94
11,49 unit, rasio jumlah bidan dari 36,47 menjadi 57,71 bidan, dan rasio jumlah tempat tidur dari 65,25 menjadi 103,26 unit per 100.000 penduduk.
19. Kabupaten Demak
Kabupaten Demak telah mencapai kondisi efisien sempurna secara teknis sistem sebesar 100 persen, akan tetapi secara teknis biaya masih dalam kriteria
efisiensi sedang dengan capaian 67,59 persen. Maka langkah perbaikan yang perlu dilakukan adalah lebih berorientasi pada pencapaian efisiensi teknis biaya.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Kabupaten Demak dari sisi input telah efisien dalam penggunaan anggaran belanja kesehatan yang tersedia.
Sedangkan dari sisi output, Kabupaten Demak perlu meningkatkan variabel output sebesar 47,96 berupa rasio jumlah puskesmas dari jumlah aktual 8,41 menjadi
12,44 unit, dan rasio jumlah bidan dari 37,24 menjadi 55,10 bidan, serta meningkatkan rasio jumlah tempat tidur sebesar 74,36 dari jumlah aktual 42,84
menjadi 74,70 unit per 100.000 penduduk.
20. Kabupaten Semarang
Kabupaten Semarang telah mencapai kondisi efisien secara sempurna teknis sistem sebesar 100 persen, akan tetapi secara teknis biaya masih dalam
kriteria efisiensi sedang dengan capaian 67,66 persen. Maka langkah perbaikan yang perlu dilakukan adalah lebih berorientasi pada pencapaian efisiensi teknis
biaya. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Kabupaten Semarang dari sisi
input telah efisien dalam penggunaan anggaran belanja kesehatan yang tersedia. Sedangkan dari sisi output, Kabupaten Semarang perlu meningkatkan variabel
95
output sebesar 47,80 berupa rasio jumlah puskesmas dari jumlah aktual 12,45 menjadi 18,40 unit, dan rasio jumlah bidan dari 37,47 menjadi 55,38 bidan, serta
meningkatkan rasio jumlah tempat tidur sebesar 140,03 dari jumlah aktual 35,74 menjadi 85,78 unit per 100.000 penduduk.
21. Kabupaten Temanggung
Kabupaten Temanggung telah mencapai kondisi efisien sempurna secara teknis biaya sebesar 100 persen, akan tetapi secara teknis sistem masih dalam
kriteria efisiensi tinggi dengan capaian 99,43 persen. Maka langkah perbaikan yang perlu dilakukan adalah lebih berorientasi pada pencapaian efisiensi teknis
sistem. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Kabupaten Temanggung dari sisi
input perlu mengurangi rasio jumlah puskesmas sebesar -40,00 dari jumlah aktual 16,24 menjadi 9,74 unit, dan rasio jumlah bidan sebesar -17,41 dari
jumlah aktual 53,32 menjadi 44,04 bidan per 100.000 penduduk. Sedangkan dari sisi output, Kabupaten Temanggung perlu meningkatkan ABH dari 991,81
menjadi 997,46 per 100.000 kelahiran hidup, AIMS dari 104640,19 menjadi 106373,31 per 100.000 kelahiran hidup, dan AHH dari 75,34 menjadi 75,77.
22. Kabupaten Kendal