Kerangka Pemikiran Analisa Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong (Studi Kasus : Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang)

Purnomo Arbi : Analisa Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Studi Kasus : Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, 2010. Strength S : Tentukan 5-10 faktor-faktor kekuatan eksternal Weakness W : Tentukan 5-10 faktor-faktor kekuatan internal Tahap akhir analisis kasus adalah memformulasikan keputusan yang akan diambil. Keputusan didasarkan atas justifikasi yang dibuat secara kualitatif maupun kuantitatif, terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dengan penggunaan model tercanggih maupun tradisional. Keputusan yang berbobot hanya dapat dibuktikan oleh waktu. Artinya keputusan yang akan diambil akan benar-benar terbukti setelah periode waktu tertentu. Beberapa hal yang ikut membantu kemungkinan perbaikan periode prospek suatu produk antara lain : kamampuan produsen untuk memenuhi permintaan pasar, jenis komoditi yang sesuai dengan keinginan konsumen, kemapuan memenuhi mutu sesuai keinginan pasar, menyadiakan komoditi yang sesuai dengan permintaan, ketetapan dalam pengiriman dan tingkat harga yang sesuai Soekartawi, 1993

2.3. Kerangka Pemikiran

Usaha ternak sapi potong merupakan usaha yang dilakukan oleh peternak di Desa jati Kesuma dengan mengelola input produksi yang tersedia dengan segala pengetahuan dan kemampuan untuk memperoleh hasil produksi. Biaya-biaya produksi atau biaya-biaya yang dikeluarkan untuk biaya usaha ternak sapi potong adalah biaya bibit, kandang, peralatan, pakan, dan tenaga kerja mempengaruhi produksihasil yang diterima. Jumlah produksi yang dihasilkan akan mempengaruhi penerimaan peternak, dimana besarnya produksi tersebut ditentukan Purnomo Arbi : Analisa Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Studi Kasus : Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, 2010. oleh produktivitas usaha ternak. Penerimaan juga dipengaruhi oleh harga jual produk, dimana penerimaan adalah jumlah produksi dikalikan dengan harga jual. Pendapatan yang diterima peternak dari usaha ternak sapi potong merupakan jumlah penerimaan dari usaha ternak sapi potong yang dikurangi oleh total biaya produksi. Usaha ternak sapi potong dikatakan layak diusahakan bila dari analisis ekonomi memberikan hasil layak. Adapun analisis yang digunakan untuk menilai kelayakan usaha ternak sapi potong adalah Return Of Invesment ROI. Selain dipengaruhi oleh input produksi, usaha ternak sapi potong juga dipengaruhi oleh faktor internal kekuatan dan kelemahan dan faktor eksternal peluang dan ancaman yang dianalisis dengan satu model analisis yaitu model matriks SWOT untuk menciptakan strategi pengembangan usaha ternak sapi potong, Berdasarkan keterangan diatas secara skematis kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut : Purnomo Arbi : Analisa Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Studi Kasus : Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, 2010. Keterangan : = Mempengaruhi Gambar 2 : skema kerangka pemikiran Usaha Ternak Sapi Potong Produksi Input Produksi - Bibit - Kandang - Pakan - Modal - Tenaga Kerja Penerimaan Harga jual Biaya produksi Pendapatan Usaha Ternak Sapi Potong Analisis Kelayakan Return Of Investmen Kelayakan usaha Ternak Sapi Faktor Internal - Kekuatan - Kelemahan Strategi Pengembangan Analisis Strategi Matriks SWOT Faktor Eksternal - Ancaman - Peluang Peternak Produktivitas Purnomo Arbi : Analisa Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Studi Kasus : Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, 2010.

2.4. Hipotesis Penelitian