Universitas Sumatera Utara
2. Editing Tahap ini dilakukan untuk memperbaiki apabila ada kesalahan dalam
pengisian untuk memperjelas setiap jawaban yang meragukan dan menghindari hal-hal yang tidak sesuai dengan anjuran pengisian
kuesioner. 3. Coding
Merupakan proses pemindahan jawaban-jawaban responden ke dalam kotak skor yang disediakan dalam bentuk angka.
4. Inventarisasi Variabel Yaitu data mentah yang diperoleh dan dimasukkan ke dalam lembar tabel
foltron cobol FC sehingga memuat seluruh data dalam kesatuan. 5. Tabulasi data
Memindahkan variabel responden yang sudah melalui pengkodean dan inventarisasi variabel kedalam kerangka tabel. Adapun tabel sebanyak
jumlah pertanyaan dari kuesioner. Data disajikan dalam bentuk tabel tunggal dan dirinci melalui kategori, frekuensi dan persentase. Selanjutnya
untuk memperjelas isi tabel dianalisis kecenderungan jawaban sebagai jawaban mayoritas yang menunjuk keadaan umumnya.
6. Pengujian hipotesis Tahap pengujian data statistik untuk mengetahui apakah data yang
ditemukan menolak atau menerima hipotesa penelitian yang diajukan. Guna mengukur hubungan tinggi atau rendahnya hubungan antar variabel
digunakan rumus spearman rho koefisien.
4.2 Analisis Tabel Tunggal
Analisis tabel tunggal adalah suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagi variabel ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar
frekuensi. Tabel tunggal merupakan awal dalam menganalisa kolom yang terdiri dari sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori.
Universitas Sumatera Utara
Adapun analisa deskripsi responden dapat dilihat pada tabel berikut di bawah ini.
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden
Jenis kelamin Frekuensi
Laki-laki 56
80.0 Perempuan
14 20.0
Total 70
100.0 Sumber : P1FC3
Pada tabel 4.1 menunjukkan banyaknya responden berdasarkan jenis kelamin. Mayoritas responden sebanyak 56 responden 80 adalah laki-laki dan
sisanya adalah responden perempuan yakni sebanyak 14 responden 20. Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa responden laki-laki lebih besar daripada
responden perempuan.
Sumber : P2FC4 Pada tabel 4.2 menunjukkan banyaknya responden berdasarkan usia
responden. Mayoritas responden berusia 26-30 tahun sebanyak 32 orang atau 45,7 dan jumlah responden yang paling sedikit adalah umur
≤ 17 tahun yakni sebanyak 10 orang atau 14,3.
Tabel 4.2 Usia Responden
Usia Responden Frekuensi
Usia ≤ 17 tahun
10 14.3
Usia 17-25 Tahun 16
22.9 Usia 26-30 Tahun
32 45.7
Usia 31-35 Tahun 12
17.1 Total
70 100.0
Universitas Sumatera Utara
Sumber : P3FC5 Pada tabel 4.3 menunjukkan banyaknya responden berdasarkan jenis
rokok. Mayoritas responden perokok sampoerna mild sebanyak 33 responden 47.1, perokok djarum mild sebanyak 27 responden 38.6, dan jenis rokok
responden yang paling sedikit adalah dunhill mild yakni sebanyak 10 responden 14,3. Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa responden laki-laki lebih besar
daripada responden perempuan.
Tabel 4.4 Kategori Tayangan Iklan Visual Rokok di Televisi
Kategori Iklan Visual Rokok di Televisi X
Frekuensi
Diterima 68
97.1 Tidak Diterima
2 2.9
Total 70
100.0 Pada tabel 4.4 menunjukkan kategori iklan visual rokok di televisi adalah
68 responden 97,1 menyatakan menerima tayangan iklan visual rokok di televise dan sisanya mengatakan tidak sebanyak 2 responden 2,9.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa iklan visual rokok di televisi dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan sangat mempengaruhi konsumen
dalam memilih jenis rokok yang ditayangkan di televisi.
Tabel 4.3 Jenis Rokok Responden
Jenis Rokok Frekuensi
Sampoerna Mild 33
47.1 Djarum Mild
27 38.6
Dunhill Mild 10
14.3 Total
70 100.0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Kategori Minat Konsumsi Merokok Masyarakat
Kategori Minat Konsumsi Merokok Masyarakat Y
Frekuensi
Berminat 67
95.7 Tidak Berminat
3 4.3
Total 70
100.0 Pada tabel 4.5 menunjukkan kategori minat konsumsi merokok di
masyarakat adalah 67 responden 95,7 menyatakan berminat dan 3 responden
4,3 menyatakan tidak berminat untuk mengkonsumsi rokok. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kecenderungan merokok di
masyarakat masih sangat tinggi dikarenakan visualisasi tayangan iklan visual yang selalu mencuri perhatian khususnya para konsumen rokok. Tayangan iklan
visual rokok yang baik dan tepat sasaran menjadi nilai tersendiri bagi kalangan masyarakat terkhusus para konsumen rokok. Hal itu menjadi tolak ukur dimana
kecenderungan minat konsumsi masyarakat tergantung dari segi visualisasi tayangan iklan visual rokok yang baik, dan juga dapat memunculkan image positif
yang dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Iklan Visual Rokok di Televisi Menarik Perhatian Konsumen
Iklan Menarik Perhatian Frekuensi
Sangat Tidak Setuju 13
18.6 Tidak Setuju
6 8.6
Setuju 23
32.9 Sangat Setuju
28 40.0
Total 70
100.0 Sumber : P4FC6
Pada tabel 4.6 menunjukkan penilaian responden mengenai tayangan iklan visual rokok di televisi dapat menarik perhatian konsumen sebanyak 28 responden
40 menyatakan sangat setuju dan 6 responden 8.6 menyatakan tidak setuju. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tayangan iklan visual rokok di
televisi sangatlah menarik minat konsumen dan berpengaruh terhadap keputusan membeli konsumen terhadap jenis rokok yang ditayangkan, Keunikan dan
karakteristik dari suatu tayangan iklan visual rokok memberikan nilai tersendiri terhadap minat konsumen terkhusus masyarakat RTRW 001. Masyarakat
berpendapat bahwa tayangan iklan visual rokok yang menarik menjadi magnet tersendiri dalam mencuri perhatian konsumen. Terlebih tayangan iklan visual
suatu jenis rokok yang sudah terkenal, menjadi modal yang kuat bagi produk rokok tersebut dalam mencuri lebih banyak konsumen.
Universitas Sumatera Utara
Sumber : P5FC7 Pada tabel 4.7 menunjukkan penilaian responden mengenai Visualisasi
iklan visual rokok di televisi memberikan khas tersendiri dalam menarik minat konsumen adalah 29 orang atau 41.4 menyatakan sangat setuju dan 8 orang
atau 11.4 menyatakan tidak setuju. Dari uraian diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa visualisasi
tayangan iklan visual rokok di televisi mempunyai ciri khas tersendiri tergantung dari jenis rokok yang ditawarkan dan memberikan suatu image tersendiri dari
tayangan tersebut. Kecenderungan konsumen memilih suatu jenis rokok lebih besar kepada seberapa menariknya visualisasi yang ditampilkan, mengingat
masyarakat saat ini sangat mudah terpengaruh oleh tayangan iklan visualisasi.
Tabel 4.7 Visualisasi Iklan Visual Rokok Memberikan Ciri Khas
Visualisasi Memberi Ciri Khas Frekuensi
Sangat Tidak Setuju 8
11.4 Tidak Setuju
14 20.0
Setuju 19
27.1 Sangat Setuju
29 41.4
Total 70
100.0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Pesan Yang Disampaikan Sangat Unik
Pesan Yang Unik Frekuensi
Sangat Tidak Setuju 10
14.3 Tidak Setuju
7 10.0
Setuju 23
32.9 Sangat Setuju
30 42.9
Total 70
100.0 Sumber : P6FC8
Pada tabel 4.8 menunjukkan penilaian responden mengenai pesan yang disampaikan oleh iklan visual rokok di televisi sangat unik adalah 30 responden
42.9 menyatakan sangat setuju, begitu juga sebanyak 23 responden 32.9 menyatakan setuju, sedangkan 10 responden 14.3 menyatakan sangat tidak
setuju. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pesan-pesan yang
disampaikan oleh tayangan iklan visual rokok di televisi saat ini sangatlah unik. Penyampaian pesan yang singkat namun tepat sasaran menimbulkan kesan yang
mudah diingat oleh para konsumen. Pesan unik yang disampaikan oleh tayangan iklan visual rokok sejalan dengan kondisi ataupun kehidupan masyarakat sehari-
harinya. Oleh sebab itu, masyarakat sangat menerima dan sangat setuju dengan penyampain pesan yang unik dari tayangan iklan visual rokok di televisi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Perpaduan Warna Mencuri Perhatian Konsumen
Perpaduan Warna Frekuensi
Sangat Tidak Setuju 19
27.1 Tidak Setuju
13 18.6
Setuju 20
28.6 Sangat Setuju
18 25.7
Total 70
100.0 Sumber : P7FC9
Tabel 4.9 menunjukkan penilaian responden mengenai perpaduan warna yang terkandung dalam iklan visual rokok sangat bervariasi sehingga dapat
mencuri perhatian konsumen. Sebanyak 20 responden 28.6 menyatakan setuju akan hal itu dan 13 responden 18,6 menyatakan tidak setuju.
Dapat disimpulkan bahwa tayangan iklan visual rokok saat ini sangat pandai dalam hal pemilihan warna. Perpaduan warna yang ditampilkan dapat
mencuri perhatian konsumen dan juga merangsang para konsumen dalam memilih jenis rokok yang ditawarkan. Konsumen juga menyadari warna-warna yang
terkandung juga sangat membosankan, dapat dilihat sebanyak 19 responden 27.1 menyatakan tidak setuju. Perbandingan penilaian responden sangatlah
sedikit antara setuju dan tidak setuju.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Warna-warna Yang Ditampilkan Memiliki Makna dan Ciri Khas
Warna Memiliki Makna Frekuensi
Sangat Tidak Setuju 13
18.6 Tidak Setuju
4 5.7
Setuju 17
24.3 Sangat Setuju
36 51.4
Total 70
100.0 Sumber : P8FC10
Pada tabel 4.10 menunjukkan penilaian responden mengenai warna-warna yang ditampilkan dari iklan visual rokok mempunyai makna dan ciri khas
tersendiri. Adalah 36 responden 51,4 menyatakan sangat setuju sedangkan sebanyak 4 responden 5,7 menyatakan tidak setuju.
Dari uraian diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pemilihan dan perpaduan warna dalam tayangan iklan visual rokok di televisi sangatlah menarik
dan juga memiliki arti dan makna tersendiri. Pada jenis rokok tertentu warna- warna yang terkandung dalam tayangan iklan visualnya sudah mewakilkan cirri
khas yang ingin disampaikan. Ciri khas tersebutlah menjadi magnet yang dapat merangsang konsumen agar tetap memilih jenis rokok tersebut dan tidak akan
beralih ke jenis rokok yang lain.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Ilustrasi Yang Ditampilkan Mengikuti Trend Masa Kini
Ilustrasi Yang Modern Frekuensi
Sangat Tidak Setuju 19
27.1 Tidak Setuju
3 4.3
Setuju 13
18.6 Sangat Setuju
35 50.0
Total 70
100.0 Sumber : P9FC11
Pada tabel 4.11 menunjukkan penilaian responden mengenai ilustrasi yang ditampilkan iklan visual rokok mengikuti trend masa kini. Sebanyak 35 responden
50.0 menyatakan sangat setuju dan 3 responden 4,3 menyatakan tidak setuju.
Dapat digambarkan bahwa ilustrasi yang ditampilkan tayangan iklan visual rokok di televisi tidak jauh dari kehidupan masyarakat saat ini. Begitu juga
dengan perkembangan zaman modern yang sangat cepat, ilustrasi tayangan iklan visual rokok juga tidak kalah pesatnya. Masyarakat sangat setuju dengan hal ini
dengan persentase yang cukup besar berbanding terbalik dengan responden yang ridak menyetujui hal tersebut. Gambar ilustrasi yang ditampilkan jadi lebih mudah
dicerna dan dimengerti sehingga masyarakat tidak merasa kebingungan dengan pesan yang ingin disampaikan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Durasi Tayangan Berpengaruh Terhadap Minat Konsumen
Durasi Tayangan Frekuensi
Sangat Tidak Setuju 11
15.7 Tidak Setuju
7 10.0
Setuju 16
22.9 Sangat Setuju
36 51.4
Total 70
100.0 Sumber : P10FC12
Pada tabel 4.12 menunjukkan penilaian responden terhadap durasi tayangan iklan visual rokok yang berpengaruh besar terhadap minat konsumen.
Sebanyak 36 responden 51,4 menyatakan sangat setuju, dan sebanyak 7 responden 10,0 menyatakan tidak setuju.
Uraian diatas menyimpulkan bahwa durasi tayangan sangat berpengaruh besar. Durasi yang singkat, padat, namun tepat sasaran dapat memancing
konsumen dalam memilih jenis rokok yang ditawarkan. Terlebih durasi tayangan harus sesuai dengan kenbutuhan tayangan iklan visual rokok tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Durasi Iklan Harus Singkat Dan Tepat Sasaran
Durasi Iklan Frekuensi
Sangat Tidak Setuju 15
21.4 Tidak Setuju
4 5.7
Setuju 15
21.4 Sangat Setuju
36 51.4
Total 70
100.0 Sumber : P11FC13
Pada tabel 4.13 menunjukkan penilaian responden terhadapa durasi yang ditampilkan iklan visual rokok harus singkat namun tepat sasaran. Sebanyak 36
responden 51,4 menyatakan sangat setuju akan hal ini sedangkan 4 responden 5,7 menyatakan tidak setuju.
Dari tabel diatas masyarakat sangat setuju akan hal ini. Durasi tayangan iklan harus sesuai dengan prosedur tayangan periklanan yang seharusnya. Pada
tahap ini peneliti menilai bahwa durasi tayangan iklan visual rokok yang disusun secara rapi dan menarik dapat mencuri perhatian konsumen dan menjadi suatu
pemicu rangsangan yang kuat kepada konsumen khususnya perokok. Keefektivitas pesan yang disampaikan harus sesingkat mungkin namun tetap
mengenai sasaran, sehingga konsumen dapat lebih selektif dalam memilih jenis rokok yang ditayangkan oleh iklan visual tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Konsumen Sangat Selektif Memilih Suatu Jenis Rokok
Konsumen Sangat Selektif Frekuensi
Sangat Tidak Setuju 13
18.6 Tidak Setuju
6 8.6
Setuju 23
32.9 Sangat Setuju
28 40.0
Total 70
100.0 Sumber : P12FC14
Pada tabel 4.14 menunjukkan penilaian responden konsumen sangat selektif dalam memilih suatu jenis rokok yang ditawarkan. Adalah 28 responden
40 menyatakan sangat setuju dan 6 responden 8,6 menyatakan tidak setuju. Dewasa ini konsumen sangatlah selektif dalam memilih suatu jenis
barangjasa yang ingin dimiliki maupun dikonsumsinya. Konsumen perokok salah satunya yang paling selektif dalam mementukan pilihannya. Jenis rokok yang
sudah sering dikonsumsi sangatlah berpengaruh bila ada salah satu dari jenis rokok baru yang ditawarkan. Hal ini menunjukkan bahwa peran tayangan iklan
visual rokok sangat berpengaruh terhadap suatu jenis rokok tersebut. Persaingan pasar yang semakin pesat membuat produsen rokok berusaha semaksimal
mungkin menarik minat masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15 JingleMusik Iklan Visual Rokok Harus Sesuai Dengan Jenis Rokok
JingleMusik Harus Sesuai Frekuensi
Sangat Tidak Setuju 8
11.4 Tidak Setuju
14 20.0
Setuju 19
27.1 Sangat Setuju
29 41.4
Total 70
100.0 Sumber : P13FC15
Pada tabel 4.15 menunjukkan penilaian responden mengenai jinglemusik iklan visual rokok harus sesuai dengan produkjenis rokok yang ditawarkan.
Sebanyak 29 responden 41.4 menyatakan sangat setuju dan 8 responden 11,4 menyatakan tidak setuju.
Selain tayangan iklan visual rokok harus menarik dan tepat sasaran, jinglemusic yang ditampilkan oleh iklan visual juga harus dapat mewakili dari
jenis rokok tersebut. Pemilihan jinglemusic yang pas harus disesusaikan dengan target konsumen yang ingin dicapai. Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa
responden sangat setuju dalam hal ini, dan suatu jenis rokok tertentu sudah memiliki musikjingle tersendiri sesuai dengan pasar yang ingin ditujunya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16 Pemilihan JingleMusik Harus Memiliki Ciri Khas Tersendiri
Pemilihan JingleMusik Frekuensi
Sangat Tidak Setuju 10
14.3 Tidak Setuju
7 10.0
Setuju 23
32.9 Sangat Setuju
30 42.9
Total 70
100.0 Sumber : P14FC16
Pada tabel 4.16 menunjukkan penilaian responden terhadap memilihan jinglemusik iklan visual rokok harus memiliki ciri khas tersendiri dari produk
rokok tersebut. Sebanyak 30 responden 42.9 menyatakan sangat setuju akan hal ini sedangkan 7 responden 10,0 menyatakan tidak setuju.
Pemilihan jinglemusik dalam tayangan iklan visual rokok harus semenarik mungkin ditampilkan dengan tujuan menarik minat konsumen
khususnya konsumen rokok. Jinglemusik yang ditampilkan harus dapat mewakili produkjenis rokok yang ditawarkan. Ciri khas produk rokok dapat terlihat dari
pemilihan jinglemusik yang baik dan perpaduan musik yang ditampilkan dapat mewakili jenis produk rokok tersebut. Dalam hal ini, konsumen dapat mengingat
jinglemusik tersebut tanpa harus melihat jenismerk rokok tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.17 Model Iklan Harus Menarik Minat Konsumen
Model Iklan Frekuensi
Sangat Tidak Setuju 19
27.1 Tidak Setuju
13 18.6
Setuju 20
28.6 Sangat Setuju
18 25.7
Total 70
100.0 Sumber : P15FC17
Pada tabel 4.17 menunjukkan tentang penilaian responden terhadap model iklan yang ditampilkan harus semenarik mungkin dengan tujuan dapat menarik
minat konsumen. Sebanyak 20 responden 28.6 menyatakan sangat setuju akan hal ini dan 13 responden 18.6 menyatakan tidak setuju.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pemilihan model dalam suatu iklan harus teliti dan jeli mengingat tayangan iklan visul rokok sangat sering kita
lihat di televisi. Model iklan yang baik dapat seoptimal mungkin merangsang perhatian konsumen khususnya konsumen rokok. Dari segi tampilan dan gaya
yang ditampilkan oleh model iklan haruslah terlihat elegant dan sebaik mungkin agar konsumen tidak merasa bosan pada saat menonton tayangan iklan visual
rokok tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.18 Model Iklan Yang Menarik Dapat Merangsang Respon Konsumen
Model Iklan Harus Menarik Frekuensi
Sangat Tidak Setuju 13
18.6 Tidak Setuju
4 5.7
Setuju 17
24.3 Sangat Setuju
36 51.4
Total 70
100.0 Sumber : P16FC18
Pada tabel 4.18 menunjukkan tentang penilaian responden dimana semakin menarik model iklan tersebut, semakin baik pula respon konsumen dalam
memilih produk rokok tersebut. Dari kuesioner yang disebar adalah 36 responden 51.4 menyatakan sangat setuju sedangkan 4 responden 5,7 menyatakan
tidak setuju akan hal ini. Uraian diatas menunjukkan bahwa responden sangat setuju dengan
pemilihan model yang menarik. Model yang baik dapat mempengaruhi respon daripada konsumen. Apalagi model tersebut sudah terkenal, alhasil jenisproduk
rokok tersebut sudah dapat merangsang perhatian konsumen terkhusus perokok. Masyarakat menyambut positif akan hal ini ditunjukkan dengan total persentase
sebesar 75.7 yang menyatakan setuju dan sangat setuju, dimana angka ini sudah hampir mencapai total responden. Pemilihan model iklan yang menarik menjadi
suatu hal yang mendasar bagi promotor dalam menyajikan tayangan iklan visual rokok yang dapat merangsang konsumen untuk memilih dan mengkonsumsi suatu
jenis rokok tersebut. Model iklan yang baik dalam tayangan iklan visual rokok dapat mewakilkan “kelas” suatu jenismerk rokok tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.19 Keunikan Iklan Visual Rokok Merangsang Minat Konsumsi Yang
Sangat Kuat Keunikan Iklan Visual
Frekuensi
Sangat Tidak Setuju 19
27.1 Tidak Setuju
3 4.3
Setuju 13
18.6 Sangat Setuju
35 50.0
Total 70
100.0 Sumber : P17FC19
Pada tabel 4.19 menunjukkan penilaian responden terhadap keunikan yang ditampilkan iklan visual rokok merangsang minat konsumsi yang sangat kuat.
Sebanyak 35 responden 50,0 menyatakan sangat setuju dan 3 responden 4,3 menyatakan tidak setuju.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa iklan visual rokok ditelevisi harus dapat menarik minat konsumen juga harus menunjukkan sisi keunikan
didalamnya. Keunikan tersebut mencakup isi dari tayangan iklan visual rokok yang dapat memberikan nilai positif dan juga ada unsur interaktif dari jenismerk
rokok tersebut. Responden menilai bahwa rangsangan konsumsi yang kuat terdapat dari segi keunikan yang dapat mewakili dari ciri khas jenismerk rokok
tersbut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.20 Karakteristik Iklan Visual Rokok Dapat Menarik Perhatian
Konsumen Karakteristik Iklan
Frekuensi
Sangat Tidak Setuju 13
18.6 Tidak Setuju
6 8.6
Setuju 23
32.9 Sangat Setuju
28 40.0
Total 70
100.0 Sumber : P18FC20
Pada tabel 4.20 menunjukkan penilaian responden terhadap karakteristik dari suatu iklan visual rokok dapat menarik perhatian konsumen. Adalah 28
responden 40,0 menyatakan sangat setuju dan 6 responden 8,6 menyatakan tidak setuju.
Uraian pada tabel diatas dapat peneliti simpulkan bahwa iklan visual rokok harus menunjukkan kualitas dan kuantitasnya dari sisi karakterikstik yang kuat
yang dapat mewakili ciri khas dari suatu jenismerk rokok. Sebanyak 51 responden menyetujui akan hal ini mengingat karakteristik dari iklan visual rokok
harus menarik dan sebagai salah satu faktor yang dapat merangsang perhatian dari konsumen rokok.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.21 Konsumen Sangat Selektif Dalam Memilih
Konsumen Selektif Frekuensi
Sangat Tidak Setuju 8
11.4 Tidak Setuju
14 20.0
Setuju 19
27.1 Sangat Setuju
29 41.4
Total 70
100.0 Sumber : P19FC21
Pada tabel 4.22 menunjukkan penilaian responden konsumen sangat selektif dalam memilih suatu jenis rokok yang ditawarkan. Sebanyak 29
responden 41,1 menyatakan sangat setuju dan 8 responden 11,4 menyatakan tidak setuju.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa responden rata-rata selektif dalam memilih suatu jenismerk rokok. Ketertarikan konsumen dapat dlihat dari
segi penyampain pesan yang baik dari iklan visual rokok dan juga kualitas maupun kuantitas dari suatu jenismerk rokok. Merk yang terkenal sudah pasti
diminati oleh para konsumen, namun tidak menutup kemungkinan peluang bagi jenismerk rokok yang baru bilamana dapat menyajikan suatu tayangan iklan
visual yang menarik dan diimbangi dengan suatu kualitas yang baik pula.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.22 Harga Sangat Berpengaruh Terhadap Minat Konsumen
Harga Berpengaruh Frekuensi
Sangat Tidak Setuju 10
14.3 Tidak Setuju
7 10.0
Setuju 23
32.9 Sangat Setuju
30 42.9
Total 70
100.0 Sumber : P20FC22
Pada tabel 4.23 menunjukkan penilaian responden terhdap harga dari jenis rokok yang ditawarkan sangat berpengaruh terhadap minat konsumen. Adalah 30
responden 42,9 menyatakan sangat setuju sedangkan 7 responden 10 menyatakan tidak setuju.
Harga dari suatu jenismerk rokok salah satu faktor yang dapat mempengaruhi minat konsumen. Harga dapat bersaing antara satu jenismerk
rokok terhadap jenismerk rokok yang lainnya. Semakin terkenal suatu jenismerk rokok maka harganya pun semakin tinggi, dikarenakan faktor kualitas dan
kuantitas yang ditawarkan. Namun harga yang relatif murah merupakan salah satu senjata yang efektif dalam mencuri perhatian konsumen. Harga dapat disesuaikan
dengan kondisi konsumen saat ini. Masyarakat sangat selektif dan sensitif dengan faktor harga. Harga ekonomis dapat dengan mudah menarik sebanyak mungkin
konsumen khususnya konsumen rokok.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.23 Faktor Usia Berperan Penting Terhadap Minat Konsumsi
Faktor Usia Frekuensi
Sangat Tidak Setuju 19
27.1 Tidak Setuju
13 18.6
Setuju 20
28.6 Sangat Setuju
18 25.7
Total 70
100.0 Sumber : P21FC23
Pada tabel 4.24 menunjukkan penilaian responden terhadap faktor usia konsumen berperan penting terhadap minat konsumsi suatu jenis rokok. Sebanyak
20 responden 28,6 menyatakan setuju akan hal ini dan 13 responden 18,6 menyatakan tidak setuju.
Uraian diatas menunjukkan minat konsumsi masyarakat sangat tinggi terhadap jenismerk terntentu, Dikarenaka oleh faktor usia dari masyarakat yang
berbeda antara satu dengan yang lainnya. Usia produktif cenderung mengkonsumsi jenismerk rokok yang kadar nikotinnya masih rendah, sedangkan
responden yang berusia tua cenderung mengkonsumsi kadar nikotin yang tinggi. Pemilihan jenismerk suatu produk rokok dilihat dari ukuran kualitas dan
kuantitas produk rokok tersebut. Semakin baik kuantitas dan kualitasnya, semakin banyak pula konsumen yang membeli dan mengkonsumsinya, dan begitu juga
sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.24 Jenis Rokok Mempengaruhi Minat Konsumsi
Jenis Rokok Frekuensi
Sangat Tidak Setuju 13
18.6 Tidak Setuju
4 5.7
Setuju 17
24.3 Sangat Setuju
36 51.4
Total 70
100.0 Sumber : P22FC24
Pada tabel 4.25 menunjukkan penilaian responden terhadap jenis rokok yang ditawarkan iklan visual rokok berpengaruh terhadap minat konsumsi.
Sebanyak 36 responden 51,4 menyatakan sangat setuju sedangkan sebanyak 4 respoden 5,7 menyatakan tidak setuju.
Jenis rokok yang beredar dikalangan masyarakat saat ini sangat beragam dengan segala keunikan yang ditampilkan. Masyarakat juga sangat selektif dalam
memilih dan mengkonsumsi suatu jenismerk rokok. Terdapat beberapa jenis rokok antara lain mild, menthol, dan kretek. Dari keanekaragaman jenis rokok
tersebut mempunyai konsumen tersendiri tergantung dari minat konsumsi masing- masing individu. Jenis rokok yang dipasarkan haruslah tepat sasaran dan dapat
diterima dengan baik terkhusus masyarakat RTRW 001, dimana terdapat berbagai kalangan dan profesi yang ada. Oleh karenanya, masyarakat sangat
selektif dalam menentukan jenismerk rokok yang akan dibeli dan dikonsumsinya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.25 Hasrat Konsumsi Tergantung Dari Seberapa Menariknya Visualisasi
Iklan Hasrat Konsumsi
Frekuensi
Sangat Tidak Setuju 19
27.1 Tidak Setuju
3 4.3
Setuju 13
18.6 Sangat Setuju
35 50.0
Total 70
100.0 Sumber : P23FC25
Pada tabel 4.26 menunjukkan penilaian responden terhadap hasrat konsumsi konsumen tergantung dari seberapa menariknya visualisasi iklan yang
ditampilkan. Sebanyak 35 responden 50 menyatakan sangat setuju dan 3 responden 4,3 menyatakan tidak setuju.
Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat sangat pandai dalam menentukan pilihannya terhadap suatu jenismerk rokok. Visualisasi tayangan
iklan di televisi sangat mempengaruhi faktor tersebut. Visualisasi tayangan iklan yang baik dan menarik dapat secepat mungkin menarik perhatian maupun minat
konsumsi masyarakat. Sebesar 50 dari responden menyatakan sangat setuju terhadap hal ini, berbanding jauh dengan respon masyakarat yang tidak setuju.
Dapat ditarik garis besar bahwa visualisasi tayangan iklan visual berpengaruh besar terhadap hasrat konsumsi masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.26 Slogan Dapat Menentukan Minat Konsumen
Slogan Menentukan Minat Frekuensi
Sangat Tidak Setuju 11
15.7 Tidak Setuju
7 10.0
Setuju 16
22.9 Sangat Setuju
36 51.4
Total 70
100.0 Sumber : P24FC26
Pada tabel 4.27 menunjukkan penilaian responden terhadap slogan dari iklan visual rokok di televisi juga dapat menentukan minat konsumen. Sebanyak
36 responden 51,4 menyatakan sangat setuju dan 7 responden 10 menyatakan tidak setuju.
Uraian diatas menunjukkan bahwa masyarakat sangat memperhatikan slogan yang terdapat dalam tayangan iklan visual rokok tersebut. Seperti jenis
rokok Sampoerna Mild yang memiliki slogan “Go A Head” yang merupakan slogan jenismerk rokok tersebut yang sudah dikenal baik oleh masyarakat. Begitu
juga dengan produk rokok yang lain yang memiliki slogan yang berbeda pula. Slogan diciptakan untuk mewakili kualitas dan kuantitas jenismerk rokok
tersebut. Slogan yang menarik dan masuk akal dapat merangsang pikiran maupun hasrat konsumen secara menyeluruh, dan dapat menyedot perhatian masyarakat
terkhusus pengkonsumsi rokok.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.27 Kualitas Dan Kuantitas Jenis Rokok Menjadi Nilai Tersendiri
Kualitas dan Kuantitas Frekuensi
Sangat Tidak Setuju 15
21.4 Tidak Setuju
4 5.7
Setuju 15
21.4 Sangat Setuju
36 51.4
Total 70
100.0 Sumber : P25FC27
Pada tabel 4.28 menunjukkan penilaian responden terhadap kualitas dan kuantitas suatu jenis rokok menjadi nilai tersendiri dalam menarik minat
konsumen. Sebanyak 36 responden 51,4 menyatakan sangat setuju dan 7 responden 10 menyatakan tidak setuju.
Dari uraian tabel diatas menunjukkan respon positif dari masyarakat terhadap kualitas dan kuantitas jenismerk rokok. Kualitas suatu jenismerk rokok
terdapat pada rasa tembakau yang dihadirkan oleh jenismerk tersebut. Begitu juga dengan kuantitas yang ditawarkan harus dapat semenarikmungkin mencuri
perhatian konsumen. Kualiatas dan kuantitas jenismerk rokok yang baik dapat memberikan rangsangan konsumsi yang kuat dikalangan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
4.3. Analisis Tabel Silang