2 Besarnya kontribusi Dewan Pengawas Syariah X
2
yang secara langsung dan signifikan mempengaruhi Good Corporate
Governance Y adalah 0,651
2
= 0,4238 atau 42,38. 3
Besarnya kontribusi Komite Audit X
1
dan Dewan Pengawas Syariah secara simultan yang langsung dan signifikan
mempengaruhi Good Corporate Governance Y adalah 0,877 atau 87,7. Sisanya sebesar 0,123 atau 12,3 dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian.
b. Hasil Uji Sub Struktur 2
1 Hasil Uji Secara Individual Sub Struktur 2.
Berikut ini tabel 4.14 yang menjelaskan coefficients untuk uji
sub struktural 2. Tabel 4.14
Coefficients – Sub Struktur 2
Unstandarized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B Std.
Error Beta
t Sig
1 Constant
KA DPS
GCG 0,12
.315 .219
.173 .990
.085 .119
.072 .418
.248 .307
.012 3.696
1.841 2.418
.990 .000
.071 .019
a Dependent Variable: KBS Sumber: Data primer yang diolah
69
a Kontribusi Komite Audit X
1
Terhadap Kinerja Perbankan Syariah Z.
Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel 4.14 coefficients
. Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:
ñx1 0,418 tx1 =
señx1 =
0,11310 = 3.696
Terlihat bahwa pada kolom Sig signifikansi pada tabel 4.14 coefficients diperoleh variabel Komite Audit dengan nilai
sig sebesar 0,000. Kemudian dibandingkan dengan probabilitas 0,05, ternyata nilai probabilitas 0,05 lebih besar dari nilai
probabilitas sig atau 0,05 0,000, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien analisis jalur adalah signifikan. Jadi,
pernyataan komite audit berkontribusi secara signifikan terhadap kinerja perbankan syariah. Besarnya pengaruh komite
audit terhadap kinerja perbankan syariah sebesar 0,418 atau 41,8. Dengan demikian komite audit dapat mempengaruhi
kinerja perbankan syariah.
b Kontribusi Dewan Pengawas Syariah X
2
Terhadap Kinerja Perbankan Syariah Z.
Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel 4.14 coefficients
. Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:
70
ñx2 0,248 tx1 =
señx2 =
0,13471 =
1,841 Terlihat bahwa pada kolom Sig signifikansi pada tabel
4.14 coefficients diperoleh variabel audit internal dengan nilai sig
sebesar 0,071. Kemudian dibandingkan dengan probabilitas 0,05, ternyata nilai probabilitas 0,05 lebih kecil dari nilai
probabilitas sig atau 0,05 0,071, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya koefisien analisis jalur adalah tidak signifikan.
Jadi, peranan dewan pengawas syariah tidak berkontribusi secara signifikan terhadap kinerja perbankan syariah.
Kemudian koefisien lintasan parsial path coefficient terhadap kinerja perbankan syariah sebesar 0,248 atau 24,8.
c Kontribusi Good Corporate Governance Y Terhadap
Kinerja Perbankan Syariah Z.
Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel 4.14 coefficients
. Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:
ñx1 0,307 tx1 =
señx1 =
0,127 =
2,418 Terlihat bahwa pada kolom Sig signifikansi pada tabel 4.14
coefficients diperoleh variabel Good Corporate Governance
dengan nilai sig sebesar 0,019. Kemudian dibandingkan dengan probabilitas 0,05, ternyata nilai probabilitas 0,05 lebih
besar dari nilai probabilitas sig atau 0.05 0.019, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien analisis jalur adalah
71
signifikan. Jadi, pengaruh Good Corporate Governance berkontribusi secara signifikan terhadap kinerja perbankan
syariah. Besarnya pengaruh Good Corporate Governance terhadap kinerja perbankan syariah sebesar 0,307 atau 30,7.
Dengan demikian Good Corporate Governance mempengaruhi kinerja organisasi perusahaan.
2 Hasil Uji Hubungan Korelasi Antara Komite Audit X
1
, Dewan Pengawas Syariah X
2
, dan Good Corporate Governance Y.
Berikut ini tabel 4.15 yang menjelaskan correlations untuk
uji sub struktural 2. Tabel 4.15
Correlations – Sub Struktur 2
KA DPS
GCG KPS
KA Pearson Correlation Sig. 2-tailed
N 1
, 60
.908 .000
60 .896
.000 60
.918 .000
60 DPS Pearson Correlation
Sig. 2-tailed N
.908 .000
60 1
. 60
.928 .000
60 .912
.000 60
GCG Pearson Correlation Sig. 2-tailed
N .896
.000 60
.928 .000
60 1
. 60
.911 .000
60 KPS Pearson Correlation
Sig. 2-tailed N
.918 .000
60 .912
.000 60
.911 .000
60 1
. 60
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Sumber: Data primer yang diolah
72
Berdasarkan perhitungan korelasi diperoleh angka korelasi antara variabel komite audit dan dewan pengawas syariah sebesar
0,908 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 korelasi antara variabel komite audit dan good corporate governance sebesar
0,896 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 korelasi antara variabel komite audit dan kinerja perbankan syariah sebesar 0,918
korelasi antara variabel dewan pengawas syariah dan good corporate governance
sebesar 0,928 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 korelasi antara variabel dewan pengawas syariah dan
kinerja perbankan syariah sebesar 0,912 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 dan korelasi antara variabel good
corporate governance dan kinerja perbankan syariah sebesar 0,911
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Untuk menafsirkan angka tersebut, digunakan kriteria korelasi menurut Riduwan dan
Engkos Achmad Kuncoro 2008: a.
0,00 – 0,199 : korelasi sangat rendah
b. 0,20 – 0,399
: korelasi rendah c.
0,40 – 0,599 : korelasi cukup kuat
d. 0,60 – 0,799
: korelasi kuat e.
0,80 – 1,00 : korelasi sangat kuat
Korelasi sebesar 0,908 mempunyai maksud hubungan antara variabel komite audit dan dewan pengawas syariah adalah
korelasinya sangat kuat dan searah karena hasilnya positif.
73
Searah artinya semakin tinggi pernyataan komite audit maka
semakin tinggi pula peranan dewan pengawas syariah. Korelasi antara dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansinya
sebesar 0,000. Jika angka signifikansi sig 0,05 maka hubungan kedua variabel tersebut signifikan. Korelasi sebesar 0,896
mempunyai maksud hubungan antara variabel komite audit dan good corporate governance
adalah sangat kuat dan searah karena hasilnya positif. Searah artinya semakin tinggi pengaruh komite
audit maka semakin tinggi pula peran good corporate governance
yang dihasilkan. Korelasi antara dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansinya sebesar 0,000. Jika angka signifikansi
sig 0,05 maka hubungan kedua variabel tersebut signifikan. Korelasi sebesar 0,918 mempunyai maksud hubungan antara
variabel komite audit dan kinerja perbankan syariah adalah sangat kuat dan searah karena hasilnya positif. Searah artinya semakin
tinggi peranan komite audit maka semakin tinggi pula kinerja perbankan syariah
yang dihasilkan. Korelasi antara dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansinya sebesar 0,000. Jika
angka signifikansi sig 0,05 maka hubungan kedua variabel tersebut signifikan. Korelasi sebesar 0,928 mempunyai maksud
hubungan antara variabel dewan pengawas syariah dan good corporate governance
adalah sangat kuat dan searah karena hasilnya positif. Searah artinya semakin tinggi peran dewan
74
pengawas syariah maka semakin tinggi pula good corporate governance
yang dihasilkan. Korelasi antara dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansinya sebesar 0,000. Jika angka
signifikansi sig 0,05 maka hubungan kedua variabel tersebut signifikan. Korelasi sebesar 0,912 mempunyai maksud hubungan
antara variabel dewan pengawas syariah dan kinerja perbankan syariah adalah sangat kuat dan searah karena hasilnya positif.
Searah artinya semakin tinggi peranan dewan pengawas syariah maka semakin tinggi pula kinerja perbankan syariah yang
dihasilkan. Korelasi antara dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansinya sebesar 0,000. Jika angka signifikansi sig
0,05 maka hubungan kedua variabel tersebut signifikan. Korelasi sebesar 0,911 mempunyai maksud hubungan antara variabel good
corporate governance dan kinerja perbankan syariah adalah sangat
kuat dan searah karena hasilnya positif. Searah artinya semakin tinggi good corporate governance maka semakin tinggi pula
kinerja perusahaan syariah yang dihasilkan. Korelasi antara dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansinya sebesar
0,000. Jika angka signifikansi sig 0,05 maka hubungan kedua variabel tersebut signifikan.
3 Hasil Uji Secara Simultan Sub Struktur 2
Berikut ini tabel 4.16 yang menjelaskan Anova untuk uji sub struktural 2.
75
Tabel 4.16 Anova – Sub Struktur 2
Model Sum of
Squares df Mean
Square F Sig.
1 Regression
Residual Total
1190.927 149.007
1339.933 3
56 59
396.976 2.661
149.192 .000
a
a. Predictors: Constant, GCG, DPS, KA
b. Dependent Variable: KBS
Sumber: Data primer yang diolah Dari tabel 4.16 anova diperoleh nilai F sebesar 149,192
dengan nilai probabilitas sig = 0,000 karena nilai sig 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien
analisis jalur adalah signifikan. Jika F secara manual dihitung dengan rumus F, berdasarkan koefisien R
2
pada tabel 4.19 summary
, nilai F dapat dihitung sebagai berikut:
F =
Keterangan: n = Jumlah sampel
k = Jumlah variabel eksogen variabel independen R
square
= R
2
F = = 228,257
Berikut ini tabel 4.17 yang menjelaskan Summary untuk uji sub struktural 2.
k 1– R
square
n – k – 1R
square
60 – 2 – 1 0,889 2 1 – 0,889
76
Tabel 4.17 Summary – Sub Struktur 2
Model R
R Square Adjusted R
Square Std Error of
the Estimate 1 .943
a
.889 .883 1.631 a.
Predictors: Constant, GCG, AI, KA Sumber: Data primer yang diolah
Untuk melihat pengaruh komite audit, dewan pengawas syariah dan good corporate governance secara gabungan dapat
dilihat dari hasil penghitungan dalam model summary, khususnya angka R
square
. Besarnya angka R
square
r
2
adalah 0,889 angka tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh komite
audit, dewan pengawas syariah dan good corporate governance terhadap peran kinerja perbankan syariah, dengan cara menghitung
Koefisien Determinasi KD dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
KD = r
2
x 100 KD = 0,889 x 100
KD = 88,9 Keterangan:
KD :
Koefisien Determinasi
r
2
: R
square
Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pernyataan komite audit, dewan pengawas syariah dan good corporate
governance secara bersama terhadap kinerja perbankan syariah
77
adalah 88,9. Adapun sisanya sebesar 11,1 100 - 88,9 dipengaruhi oleh variabel lain, seperti auditor internal.
Kerangka hubungan kausal Sub-Struktur 2 antara jalur X
1
terhadap Z, X
2
terhadap Z, Y terhadap Z dan X
1
, X
2
, Y terhadap Z dapat dibuat melalui persamaan struktural sebagai berikut:
X
3
= ρ
X1Z
X
1
+ ρ
X2Z
X
2
+ ρ
YZ
X
3
+ ρ
Y
ε
1
Diketahui: R
2 X1 . X2 . Y, Z
= 0,889 ρ
Y1
ε
1
=
R −
1
2
= √1 – 0,889 = 0,333
Keterangan: ρ
X1Z
: standardized coefficients
, koefisien jalur pengaruh langsung X
1
terhadap Z. ρ
X2Z
: standardized coefficients, koefisien jalur pengaruh langsung X
2
terhadap Z. ρ
YZ
: standardized coefficients, koefisien jalur pengaruh langsung X
2
terhadap Z. ρ
Y
ε
1
: besarnya pengaruh variable lain R
2
: R
Square
X
1
: Komite Audit X
2
: Dewan Pengawas Syariah Y :
Good Corporate Governance Z
: kinerja perbankan syariah
78
Z = 0,418 X
1
+ 0,248 X
2
+ 0,307 Y + 0,333
ε
1
Gambar 4.2 Hubungan Kausal Empiris Sub Struktur 2
Variabel X
1
, X
2
dan Y terhadap Z
Pengaruh bersama atau koefisien X
1
dan X
2
terhadap Y atau koefisien determinan dan faktor residual dihitung sebagai berikut:
R
2 ZX1 Y X2
= ∑ρ
ZXk
.r
Zk
= ρ
ZX1
.r
ZX1
+ ρ
ZX2
.r
ZX2
+ ρ
ZY
.r
ZY
keterangan: R
2 ZX1X2Y
: R
square
Ρ
Z
: standardized coefficients Beta
r
Z :
korelasi variabel X terhadap variabel Z X
1
: komite audit X
2
: dewan pengawas syariah Y :
good corporate governance Z
: kinerja perbankan syariah ε
1
Г
12
= 0,908 Komite Audit
X1
Dewan Pengawas Syariah
X2 Kinerja
Bank Syariah
Z Good Corporate
Governance Y
ε
2
ρzε
2
= 0,351 ρzε
2
= 0,333 ρzx
1
= 0,418 ρyx
1
= 0,896 ρzy = 0,307
ρyx
2
= 0,928 ρzx
2
= 0,248
79
R
2 ZX1 Y X2
= ∑ρ
ZXk
.r
Zk
= ρ
ZX1
.r
ZX1
+ ρ
ZX2
.r
ZX2
+ ρ
ZY
.r
ZY
=0,418x0,918+0,248x0,912+0,307x0,911 = 0,889
Berdasarkan tabel 4.16 anova diperoleh nilai F sebesar 149,192 dengan nilai probabilitas sig = 0,000 karena nilai sig
0,000 0,05, maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga terbukti bahwa komite audit, dewan pengawas
syariah, dan good corporate governance, berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kinerja perbankan perusahaan.
Hasil pengujian Sub-Struktur 2 dapat diringkas seperti tabel 4.18 sebagai berikut:
Tabel 4.18 Koefisien Jalur, Kontribusi Langsung, Tidak Langsung, Kontribusi
Total, Kontribusi Komite Audit X
1
, Dewan Pengawas Syariah X
2
, dan Good Corporate Governance Y, Secara Simultan dan
Signifikan Terhadap Kinerja Perbankan Syariah Z
Kontribusi Variabel
Koefisien Jalur
Langsung Tidak Berpengaruh
Total Kontribusi
Bersama X
1
0,418 0,418 17,47
X
2
0,248 0,248 6,15
Y 0,307 0,307 9,42
ε
1
0,351 0,351 12,32
ε
2
0,333 0,333 11,09
X
1
, X
2
dan Y 0,889
= 88,9
Sumber: Data Primer yang diolah Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur Sub-Struktur 2
tersebut, maka memberikan informasi secara objektif sebagai berikut:
80
1 Besarnya kontribusi komite audit X
1
yang secara langsung dan signifikan mempengaruhi kinerja perbankan syariah Z adalah 0,418
2
= 0,1747 atau 17,47. 2
Besarnya kontribusi dewan pengawas syariah X
2
yang secara tidak langsung mempengaruhi kinerja perbankan syariah Z tetapi melalui
good corporate governance Y adalah 0,248
2
= 0,0615 atau 6,15. 3
Besarnya kontribusi good corporate governance Y yang secara langsung dan signifikan mempengaruhi kinerja perbankan syariah Z
adalah 0,307
2
= 0,0942 atau 9,42. Besarnya kontribusi komite audit X
1
, dewan pengawas syariah X
2
, dan good corporate governance Y secara simultan yang langsung dan signifikan mempengaruhi kinerja perbankan syariah Z adalah 0,889
= 88,9. Sisanya sebesar 0,333
2
= 0,1109 atau 11,09 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian.
Berikut merupakan pembahasan berdasarkan analisis tersebut diatas:
1. Pengaruh Komite Audit Terhadap Good Corporate Governance.
Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa komite audit berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap good corporate governance.
Dengan demikian, dengan adanya komite audit semua kegiatan atau semua rencana harus sesuai dengan rekomendasi komite audit. Semakin tinggi
peran yang dilakukan komite audit, maka semakin baik juga penerapan good corporate governance
dalam perbankan syariah. Sedangkan,
81
semakin rendah peran komite audit, maka semakin tidak baik penerapan good corporate governance
di perbankan syariah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian I Putu Sughiarta 2005 dan Santi Yustini 2009
bahwa komite audit sangat berperan penting dalam pelaksanaan good corporate governance
di perbankan syariah yang berguna untuk pemberian keputusan dan pemberian kebijakan bagi perbankan syariah.
2. Pengaruh Dewan Pengawas Syariah Terhadap Good Corporate
Governance .
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa Dewan Pengawas Syariah berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap good corporate
governance . Dengan demikian, dengan adanya dewan pengawas syariah
semua pengawasan kegiatan atau semua rencana harus sesuai dengan pengawasan dewan pengawas syariah. Semakin tinggi pengawasan yang
dilakukan dewan pengawas syariah, maka semakin baik juga penerapan good corporate governance
dalam perbankan syariah. Sedangkan, semakin rendahnya pengawasan dari dewan pengawas syariah, maka
semakin tidak baik penerapan good corporate governance dilakukan di perbankan syariah. Hasil penelitian ini sejalan dengan Wibowo Ari 2009,
bahwa pengawasan yang dilakukan oleh dewan pengawas syariah mengenai akan sangat baik untuk penerapan good corporate governance
di perbankan syariah tersebut. Dari pernyataan tersebut bahwa dewan pengawas syariah mempengaruhi good corporate governance dengan cara
82
melakukan pengawasan atas laporan penerapan good corporate governance
kepada Bank Indonesia. 3.
Pengaruh Komite Audit dan Dewan Pengawas Syariah Terhadap Good Corporate Governance.
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa komite audit dan dewan pengawas syariah sangat berpengaruh secara langsung dan signifikan
terhadap good corporate governance di Perbankan Syariah. Dengan demikian, dengan adanya komite audit dan dewan pengawas syariah
semua keputusan dan pengawasan kegiatan atau semua rencana harus sesuai dengan keputusan komite audit dan pengawasan dewan pengawas
syariah. Semakin tinggi keputusan dan pengawasan yang dilakukan, maka semakin baik juga penerapan good corporate governance dalam
perbankan syariah. Sedangkan, semakin rendahnya pengawasan dari audit internal, maka semakin tidak baik penerapan good corporate governance
dilakukan di perbankan syariah. 4.
Pengaruh Komite Audit terhadap Kinerja Perbankan Syariah. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa komite audit berpengaruh
secara langsung dan signifikan terhadap kinerja perbankan syariah. Dengan demikian, dengan adanya keputusan dari komite audit semua
kegiatan atau semua rencana harus sesuai dengan rekomendasi komite audit. Semakin tinggi peran yang dilakukan komite audit, maka semakin
baik juga kinerja perbankan syariah tersebut. Sedangkan, semakin rendah peran komite audit, maka semakin tidak baik kinerja perbankan syariah
83
tersebut. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wiyono Wahyu Nugroho 2010. Karena keputusan yang dikeluarkan oleh
komite sangat berpengaruh dalam pelaporan keuangan perbankan syariah dan itu yang melihatkan kinerja perbankan tersebut baik atau tidak.
5. Pengaruh Dewan Pengawas Syariah Terhadap Kinerja Perbankan Syariah
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa Dewan Pengawas Syariah tidak berpengaruh terhadap kinerja perbankan syariah, karena kegiatan
dewan pengawas syariah hanya mengawasi dan dari pengawasan tersebut tidak berpengaruh bagi kinerja perbankan syariah. Jadi, semakin tinggi
atau rendahnya pengawasan yang dilakukan dewan pengawas syariah, maka tidak akan berpengaruh bagi kinerja perbankan syariah. Pernyataan
tersebut didukung oleh Usamah 2009 fungsi utama Dewan Pengawas Syariah DPS adalah mengawasi jalannya operasional bank syariah
sehari-hari agar selalu sesuai dengan petunjuk dan ketentuan-ketentuan syari’at
Islam. Jadi dalam penelitian ini dewan pengawas syariah tidak signifikan dan tidak berpengaruh terhadap kinerja perbankan syariah.
6. Pengaruh Komite Audit dan Dewan Pengawas Syariah Terhadap Kinerja
Perbankan Syariah. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa komite audit sangat
berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap kinerja perbankan syariah. Dengan demikian, keputusan komite audit sangat berpengaruh dan
pengawasan yang dilakukan dewan pengawas syariah tidak berpengaruh terhadap kinerja perbankan syariah. Pernyataan komite audit didukung
84
oleh Wiyono Wahyu Nugroho 2010. Karena keputusan yang dikeluarkan oleh komite sangat berpengaruh dalam pelaporan keuangan perbankan
syariah dan itu yang memperlihatkan kinerja perbankan tersebut baik atau tidak. Jadi dalam penelitian ini dewan pengawas syariah tidak signifikan
dan tidak berpengaruh terhadap kinerja perbankan syariah.
85
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Komite audit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap good
corporate governance . Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dari I
Putu Sughiarta 2005 yaitu komite audit sangat berperan penting dalam pelaksanaan good corporate governance di perbankan syariah yang
berguna untuk pemberian keputusan dan pemberian kebijakan bagi perbankan syariah.
2. Dewan pengawas syariah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
good corporate governance . Hasil ini konsisten dengan penelitan Wibowo
Ari 2009 yaitu bahwa dewan pengawas syariah sangat berperan penting dalam pelaksanaan good corporate governance di perbankan syariah yang
berguna untuk pemberian keputusan dan pemberian kebijakan bagi perbankan syariah.
3. Komite audit dan dewan pengawas syariah mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja perbankan syariah secara simultan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dan pernyataan yang dinyatakan
oleh I Putu Sughiarta 2005 dan Santi Yustini 2009 yaitu bahwa komite
86