3.3.3. Teknik pengambilan sampel dengan cara berurutan concecutive sampling,
menurut Cummings and Hulley 1988 seperti yang dikutip Nugraha 2005 merupakan salah satu cara yang terbaik yaitu : setiap pasien yang memenuhi
kriteria inklusi yang datang ke poliklinik Departemen THT-KL FK USURSUP H. Adam Malik Medan secara berurutan dijadikan sampel sampai tercapai
jumlahnya. Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus Budiarto, 2002 :
n = Z
2
.p1-p = 1,96
2
.0,201-0,20 = 61,46 = 62 kasus d
2
0,1
2
dimana: n = Besarnya sampel
Z = Simpangan rata-rata distribusi normal standar pada derajat kemaknaan 1,96
p = Proporsi penderita rinitis alergi 20 Ciprandi et al, 2005 d = Kesalahan sampling yang masih dapat ditoleransi 0,1
3.4.Kerangka Konsepsional
Alergen Rinitis Alergi
- Umur
- Jenis Kelamin
- Keluhan
Skin PrickTest
Jenis Alergen
3.5. Batasan Operasional
3.5.1. Rinitis alergi secara klinis didefenisikan sebagai gangguan fungsi hidung,
terjadi setelah pajanan alergen melalui inflamasi mukosa hidung yang diperantarai IgE dengan gejala rinorea, obstruksi hidung, hidung gatal, bersin-
Patar L.H. Lumbanraja : Distribusi Alergen Pada Penderita Rinitis Alergi Di Departemen THT-KL FK USU RSUP…, 2007 USU e-Repository © 2008
bersin yang dapat sembuh spontan atau dengan pengobatan Bosquet et al, 2001.
Diagnosa rinitis alergi didapatkan melalui anamnese yang cermat, pemeriksaan rinoskopi anterior serta tes kulit cukit
Anamnesis meliputi gejala berupa gatal pada hidung, bersin, beringus, hidung tersumbat, gangguan penghidu.
Pemeriksaan rinoskopi anterior didapatkan edema dari konka inferior media, sekret bening encer mukoid, mukosa pucat, kadang-kadang terdapat konka
hipertropi. Pemeriksaan tes kulit cukit positif terhadap satu atau beberapa alergen inhalan.
3.5.2. Alergen adalah substansi antigenik yang dapat menyebabkan hipersensitivitas
yang cepat alergi. Pada penelitian ini dipakai satu set alergen inhalan yang terdiri dari 14 macam alergen termasuk kontrol positif histamin dan kontrol
negatif buffer. 3.5.3.
Tes kulit cukit adalah merupakan suatu tes alergi dengan menggunakan ekstrak alergen, respon positif dapat berarti suatu keadaan hipersensitifitas yang sangat
tinggi, nilai tes ini memiliki sensitifitas dan spesitifitas yang baik terhadap IgE RAST Madiadipoera, 1996; Sumarman, 2001.
• - negatif
: apabila sama dengan kontrol negatif. •
+ 1 ringan : apabila bintul wheal lebih besar dari kontrol negatif
dan atau terdapat daerah eritema. •
+2 sedang : apabila bintul lebih kecil dari kontrol positif tetapi
2 mm lebih besar dari kontrol negatif. •
+3 kuat : apabila bintul sama besar dengan kontrol positif
• +4 sangat kuat :apabila bintul lebih besar dari kontrol positif
Dalam penelitian ini, hasil positif pada tes kulit cukit adalah setiap diameter bintul +3 dan +4 yang terjadi pada setiap alergen
3.5.4. Umur dihitung dalam tahun menurut ulang tahun terakhir. Perhitungannya
berdasarkan kalender Masehi 3.5.5.
Jenis kelamin yaitu laki – laki atau perempuan
Patar L.H. Lumbanraja : Distribusi Alergen Pada Penderita Rinitis Alergi Di Departemen THT-KL FK USU RSUP…, 2007 USU e-Repository © 2008
3.5.6. Keluhan adalah keadaan atau kondisi yang menyebabkan penderita datang
berobat
3.6. Bahan Dan Alat Yang Dipakai