106
kompetensi ditingkatkan sebesar satu satuan maka prestasi kerjaakan meningkat sebesar 0,199.
4.2.4 Pengujian Hipotesis 4.2.4.1 Uji Signifikan Simultan Uji F
Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas X
1
,X
2
,X
3
berupa pelatihan SDM, kepribadian dan kompetensi yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama serentak terhadap
variabel terikat Y berupa prestasi kerja.Cara yang digunakan adalah dengan membandingkan nilai F
tabel
dengan F
hitung.
Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :
H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bebas X
1
, X
2
, dan X
3
yaitu pelatihan SDM, kepribadian, dan kompetensi karyawan terhadap prestasi kerja karyawan sebagai
variabel terikat Y. Ha : b1
≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya secara bersama –sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bebas X
1
, X
2
, dan X
3
yaitu pelatihan SDM, kepribadian, dan kompetensi karyawan terhadap prestasi kerja karyawan sebagai
variabel terikat Y. Nilai F
hitung
akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software spss for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
pada tingkat �=5
dengan kriteria sebagai berikut : H0 diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 Ha diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
107
Tabel 4.14 Hasil Uji Signifikan Simultan Uji F
Sumber: Hasil pengolahan SPSS for Windows, 2015
Pada Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa F
hitung
= 21,146 dengan tingkat probability 0,000 0,05. Setelah mengetahui besarnya F
hitung
, maka akan dibandingkan dengan F
tabel
. Adapun hasil F
tabel
yang diperoleh adalah 2,786. Maka F
hitung
21,146 F
tabel
2,786. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel pelatihan SDM, kepribadian, dan kompetensi secara serempak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan.
4.2.4.2 Uji Signifikan Parsial Uji-t
Uji-t menentukan seberapa besar pengaruh pelatihan sumber daya manusia X
1
, kepribadian X
2
, dan kompetensi X
3
secara parsial individual terhadap prestasi kerja Y pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan.
H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bebas X
1
, X
2
, dan X
3
yaitu pelatihan SDM, kepribadian, dan kompetensi terhadap prestasi kerja sebagaivariabel terikat Y.
ANOVA
a
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
105,567 3
35,189 21,146
,000
b
Residual 84,869
51 1,664
Total 190,436
54 a. Dependent Variable: PrestasiKerja
b. Predictors: Constant, Kompetensi, Kepribadian, PelatihanSDM
108
Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara variabel bebas X
1
, X
2
, dan X
3
yaitu pelatihan SDM, kepribadian, dan kompetensi terhadap prestasi kerja sebagai variabel terikat Y.
Kriteria pengambilan keputusan adalah: H0 diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 Ha diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Pengaruh secara parsial juga dapat diketahui dengan membandingkan nilai probabilitas signifikansi pada tabel hasil penelitian dengan
� = 5. Suatu variabel bebas berpengaruh secara signifikan jika nilai sig.tabel 0,05.
Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 4.15 dibawah ini:
Tabel 4.15 Hasil Uji Signifikan Parsial Uji-t
Sumber: Hasil pengolahan SPSS for Windows, 2015
Melalui Tabel 4.15 hasil uji signifikan secara parsial dapat diambil kesimpulan yaitu:
1. Pelatihan SDM Pelatihan SDM berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi
kerja PT. Perkebunan Nusantara IV Medan, hal ini terlihat dari nilai
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 3,339
3,493 ,956
,344 PelatihanSDM
,075 ,035
,258 2,152
,036 Kepribadian
,098 ,047
,224 2,067
,044 Kompetensi
,199 ,061
,413 3,267
,002 a. Dependent Variable: PrestasiKerja
109
signifikansi 0,036 0,05, dan nilai t
hitung
2,152 t
tabel
2,007, artinya jika ditingkatkan variabel pelatihan SDM sebesar satu satuan maka prestasi kerja
akan meningkat sebesar 0,075 satuan, maka H
a
diterima. 2. Kepribadian
Kepribadian berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi kerjaPT. Perkebunan Nusantara IV Medan, hal ini terlihat dari nilai
signifikansi 0,044 0,05, dan nilai t
hitung
2,067 t
tabel
2,007, artinya jika ditingkatkan variabel kepribadian sebesar satu satuan maka prestasi kerja akan
meningkat sebesar 0,098 satuan, maka H
a
diterima. 3. Kompetensi
Kompetensi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi kerja PT. Perkebunan Nusantara IV Medan, hal ini terlihat dari nilai signifikansi
0,002 0,05, dan nilai t
hitung
3,267 t
tabel
2,007, artinya jika ditingkatkan variabel kompetensi sebesar satu satuan maka prestasi kerja karyawan akan
meningkat sebesar 0,199 satuan, maka H
a
diterima.
4.2.4.3 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
1
, X
2
, dan X
3
adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti
terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R
2
semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
1
, X
2
, dan X
3
terhadap
110
variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel
terikat. Secara umum dapat dikatakan besarnya koefisien determinasi berganda R
2
berada diantara 0 dan 1 atau 0 ≤ R2 ≤ 1. Hasil Koefisien Determinasi R
2
menggunakan SPSS Statistic for Windows dapat dilihat pada Tabel 4.16 dibawah ini:
Tabel 4.16 Koefisien Determinasi R
2
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
,745
a
,554 ,528
1,29000 a. Predictors: Constant, Kompetensi, Kepribadian, PelatihanSDM
Sumber: Hasil pengolahan SPSS for Windows, 2015
Pada Tabel 4.18 dapat dilihat bahwa: 1. R = 0,745 berarti hubungan antara pelatihan SDM, kepribadian, dan
kompetensiterhadap prestasi kerjasebesar 74,5, artinya hubungannya erat. Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada Tabel 4.17
berikut :
Tabel 4.17 Hubungan Antar Variabel
Nilai Interpretasi
0,0 – 0,19 Sangat Tidak Erat
0,2 – 0,39 Tidak Erat
0,4 – 0,59 Cukup Erat
0,6 – 0,79 Erat
0,8 – 0,99 Sangat Erat
Sumber : Situmorang Lufti 2014:163
2. Untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas, digunakan Adjusted R Square sebagai koefisien determinasi. Nilai Adjusted R Square dapat naik atau
111
turun apabila suatu variabel independen ditambahkan dalam model. Adjusted R Square sebesar 0,528 berarti 52,8 prestasi kerja karyawan dapat dijelaskan
oleh pelatihan SDM, kepribadian, dan kompetensi. Sedangkan sisanya 47,2 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
3. Standart Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Standart Error of Estimated juga dapat disebut standar deviasi.
Standart Error of Estimated dalam penelitian ini adalah 1,29000. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.
4.3 Pembahasan 4.3.1 Pengaruh Pelatihan Sumber Daya Manusia Terhadap Prestasi Kerja