menjelaskan bagaimana
proses pembangunan
HKBP Sudirman
dan perkembangannya hingga tahun 2012. Panitia Jubelium 100 tahun HKBP Medan
Sudirman menerbitkan buku sejarah HKBP Medan sejak berdirinya sampai dengan saat ini. Sebagai seksi sejarah yang mempunyai tugas untuk hal tersebut dan berusaha
untuk menggali data-data tertulis dari beberapa sumber yaitu: pesta parolop-olopon 25 tahun HKBP Medan, sejarah singkat pembangunan gereja HKBP jalan Jendral
Sudirman Medan oleh Tyarannus Manurung.
G.P.H Locher dalam
Tata Gereja-Gereja Protestan Di Indonesia 1995,
G.P.H Locher membahas mengenai bagaimana proses berdirinya gereja-gereja protestan di
Indonesia yang awalnya sangat susah untuk berkembang karena di kuasai oleh Belanda. Selain itu buku ini juga membahas fungsi tata gereja, hubungan gereja
dengan gereja protestan lain dan hubungan gereja dan bangsa. G.P.H Locher juga membahas bagaimana dulunya gereja melayani sebagai pemberi pendidikan. Gereja
dan adat istiadat jemaat gereja-gereja protestan. Robinson Tarigan dalam
Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi Edisi Revisi 2005
, membahas mengenai ekonomi regional adalah cabang dari ilmu ekonomi yang memasukkan unsur lokasi di dalam pembahasannya. Robinson Tarigan juga
menerapkan prinsip-prinsip ekonomi yang terkait dengan wilayah, sehingga lebih serasi dan tepat untuk di aplikasikan. Buku ini membantu penulis untuk menemukan
konsep sebuah lokasi, dan pendekatan lokasi yang merupakan salah satu pokok pembahasan penulis terhadap penelitiannya.
1.5 Metode Penelitian
Dalam menuliskan sebuah peristiwa bersejarah yang dituangkan ke dalan historiografi, maka harus menggunakan metode sejarah. Metode sejarah dimaksudkan
untuk merekontruksi kejadian masa lampau guna mendapatkan sebuah karya yang mempunyai nilai. Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kitis
rekaman peninggalan masa lampau. Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian sejarah
9
antara lain: 1.
Heuristik merupakan tahap awal yang dilalukan untuk mencari sumber yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam tahap heuristik
sumber dapat diperoleh melalui dua cara, yaitu studi lapangan
field research
dan studi kepustakaan
library research
. Data dari hasil studi lapangan dapat diperoleh melalui wawancara dengan berbagai informan
yang terkait dengan penelitian. Dalam penelitian lapangan, penulis menggunakan metode wawancara yang terbuka. Studi kepustakaan dapat
diperoleh dari berbagai buku, dokumen, arsip, dan lain sebagainya. 2.
Kritik, merupakan proses yang dilakukan peneliti untuk mencari nilai kebenaran sumber sehingga dapat menjadi penelitian yang objektif. Dalam
tahap ini sumber-sumber yang telah terkumpul dilakukan kritik, baik itu kritik internal maupun kritik eksternal. Kritik internal merupakan kritik
yang dilakukan untuk mencari kesesuaian data dengan permasalahan yang
9
Kuntowijoyo,1994,
Metodologi Sejarah,
Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, hlm. 32.
diteliti, sedangkan kritik eksternal merupakan kritik yang mencari kebenaran sumber pustaka yang diambil oleh peneliti maupun fakta yang
diperoleh dari wawancara yang dilakukan dengan informan. 3.
Interpretasi, merupakan tahap untuk menafsirkan fakta lalu membandingkannya untuk diceritakan kembali. Pada tahap ini
subjektivitas penulis harus dihilangkan paling tidak dikurangi agar analisis menjadi lebih akurat,sehingga fakta sejarah yang didapat bersifat objektif.
4. Historiografi, yaitu tahap akhir dalam metode sejarah. Dalam tahap ini
peneliti menuliskan hasil penelitiannya secara kronologis dan sistematis.