Ha : ρzx
2
≠ 0 Ho :
ρzx
2
= 0 Ha = Dewan Pengawas Syariah berkontribusi secara simultan dan
signifikan terhadap Kinerja Bank Syariah. Ho = Dewan Pengawas Syariah tidak berkontribusi secara simultan
dan signifikan terhadap Kinerja Bank Syariah. Ha :
ρzy ≠ 0 Ho :
ρzy = 0 Ha
2
= Good Corporate Governance berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap Kinerja Bank Syariah.
Ho
2
= Good Corporate Governance tidak berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap Kinerja Bank Syariah.
E. Operasionalisasi Variabel
Variabel operasional yang akan diuraikan dalam metode penelitian ini adalah
1. Variabel Eksogen
a. Komite Audit
Komite audit adalah suatu komite yang dibentuk oleh dewan komisaris, yang harus bebas dari pengaruh manajemen perusahaan
dan bersifat independen serta bertanggung jawabkepada dewan komisaris. Variabel tersebut merupakan penjabaran dari Widjaja
2003:4. Indikatornya berupa pengawasan terhadap proses pelaporan keuangan, pemeriksaan terhadap laporan keuangan, pengawasan
47
terhadap proses manajemen dan pengendalian, pengawasan terhadap laporan auditor internal, menjamin manajemen melaksanakan
rekomendasi auditor internal, mengawasi proses corporate governance
, mengawasi bank syariah, mengerti pokok-pokok persoalan yang mungkin mempengaruhi kinerja bank dan mengawasi
proses oprasional bank. Diduga variabel ini dipengaruhi oleh variabel- variabel endogen. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala
ordinal 5 poin dari sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, kurang setuju 3, setuju 4 sampai sangat setuju 5.
b. Dewan Pengawas Syariah
Dewan pengawas syariah adalah badan independen yang ditempatkan oleh Dewan Syariah Nasional DSN yang berada pada
suatu bank syariah, seperti yang desebutkan oleh Arifin 2005:10. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala ordinal 5 poin dari
sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, kurang setuju 3, setuju 4
sampai sangat setuju 5. 2.
Variabel Endogen a.
Good Corporate Governance
GCG didefinisikan sebagai sistem yang mengatur pengelolaan dan pengawasan bisnis korporasi, mengatur hak dan kewajiban pihak
terkait Board of Commissioners, Board of Directors, shareholders, dan stakeholders lainnya, memuat aturan main dan prosedur yang
harus ditempuh dalam membuat keputusan yang terkait dengan
48
keputusan korporasi, merumuskan mekanisme untuk penetapan yang objektif dan cara-cara yang ditempuh untuk mencapai objektif serta
pemantauan kerja. Variabel tersebut merupakan penjabaran dari Daniri 2005. Menurut Forum for Corporate Governance in
Indonesia FCGI 2001:1 dalam publikasi yang pertamanya
mempergunakan definisi Cadbury Committee, yaitu: Seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus
pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan
dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan. Dari beberapa
definisi tersebut menyebutkan bahwa GCG sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Variabel ini diukur dengan
menggunakan skala ordinal 5 poin dari tidak setuju 1, kurang setuju 2, netral 3, setuju 4 sampai sangat setuju 5.
b. Kinerja Perbankan Syariah