Kinerja Perbankan Syariah Variabel Eksogen

keputusan korporasi, merumuskan mekanisme untuk penetapan yang objektif dan cara-cara yang ditempuh untuk mencapai objektif serta pemantauan kerja. Variabel tersebut merupakan penjabaran dari Daniri 2005. Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia FCGI 2001:1 dalam publikasi yang pertamanya mempergunakan definisi Cadbury Committee, yaitu: Seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan. Dari beberapa definisi tersebut menyebutkan bahwa GCG sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala ordinal 5 poin dari tidak setuju 1, kurang setuju 2, netral 3, setuju 4 sampai sangat setuju 5.

b. Kinerja Perbankan Syariah

Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Dengan kata lain, bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayarannya serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat islam. Karenanya, Dewan Pengawas Syariah DPS memainkan peran yang penting dalam governance structure perbankan syariah. Variabel 49 tersebut merupakan penjabaran dari definisi Arifin 2006:1. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala ordinal 5 poin dari tidak setuju 1, kurang setuju 2, netral 3, setuju 4 sampai sangat setuju 5. 50 Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian Variabel Sub Variabel Indikator Skala Peran Komite Audit Sumber: Santi Yustini 2009 dan I Made Sughiarta Sanjaya 2005 . 1. Pengawasan atas proses operasional agar sesuai standar. 2. Menelaah kebenaran informasi yang disampaikan direksi kepada komisaris. 3. Mengerti semua pokok permasalahan. 4. Kompetensi personil komite audit. 5. Melakukan pertemuan dengan dewan pengawas syariah dan manajemen. 6. Hubungan kerja dengan dewan pengawas syariah dan manajemen. 7. Mengawasi laporan dewan pengawas syariah. Ordinal Good Corporate Governan ce GCG Sumber: Putri Maruti Agusti N 2009 1. Transparansi 2. Kemandirian 3. Akuntabilitas 1. Menempatkan laporan keuangan di internet. 2. Kualitas komite audit dan DPS 3. Komite audit secara teratur rapat dengan DPS 4. Tekanan pihak internal yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan yang baru. 5. Membuat standar profesional untuk karyawan. 6. Mempunyai pejabat khusus yang bertugas untuk memastikan bahwa perusahaan sepenuhnya taat pada hukum dan peraturan perundangan-undangan yang ada. Ordinal 51 Tabel 3.1 Lanjutan Variabel Sub Variabel Indikator Skala 4. Kewajaran 7. Pedoman etik dan tingkah laku yang tertulis. 8. Memberikan perlakuan yang setara dan wajar kepada stakeholders. 9. Memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan tugasnya. 10. Memberikan kesempatan kepada pihak yang berkepentingan memberikan masukan dan pendapat. Dewan Pengawas Syariah Sumber: Abuzaky, 2008. 1. Melakukan pengawasan secara periodik pada lembaga keuangan syariah. 2. Memberikan usulan pengembangan lembaga keuangan syariah. 3. Melaporkan perkembangan produk dan operasional lembaga keuangan syariah yang dibawahi. 4. Memenuhi standar good corporate governance, aspek akuntabilitas dan transparansi. 5. Mengetahui dan memahami berbagai peraturan perbankan. 6. Menjadi juru bicara berkaitan dengan isu-isu syariah yang muncul. Ordinal Bersambung Pada Halaman Selanjutnya 52 Tabel 3.1 Lanjutan Variabel Sub Variabel Indikator Skala Peningkat an Kinerja Sumber: Urfy Damayanti ,2009. 1. Mampu membuat keputusan. 2. Mampu bertanggung jawab. 3. Mampu dan bersedia melakukan perubahan. 4. Berinisiatif dan mampu mengambil keputusan. 5. Mencoba tantangan baru. Ordinal 53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh peran komite audit internal dalam mewjudkan good corporate governance untuk meningkatkan kinerja Bank syariah : studi empiris pada perbankan syariah di jakarta

0 18 126

Pengaruh penerapan good corporate governance oleh dewan komisaris, dewan direksi, komite-komite, dan dewan pengawas syariah terhadap kinerja perbankan pada Bank umum syariah di Indonesia Tahun 2010-2013

1 7 115

Peran dewan pengawas syariah (DPS) dalam pengawasan pelaksanaan kontrak di Bank Syariah (studi kasus Bank BRI Syariah)

1 9 100

Urgensi Audit Internal dalam Mewujudkan Good Corporate Governance (GCG) Pada Bank Syariah : Studi penelitian pada PT. Bank DKI Syariah Jakarta

1 11 100

Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2010-2013)

1 9 0

ANALISIS GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA MAQASHID SYARIAH PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DAN MALAYSIA (Studi Empiris pada Perbankan Syariah di Indonesia dan Malaysia 2012-2015)

23 55 113

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN SYARIAH Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perbankan Syariah.

0 3 14

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah.

0 1 13

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah.

0 2 13

Peranan Dewan Pengawas Syariah terhadap Praktik Kepatuhan Syariah dalam Perbankan Syariah di Indonesia

0 0 17