Tinjauan Tentang Belajar 1 Pengertian Belajar

b. Teori belajar menurut ilmu jiwa gestalt Teori ini berpendapat bahwa keseluruhan lebih penting dari bagian- bagian atau unsur. Sebab keberadaan keseluruhannya itu juga lebih dulu. Sehingga dalam kegiatan belajar bermula pada suatu pengamatan. Pengamatan itu penting dilakukan secara menyeluruh. Dari aliran ilmu jiwa gestal memberikan beberapa prinsip belajar yang penting, anatara lain: 1. Manusia bereaksi dengan lingkungannya secara keseluruhan, tidak hanya secara intelektual, tetapi juga secara fisik, emosional, sosial dan sebagainya 2. Belajar adalah penyesuaian diri dengan lingkungan 3. Manusia berkembang secara keseluruhan sejak dari kecil sampai dewasa, lengkap dengan segala dengan aspek-aspeknya 4. Belajar adalah perkembangan kearah diferensiasi yang lebih luas 5. Belajar hanya berhasil, apabila tercapai kematangan untuk memperoleh insight 6. Tidak mungkin ada belajar tanpa ada kemauan untuk belajar, motivasi memberi dorongan menggerakan seluruh organisme 7. Belajar akan berhasil kalau ada tujuan 8. Belajar merupakan suatu proses bila seseorang itu aktif, bukan ibarat suatu bejana yang diisi. c. Teori belajar menurut ilmu jiwa asosiasi Ilmu jiwa asosiasi berprinsip bahwa keseluruhan itu sebenarnya terdiri dari penjumlahan bagian-bagian atau unsur-unsurnya. Dari aliran ini ada teori yang sangat terkenal, yakni teori konektionisme dari Thorndike dan teori conditioning dari Pavlov. 1. Teori konektionisme menurut teori ini belajar adalah pembentukan hubungan antara stimulus dan respon, antara aksi dan reaksi. Antara stimulus dan respon ini akan terjadi suatu hubungan yang erat jika sering dilatih. Berkat latihan yang terus menerus, hubungan antara stimulus dan respon itu akan menjadi terbiasa, otomatis. 2. Teori conditioning Menurut teori conditioning, belajar adalah suatu proses tindakan seseorang dalam melakukan atau mencoba sesuatu karena tuntutan kondisi atau keadaan sehingga menjadi suatu kebiasaaan. d. Teori konstruktivisme Menurut pandangan teori konstruktivisme, belajar merupakan proses aktif dari si subjek belajar untuk merekonstruksi makna, suatu entah itu teks, kegiatan dialog, pengalaman fisik, dan lain-lain. Belajar merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungan pengalaman atau bahan yang dipelajarinya dengan pengertian yang sudah dimiliki, sehingga pengertiannya menjadi berkembang,

2.3 Prinsip-Prinsip Belajar

Menurut Slameto 2010: 27 prinsip belajar terbagi menjadi tiga yaitu: a. Berdasarkan pra syarat yang diperlukan untuk belajar 1. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional 2. Belajar harus dapat menumbuhkan rainforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional 3. Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuan bereksplorasi dan belajar dengan efektif 4. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya b. Sesuai hakikat belajar 1. Belajar itu proses continue, maka harus tahap demi tahap perkembangannya 2. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan discovery; 3. Belajar adalah proses kontinguitas hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan response yang diharapkan.

Dokumen yang terkait

KORELASI ANTARA PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAGAR DEWA TULANG BAWANG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 24 68

KAJIAN PENYEBAB TRANSMIGRAN BERTAHAN TINGGAL DI DESA TIRTA KENCANA KECAMATAN TULANG BAWANG TENGAH TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2012

1 14 55

UPAYA MENINGKATKAN KONFORMITAS POSITIF DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TULANG BAWANG TENGAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/201

1 16 69

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU MENGAJAR DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TULANG BAWANG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 11 80

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PERMAINAN ULAR TANGGA BERBANTU KARTU SOAL DI SMAN 1 TULANG BAWANG UDIK TULANG BAWANG BARAT

1 17 122

TIPE ELIT POLITIK INCUMBENT PADA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014 DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

3 38 96

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA IT MIFTAHUL JANNAH BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

2 9 90

PENGARUH PERKAWINAN USIA MUDA TERHADAP POLA ASUH ANAK DI DESA PENUMANGAN BARU KECAMATAN TULANG BAWANG TENGAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

3 24 81

PERANAN TOKOH ADAT DALAM MELESTARIKAN ADAT MEGO PAK TULANG BAWANG MARGA BUAY BULAN UDIK DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014

4 71 81

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI PELAKSANAAN BELAJAR TUNTAS DI SMA NEGERI 1 TULANG BAWANG TENGAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 7 89