadakannya penambahan jumlah populasi ternak yang bertujuan meningkatkan pendapatan peternak. 2. Menjaga hubungan yang baik dengan agen S 5, O 3 Bertujuan agar agen memberikan tawaran harga yang layak pada peternak sapi sehingga saling menguntungkan antara kedua belah pihak. Strategi ‘WO Weakness-Opportunity’ Purnomo Arbi : Analisa Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Studi Kasus : Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, 2010. Strategi pengembangan usaha ternak sapi potong di Desa Jati Kesuma dapat meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada, yaitu : 1. Meningkatkan perawatan terhadap ternak W 1, O 1, O 2 Dengan meningkatkan perawatan terhadap ternak maka mutu ternak akan menjadi lebih baik sehingga dapat menjaga penawaran dan harga yang relatif tinggi. 2. Mengganti alat-alat produksi yang lama dengan berteknologi W 2, O 1, O 2 Permintaan yang tinggi dan harga yang tinggi perlu diimbangi dengan adanya teknologi yang baik untuk memperlancar proses produksi yang nantinya akan menambah pendapatan peternak sapi potong. Strategi ‘ST Strength-Treaths’ Strategi pengembangan usaha ternak sapi potong di Desa Jati Kesuma dapat mengatasi ancaman yang ada dengan menggunakan seluruh kekuatan. 1. Meningkatkan mutu ternak S 1, S 3, S 5, T 3, Bertujuan agar permintaan akan daging sapi semakin meningkat, sehingga usaha ternak dapat berkembang baik. 2. Menghidupkan penyuluhan S 4, T 3 Bertujuan agar peternak memperoleh informasi, inovasi dalam peternakan, sehingga peternak bisa lebih terampil lagi dalam menjalankan usaha ternak sapi potong dan mendapatkan hasil yang maksimal, oleh karena itu dibutuhkan penyuluhan. 3. Menyediakanmenanam sumber pakan hijauan di sekitar kandang S 2, S 3, T 1 Purnomo Arbi : Analisa Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Studi Kasus : Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, 2010. Bertujuan untuk mempermudah peternak mengambil pakan hijauan yang dibutuhkan ternak, dengan kata lain menjaga persediaan pakan ternak disaat terjadi musim hujan agar tidak terjadi pengurangan pemberian porsi pakan terhadap ternak. Startegi ‘WT Weakness-Treaths’ Strategi pengembangan usaha ternak sapi potong di Desa Jati Kesuma dengan meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman yang ada, yaitu : 1. Meminta pemerintah mengaktifkan Penyuluhan W 1, T 3 Dengan adanya campur tangan pemerintah untuk mengaktifkan PPL di Desa Jati Kesuma maka peternak sapi potong akan dapat mengetahui informasi yang berkembang tentang tata cara perawatan serta pemeliharaan ternak sapi potong yang baik dan benar yang sangat berguna bagi para peternak. Berdasarkan strategi matriks SWOT maka dapat di ketahui strategi yang sangat dibutuhkan untuk dapat meminimalisir kelemahan dan ancaman yang dihadapi, yaitu : 1. Meningkatkan produksi dan mutu ternak, untuk menjaga harga dan permintaan tetap tinggi. 2. Menjalin kerjasama dengan pemerintah Kabupaten Deli Serdang dalam mengaktifkan PPL agar peternak dapat lebih mengetahui tata cara perawatan dan pemeliharaan ternak sapi potong dengan baik. Purnomo Arbi : Analisa Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Studi Kasus : Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, 2010. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Faktor-faktor produksi bibit, kandang, pakan, modal, tenaga kerja tersedia di daerah penelitian. 2. Usaha ternak sapi potong layak dikembangkan secara ekonomi di daerah penelitian oleh karena nilai rataan ROI selama satu tahun sebesar 36.77 nilai lebih besar dari pada suku bunga yang berlaku yakni sebesar 8.25. Purnomo Arbi : Analisa Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Studi Kasus : Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, 2010. 3. Strategi yang sangat dibutuhkan di daerah penelitian adalah meningkatkan produksi dan mutu ternak serta menjalin kerja sama dengan pemerintah Kabupaten Deli Serdang dalam mengaktifkan PPL. Saran 1. Kepada Peternak Sebaiknya peternak sapi potong di daerah penelitian meningkatkan produksi dan mutu ternak, untuk menjaga harga dan permintaan tetap tinggi dan menjalin hubungan baik dengan agen serta menjalin kerja sama dengan pemerintah kabupaten Deli Serdang. 2. Kepada Pemerintah Pemerintah sebaiknya memberikan pengembangan, pemberdayaan dan pembinaan kelembagaan kelompok ternak melalui petugas penyuluh dalam upaya meningkatkan produktifitas dan pendapatan peternak. . 3. Kepada Peneliti Selanjutnya Diharapkan melakukan penelitian lebih lanjut terhadap perkembangan usaha ternak sapi potong untuk komoditi ekspor. Purnomo Arbi : Analisa Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Studi Kasus : Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, 2010. DAFTAR PUSTAKA Anonimus, 1998. Kajian Pola Pengembangan Peternakan Rakyat Berwawasan Agribisnis. Lembaga Penelitian IPB dan Direktorat Jenderal Peternakan, Departemen Pertanian Republik Indonesia. Purnomo Arbi : Analisa Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Studi Kasus : Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, 2010. Astuti, M., 1999. Pemuliaan Ternak, Pengembangan dan Usaha Perbaikan Genetik Ternak Lokal. Pidato Pengukuhan Guru Besar dalam Ilmu Pemuliaan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Budiarto, A., 1991. Produktivitas Sapi Potong di Jawa Timur Tahun 1988-1989. Tesis Pasca Sarjana, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Hardjosubroto, W. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. Mosher, A.T. 1987. Menggerakkan Dan Membangun Pertanian, Yasaguna, Jakarta. S. Partohardjono, J.S. Adiningsih, Dkk. 1990. Peningkatan Produktifitas Lahan Kering Beriklim Basah Melalui Teknologi Sistem Usahatani, Balai Penelitian Tanaman Pangan Bogor. Santosa Undang. 1997. Prospek Agribisnis Penggemukan Pedet Siregar, A.R. , Penebar Swadaya, Jakarta. dan Hutapea R. 2000. Prospek Agribisnis Ditinjau Dari Kebijaksanaan Pemerintah Menyongsong AFTA 2003, Makalah Disampingkan Pada Seminar Sehari IMAPET Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Siregar Djarijah,A. 1996. Usaha Ternak Sapi, Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Sugeng, Y.B. Sapi Potong, Penebar Swadaya, Jakarta. Suharsono,B. Dan Nazarudin. 1994. Ternak Komersil, Penebar Swadaya, Jakarta. Soekartawi. 1993. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian, Teori dan Aplikasinya, Rajawali Press, Jakarta. Soepeno B. 1997. Statistik Terapan : Dalam Penelitian ilmu-ilmu Sosial Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Sosroamidjojo, Samad, Peternakan Umum Jakarta : CV Yasaguna, 1975 Tohir, K.A.1991. Seuntai Pengetahuan Usahatani Indonesia Wariyanto, Agus, , Rineka Cipta, Jakarta. Macam-macam Sapi Potong Unggul , Trubus, No. 205, Hal 364-365, Desember 1986 Purnomo Arbi : Analisa Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Studi Kasus : Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, 2010. Purnomo Arbi : Analisa Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Studi Kasus : Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, 2010. Purnomo Arbi : Analisa Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Studi Kasus : Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, 2010. Lampiran 1. Karakteristik Peternak Sampel Tahun 2008 No Sampel Jumlah Ternak Ekor Umur Tahun Pendidikan Tahun Pengalaman Berternak Jumlah Tanggungan 1 13.00 31.00 12.00 19.00 3.00 2 17.00 34.00 12.00 11.00 4.00 3 21.00 42.00 12.00 20.00 3.00 4 9.00 34.00 12.00 9.00 4.00 5 11.00 31.00 12.00 11.00 3.00 6 15.00 47.00 12.00 22.00 3.00 7 6.00 41.00 9.00 10.00 3.00 8 10.00 30.00 12.00 8.00 4.00 9 4.00 29.00 13.00 5.00 2.00 10 2.00 30.00 9.00 7.00 2.00 11 19.00 45.00 9.00 13.00 3.00 12 22.00 31.00 12.00

12.00 3.00

13 27.00 40.00 12.00 6.00 5.00 14 16.00 27.00 15.00 7.00 2.00 15 8.00 29.00 6.00 9.00 3.00 16 25.00 33.00 8.00 13.00 4.00 17 16.00 30.00 12.00 11.00 2.00 18 12.00 27.00 12.00 6.00 2.00 19 24.00 44.00 7.00 32.00 5.00 20 23.00 35.00 9.00 15.00 3.00 21 18.00 36.00 9.00 12.00 2.00 22 14.00 30.00 12.00 11.00 1.00 23 5.00 37.00 9.00 20.00 2.00 24 3.00 41.00 12.00 14.00 4.00 25 12.00 35.00 12.00 9.00 3.00 26 26.00 32.00 12.00 7.00 2.00 27 9.00 39.00 12.00 11.00 3.00 28 7.00 28.00 12.00 2.00 2.00 29 30.00 39.00 15.00 13.00 4.00 30 11.00 33.00 9.00 15.00 4.00 Total 435.00 1,022.00 331.00 360.00 90.00 Rataan 14.5

34.06 11.03