86
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Kabupaten Kebumen ditinjau dari segi teknis biaya perlu meningkatkan variabel output sebesar 05,62 berupa rasio
jumlah puskesmas dari jumlah aktual 12,62 menjadi 13,33 unit, rasio jumlah bidan dari 68,25 menjadi 72,09 bidan, dan rasio jumlah tempat tidur dari 87,30
menjadi 92,21 unit per 100.000 penduduk. Adapun dari segi teknis sistem, dari sisi input dengan mengurangi rasio
jumlah bidan sebesar -35,36 dari 68,25 menjadi 44,11 bidan per 100.000 penduduk. Selain itu dari segi output perlu meningkatkan ABH dari 996,98
menjadi menjadi 1000,78 per 100.000 kelahiran hidup, AIMS dari 105652,30 menjadi 110152,98 per 100.000 kelahiran hidup, dan AHH dari 72,67 menjadi
72,95.
6. Kabupaten Purworejo
Kabupaten Purworejo telah mencapai kondisi efisien sempurna secara teknis biaya sebesar 100 persen, akan tetapi secara teknis sistem masih dalam
kriteria efisiensi tinggi dengan capaian 99,59 persen. Maka langkah perbaikan yang perlu dilakukan adalah lebih berorientasi pada pencapaian efisiensi teknis
sistem. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Kabupaten Purworejo dari sisi
input perlu mengurangi rasio jumlah bidan sebesar -34,69 dari jumlah aktual 66,10 menjadi 43,17 bidan per 100.000 penduduk. Sedangkan dari sisi output,
Kabupaten Purworejo perlu meningkatkan ABH dari 996,13 menjadi 1000,21 per 100.000 kelahiran hidup, AIMS sebesar 2,63 dari 108146,16 menjadi 110994,70
per 100.000 kelahiran hidup, dan AHH dari 73,83 menjadi 74,13.
87
7. Kabupaten Wonosobo
Kabupaten Wonosobo pencapaian secara teknis biaya maupun teknis sistem belum mencapai kondisi efisien yaitu baik teknis biaya dan teknis sistem
dengan capaian kriteria efisiensi sedang dan tinggi yaitu 76,53 dan 99,72. Maka langkah perbaikan yang perlu dilakukan adalah berorientasi pada
pencapaian efisiensi teknis biaya dan teknis sistem. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Kabupaten Wonosobo ditinjau
dari segi teknis biaya perlu meningkatkan variabel output sebesar 30,67 berupa rasio jumlah puskesmas dari jumlah aktual 12,93 menjadi 16,90 unit, rasio jumlah
bidan dari 44,23 menjadi 57,79 bidan, dan rasio jumlah tempat tidur dari 63,11 menjadi 82,46 unit per 100.000 penduduk.
Adapun dari segi teknis sistem, dari sisi input dengan mengurangi rasio jumlah puskesmas sebesar -30,56 dari 12,93 menjadi 8,98 dan rasio jumlah
bidan sebesar -3,74 dari 44,23 menjadi 42,57 bidan per 100.000 penduduk. Selain itu dari segi output perlu meningkatkan ABH dari 998,91 menjadi 1001,73
per 100.000 kelahiran hidup, AIMS dari 108700,71 menjadi 109464,32 per 100.000 kelahiran hidup, dan AHH dari 70,82 menjadi 71,02.
8. Kabupaten Boyolali