1. Di dalam dan di luar ruangan.
2. Berkembang dengan baik pada daerah yang lembab di atas barang
yang busuk, ruang bawah tanah, tumpukan koran yang lama, debu kayu, tanaman di dalam ruangan.
3. Penyebab tersering Alternaria, Aspergillus, Pullularia,
Hormodendrum, Penicillium dan Cephalosphorium.
E. Kecoa
1. Beberapa dekade terakhir peran kecoa terhadap sumber alergen
inhalan sangat penting. 2.
Alergi terhadap kecoa berhubungan dengan asma terutama terhadap anak-anak.
3. Alergen berasal dari sekresi serangga, terdapat pada badan dan
sayap. 4.
Sulit dihilangkan . 5.
Sering terdapat pada rumah yang kotor Krouse, 2002; Lee, 2003. 2.
Alergen seasonal a.
Biasanya dari serbuk sari tanaman. b.
Postulat Thommen menyatakan alergen yang efektif, serbuk sari harus :
1. Dapat diterbangkan angin.
2. Ringan, dapat terbawa sampai jarak jauh umumnya diameter lebih
kecil dari 38 µm 3.
Terdistribusi luas 4.
Bersifat alergenik. c.
Tipe dari alergen seasonal adalah : 1.
Pohon : pada musim dingin dan musim semi ; Februari sampai Mei 2.
Rumput : pada musim semi,musim panas dan musim gugur ; April sampai Desember.
3. Rumput liar : pada musim panas, dan musim gugur ; Juli sampai
Desember Krouse, 2002; Lee, 2003. 3.
Penyebab nonspesifik
Patar L.H. Lumbanraja : Distribusi Alergen Pada Penderita Rinitis Alergi Di Departemen THT-KL FK USU RSUP…, 2007 USU e-Repository © 2008
a. Iklim
Udara lembab, perubahan suhu, angin. Iklim ini secara tidak langsung berpengaruh terhadap penyebaran debu
rumah dan tepung sari bunga, disamping memberi suasana yang baik untuk tumbuhnya berbagai macam jamur.
b. Hormonal
Wanita yang mempunyai bakat alergi dapat kambuh gejala alerginya kalau sedang hamil karena minum pil KB atau menderita Hipertiroid.
c. Psikis
Meningkatnya emosi dan ketegangan jiwa pada orang yang berbakat alergi memudahkan kambuhnya manifestasi alergi.
d. Infeksi
Infeksi memudahkan kambuhnya alergi demikian juga sebaliknya. e.
Iritasi Rangsangan dapat pula menyebabkan kambuhnya alergi misalnya : asap
rokok, bahan-bahan polusi. f.
Genetik Tak diragukan lagi besarnya faktor genetik terhadap penyakit alergi,
karena banyak penderita berasal dari keluarga yang juga menderita penyakit alergi. Risiko untuk menderita penyakit alergi adalah sebayak
30 bila satu orang tua yang atopi dan lebih dari 30 bila kedua orang tua atopi. Demikian pula ibu yang atopi berperan lebih besar
secara bermakna daripada ayah yang atopi Harmadji, 1993; Rusmono, 1993.
2.7.2 Gejala