Tinjauan Pustaka Hkbp Sudirman Di Kota Medan 1954-2000

menjelaskan bagaimana proses pembangunan HKBP Sudirman dan perkembangannya hingga tahun 2012. Panitia Jubelium 100 tahun HKBP Medan Sudirman menerbitkan buku sejarah HKBP Medan sejak berdirinya sampai dengan saat ini. Sebagai seksi sejarah yang mempunyai tugas untuk hal tersebut dan berusaha untuk menggali data-data tertulis dari beberapa sumber yaitu: pesta parolop-olopon 25 tahun HKBP Medan, sejarah singkat pembangunan gereja HKBP jalan Jendral Sudirman Medan oleh Tyarannus Manurung. G.P.H Locher dalam Tata Gereja-Gereja Protestan Di Indonesia 1995, G.P.H Locher membahas mengenai bagaimana proses berdirinya gereja-gereja protestan di Indonesia yang awalnya sangat susah untuk berkembang karena di kuasai oleh Belanda. Selain itu buku ini juga membahas fungsi tata gereja, hubungan gereja dengan gereja protestan lain dan hubungan gereja dan bangsa. G.P.H Locher juga membahas bagaimana dulunya gereja melayani sebagai pemberi pendidikan. Gereja dan adat istiadat jemaat gereja-gereja protestan. Robinson Tarigan dalam Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi Edisi Revisi 2005 , membahas mengenai ekonomi regional adalah cabang dari ilmu ekonomi yang memasukkan unsur lokasi di dalam pembahasannya. Robinson Tarigan juga menerapkan prinsip-prinsip ekonomi yang terkait dengan wilayah, sehingga lebih serasi dan tepat untuk di aplikasikan. Buku ini membantu penulis untuk menemukan konsep sebuah lokasi, dan pendekatan lokasi yang merupakan salah satu pokok pembahasan penulis terhadap penelitiannya.

1.5 Metode Penelitian

Dalam menuliskan sebuah peristiwa bersejarah yang dituangkan ke dalan historiografi, maka harus menggunakan metode sejarah. Metode sejarah dimaksudkan untuk merekontruksi kejadian masa lampau guna mendapatkan sebuah karya yang mempunyai nilai. Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kitis rekaman peninggalan masa lampau. Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian sejarah 9 antara lain: 1. Heuristik merupakan tahap awal yang dilalukan untuk mencari sumber yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam tahap heuristik sumber dapat diperoleh melalui dua cara, yaitu studi lapangan field research dan studi kepustakaan library research . Data dari hasil studi lapangan dapat diperoleh melalui wawancara dengan berbagai informan yang terkait dengan penelitian. Dalam penelitian lapangan, penulis menggunakan metode wawancara yang terbuka. Studi kepustakaan dapat diperoleh dari berbagai buku, dokumen, arsip, dan lain sebagainya. 2. Kritik, merupakan proses yang dilakukan peneliti untuk mencari nilai kebenaran sumber sehingga dapat menjadi penelitian yang objektif. Dalam tahap ini sumber-sumber yang telah terkumpul dilakukan kritik, baik itu kritik internal maupun kritik eksternal. Kritik internal merupakan kritik yang dilakukan untuk mencari kesesuaian data dengan permasalahan yang 9 Kuntowijoyo,1994, Metodologi Sejarah, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, hlm. 32. diteliti, sedangkan kritik eksternal merupakan kritik yang mencari kebenaran sumber pustaka yang diambil oleh peneliti maupun fakta yang diperoleh dari wawancara yang dilakukan dengan informan. 3. Interpretasi, merupakan tahap untuk menafsirkan fakta lalu membandingkannya untuk diceritakan kembali. Pada tahap ini subjektivitas penulis harus dihilangkan paling tidak dikurangi agar analisis menjadi lebih akurat,sehingga fakta sejarah yang didapat bersifat objektif. 4. Historiografi, yaitu tahap akhir dalam metode sejarah. Dalam tahap ini peneliti menuliskan hasil penelitiannya secara kronologis dan sistematis.