Ketersediaan Faktor-Faktor Produksi 2. Ketersediaan Bibit

Purnomo Arbi : Analisa Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Studi Kasus : Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, 2010.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Ketersediaan Faktor-Faktor Produksi 5.1.2. Ketersediaan Bibit Para peternak sapi potong di daerah penelitian lebih sering menggunakan metode kawin suntik dari pada perkawinan alami, hal tersebut disebabkan karena metode kawin suntik prosesnya lebih mudah dan sederhana dibandingkan dengan perkawinan alami, selain itu bibit kawin suntik lebih terjamin dan mudah diperoleh. Para peternak sapi di Desa Jati Kesuma memperoleh bibit untuk kawin suntik dari Dinas Peternakan dengan harga bibit sapi per ampul sebesar Rp. 80.000, pada lampiran 5 dapat dilihat rataan penggunaaan bibit kawin suntik selama satu tahun adalah 3 ampul per peternak dan untuk bibit perkawinan alami peternak mendapatkannya dari peternak lain dengan cara meminjam atau menyewa sapi pejantan dari peternak sapi yang lain. Berdasarkan keterangan tersebut dapat dikatakan bahwa ketersediaan bibit sapi potong di daerah penelitian cukup tesedia.

5.1.2. Ketersediaan Kandang

Purnomo Arbi : Analisa Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Studi Kasus : Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, 2010. Di daerah penelitian kandang dibangun dengan menggunakan bahan yang sederhana yang banyak terdapat di daerah penelitian, yaitu dengan pondasi kandang terbuat dari batu bata semen dengan tiang terbuat dari kayu atau bambu, atap terbuat dari rumbia dan lantai terbuat dari tanah yang dipadatkan atau semen yang dibuat sedikit miring dengan tujuan agar kotoran sapi lebih mudah mengalir saat melakukan pembersihan kandang. Kandang pada umumnya tidak memakai dinding dengan tujuan agar sirkulasi udara kandang tetap terjaga, selain itu agar sinar matahari pada waktu pagi hari tetap masuk dan tidak begitu panas. Berdasarkan keterangan diatas dan data dari lampiran 13 yaitu data biaya penyusutan kandang, dapat dilihat setiap peternak masing-masing memiliki satu kandang, oleh karena itu ketersediaan kandang di Desa Jati Kesuma cukup tersedia.

5.1.3. Ketersediaan Pakan

Untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak sapi di daerah penelitian, para peternak memperoleh rerumputan atau hijauan yang tumbuh liar di sekitar lahan persawahan atau ladang yang cukup banyak di daerah penelitian. Berdasarkan Tabel 14. Tata guna lahan di Desa Jati Kesuma dapat dilihat luas daerah persawahan di Desa Jati Kesuma sebesar 120 km² dan luas daerah perladangan sebesar 119 km² atau 43.49 dan 43.11. Selain itu para peternak di Desa Jati Kesuma juga dengan sengaja menanam rerumputan atau hijauan yang dibutuhkan oleh ternak di sekitar rumah atau kandang ternak yang mereka miliki. Dan peternak juga dapat memperoleh rerumputan Purnomo Arbi : Analisa Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Studi Kasus : Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, 2010. atau hijauan dengan membelinya dari para petani yang ada di Desa Jati Kesuma, dimana harga hijauan per ikat sebesar Rp. 7000,00. Berdasarkan keterangan diatas maka dapat dikatakan bahwa ketersediaan pakan untuk ternak sapi potong di Desa Jati Kesuma cukup tersedia.

5.1.4. Ketersediaan Modal

Di daerah penelitian usaha ternak sapi potong sudah berjalan sangat lama, dan berternak sapi sudah merupakan kebiasaan turun temurun yang diturunkan oleh orang tua peternak sebelumnya. Untuk menjalankan usaha ternak sapi potong, para peternak di daerah penelitian pada umumnya menggunakan modal sendiri. Peternak sapi potong di Desa Jati Kesuma memperoleh modal dari hasil penjualan sapi yang mereka pelihara sebelumnya, Hal tersebut dapat kita lihat pada lampiran 2. Berdasarkan keterangan diatas, dapat dikatakan bahwa ketersediaan modal pada peternak sampel di Desa Jati Kesuma cukup tersedia.

5.1.5. Ketersediaan Tenaga Kerja

Curahan tenaga kerja merupakan faktor pendudukung berlangsungnya usaha ternak sapi potong. Berdasarkan Tabel 5 diketahui jumlah penduduk di Desa Jati Kesuma terbesar yaitu pada kelompok usia produktif kelompok umur 16-60 sebesar 2194 jiwa atau 65.74 dari jumlah penduduk yang ada di Desa Jati Kesuma. Berdasarkan keterangan tersebut dan berdasarkan data total penggunaan tenaga kerja lampiran 6 yang menyebutkan rataan total penggunaan tenaga kerja cukup besar Purnomo Arbi : Analisa Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Studi Kasus : Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, 2010. yakni sebesar 5.96 HKP maka dapat dikatakan ketersediaan tenaga kerja di Desa Jati Kesuma cukup tersedia.

5.1.6. Ketersediaan Peralatan

Peralatan yang digunakan usaha ternak sapi potong di daerah penelitian cukup sederhana seperti ember, sabit, sekop, kereta sorong beko. Ember digunakan untuk mengangkat air untuk minuman ternak atau untuk membersihkan kandang, sabit digunakan untuk memotong pakan hijauan, sekop untuk mengambil kotoran sapi dari lantai saat membersihkan kandang, kereta sorong beko untuk mengangkat pakan hijauan dan kotoran ternak. Peralatan-peralatan tersebut dapat diperoleh di toko alat pertanian atau pajak yang ada di sekitar daerah penelitian dengan harga yang terjangkau. Berdasarkan penjelasan dan keterangan diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa faktor produksiinput untuk ternak sapi potong tersedia di daerah penelitian. Dengan demikian hipoteisis 1 yang mengatakan bahwa “ Input untuk usaha ternak sapi potong tersedia di daerah penelitian “ dapat diterima.

5.2. Analisis Kelayakan Usaha Ternak Sapi potong