Kabupaten Kendal Kabupaten Batang

95 output sebesar 47,80 berupa rasio jumlah puskesmas dari jumlah aktual 12,45 menjadi 18,40 unit, dan rasio jumlah bidan dari 37,47 menjadi 55,38 bidan, serta meningkatkan rasio jumlah tempat tidur sebesar 140,03 dari jumlah aktual 35,74 menjadi 85,78 unit per 100.000 penduduk.

21. Kabupaten Temanggung

Kabupaten Temanggung telah mencapai kondisi efisien sempurna secara teknis biaya sebesar 100 persen, akan tetapi secara teknis sistem masih dalam kriteria efisiensi tinggi dengan capaian 99,43 persen. Maka langkah perbaikan yang perlu dilakukan adalah lebih berorientasi pada pencapaian efisiensi teknis sistem. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Kabupaten Temanggung dari sisi input perlu mengurangi rasio jumlah puskesmas sebesar -40,00 dari jumlah aktual 16,24 menjadi 9,74 unit, dan rasio jumlah bidan sebesar -17,41 dari jumlah aktual 53,32 menjadi 44,04 bidan per 100.000 penduduk. Sedangkan dari sisi output, Kabupaten Temanggung perlu meningkatkan ABH dari 991,81 menjadi 997,46 per 100.000 kelahiran hidup, AIMS dari 104640,19 menjadi 106373,31 per 100.000 kelahiran hidup, dan AHH dari 75,34 menjadi 75,77.

22. Kabupaten Kendal

Kabupaten Kendal telah mencapai kondisi efisien sempurna secara teknis sistem sebesar 100 persen, akan tetapi secara teknis biaya masih dalam kriteria efisiensi sedang dengan capaian 69,63 persen. Maka langkah perbaikan yang perlu dilakukan adalah lebih berorientasi pada pencapaian efisiensi teknis biaya. 96 Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Kabupaten Kendal dari sisi input telah efisien dalam penggunaan anggaran belanja kesehatan yang tersedia. Sedangkan dari sisi output, Kabupaten Kendal perlu meningkatkan variabel output sebesar 43,62 berupa rasio jumlah puskesmas dari jumlah aktual 11,56 menjadi 16,60 unit, dan rasio jumlah bidan dari 37,98 menjadi 54,55 bidan, serta meningkatkan rasio jumlah tempat tidur sebesar 46,15 dari jumlah aktual 49,54 menjadi 72,40 unit per 100.000 penduduk.

23. Kabupaten Batang

Kabupaten Batang pencapaian secara teknis biaya maupun teknis sistem belum mencapai kondisi efisien yaitu baik teknis biaya dan teknis sistem dengan capaian kriteria efisiensi tinggi 86,36 dan 99,56. Maka langkah perbaikan yang perlu dilakukan adalah berorientasi pada pencapaian efisiensi teknis biaya dan teknis sistem. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Kabupaten Batang ditinjau dari segi teknis biaya perlu meningkatkan variabel output sebesar 15,79 berupa rasio jumlah puskesmas dari jumlah aktual 11,81 menjadi 13,67 unit, rasio jumlah bidan dari 61,11 menjadi 70,76 bidan, dan meningkatkan rasio jumlah tempat tidur sebesar 68,26 dari 46,85 menjadi 78,83 unit per 100.000 penduduk. Adapun dari segi teknis sistem, dari sisi input dengan mengurangi rasio jumlah bidan sebesar -35,24 dari 61,11 menjadi 39,57 per 100.000 penduduk. Selain itu dari segi output perlu meningkatkan ABH dari 994,40 menjadi 998,76 per 100.000 kelahiran hidup, AIMS dari 104203,64 menjadi 107298,42 per 100.000 kelahiran hidup, dan AHH dari 74,40 menjadi 74,73. 97

24. Kabupaten Pekalongan

Dokumen yang terkait

ANALISIS EFISIENSI PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

4 11 70

Analisis pengaruh pengeluaran pemerintah sektor kesehatan, sektor pendidikan dan jumlah penduduk miskin terhadap IPM di Provinsi Lampung (Periode 2003-2012)

4 60 86

EVALUASI PROGRAM KESEHATAN IBU DI DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014.

0 3 11

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,Pengangguran, Pendidikan, UMR Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2014.

0 4 8

ANALISIS EFISIENSI PERTAMBAHAN INVESTASIPROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2000 - 2013 Analisis Efisiensi Pertambahan Investasi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2000 - 2013.

0 2 14

ANALISIS EFISIENSI PERTAMBAHAN INVESTASI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2000 - 2013 Analisis Efisiensi Pertambahan Investasi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2000 - 2013.

0 1 19

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN PROVINSI JAWA TENGAH ANALISIS SEKTOR UNGGULAN PROVINSI JAWA TENGAH ANALISIS INPUT OUTPUT (I-O) TAHUN 2004.

0 2 15

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN PROVINSI JAWA TENGAH Analisis Sektor Unggulan Provinsi Jawa Tengah Analisis Input-Output Tahun 2008.

0 0 12

ANALISIS EFISIENSI BELANJA KESEHATAN PEMERINTAH DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2005 – 2007 - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 125

PENGUKURAN TINGKAT EFISIENSI PENGELUARAN PEMERINTAH DI PROVINSI JAWA TENGAH - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 35