BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Pengertian Audit
Akuntansi dan audit memegang peranan penting dalam memberikan informasi yang bermanfaat bagi pihak yang
membutuhkannya. Elder, Beasly, Arens dan Yusuf 2009;11
mendefinisikan audit sebagai berikut:
Auditing is the accummulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of
correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent and independent person
.
Agoes 2004;3, menyatakan sebagai berikut:
“ Suatu proses pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematik oleh pihak-pihak yang independen terhadap laporan
keuangan yang telah disusun oleh manajemen beserta catatan- catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya dengan tujuan
untuk dapat memberikan pernyataan pendapat atas kewajaran penyajian laporan keuangan tersebut “.
Hall dan Singleton 2007;3 mendefinisikan Audit sebagai berikut: “Audit adalah proses sistematis mengenai mendapatkan dan
mengevaluasi secara objektif bukti yang berkaitan dengan penilaian mengenai berbagai kegiatan dan peristiwa ekonomi untuk
memastikan tingkat kesesuaian antara penilaian-penilaian tersebut dan membentuk criteria serta menyampaikan hasilnya ke para
pengguna yang berkepentingan”.
Dari definisi tersebut bahwa auditing sangat diperlukan bagi perusahaan dan dalam auditing sendiri sangat diperlukan orang-orang
9
yang berkompenten dan independen dalam hal auditing. Disamping itu, auditing harus dilakukan dengan kritis dan sistematis. Karena
semua itu akan dapat menghasilkan informasi yang sangat berguna bagi semua perusahaan yang memerlukannya.
Untuk melakukan auditing diperlukan standar yang dapat menjadi acuan dalam audit. Standar tersebut sangat berguna bagi auditor dalam
melakukan audit dan standar merupakan pedoman dalam menjalankan tanggung jawabnya. Standar tersebut meliputi keahlian dan
independensi seorang auditor. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia IAI.2001:150.1 menyebutkan bahwa standar auditing terdiri dari
sepuluh standar yang dikelompokan menjadi tiga kelompok besar, yaitu: standar umun, standar pekerjaan lapangan, dan standar
pelaporan. Dijelaskan standar auditing sebagai berikut: a.
Standar Umum 1
Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
2 Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,
independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. 3
Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan
seksama.
10
b. Standar Pekerjaan Lapangan
1 Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan
asisten harus disupervisi dengan semestinya. 2
Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup
pengujian yang akan dilakukan. 3
Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar
memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. c.
Standar Pelaporan 1
Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia. 2
Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan
laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip tersebut dalam periode sebelumnya.
3 Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang
memadai kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor. 4
Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi
bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus
11
dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas
mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.
Dari standar-standar yang telah disebutkan merupakan acuan bagi auditor untuk mengaudit dan menetapkan apakah laporan manajemen tersebut
telah sesuai dengan standar yang ada. Oleh karena itu, auditor sangat memegang teguh standar tersebut.
2. Komite Audit