Teori Koneksionisme LANDASAN TEORI

21 norma subyektif terhadap suatu perilaku, serta semakin besar kontrol perilaku persepsian, maka akan semakin kuat minat seseorang untuk melakukan perilaku yang dipertimbangkan. Misalnya melalui pendidikan yang diselenggarakan LPTK dengan serangkaian program pendidikan yang ditetapkan dan fasilitas yang disediakan, akan meningkatkan minat seseorang untuk berprofesi sebagai guru.

2.3 Teori Koneksionisme

Teori koneksionisme adalah teori yang ditemukan dan dikembangkan oleh Edward Thorndike berdasarkan eksperimen yang ia lakukan pada tahun 1890. Eksperimen Thorndike menggunakan hewan-hewan terutama kucing untuk mengetahui fenomena belajar. Dengan mengamati binatang, Thorndike melihat bahwa ada unsur persamaan antara manusia dan binatang, hanya saja manusia memiliki kemampuan yang lebih tinggi. Thorndike mengambil kesimpulan bahwa belajar adalah pembentukan hubungan atau koneksi antara stimulus, respon dan penyelesaian masalah yang dapat dilakukan dengan cara trial dan error Rifa’i dan Anni, 2012:99. Menurut Thorndike dalam Rifa’i dan Anni 2012:99, belajar akan berlangsung pada diri siswa jika siswa berada dalam tiga macam hukum belajar; yaitu The Law of Readiness hukum kesiapan belajar, The Law of Exercise hukum latihan, dan The Law of Effect hukum pengaruh. Dalam hukum kesiapan, untuk mencapai hasil yang baik maka diperlukan adanya kesiapan individu. Thorndike dalam Rifa’i dan Anni 2012:99 menyebutkan bahwa ada tiga keadaan yang menunjukan berlakunya hukum kesiapan, yaitu: 22 1. Apabila individu memiliki kesiapan untuk bertindak atau berperilaku, dan dapat melaksanakannya, maka individu tersebut akan mengalami kepuasan. 2. Apabila individu memiliki kesiapan untuk bertindak atau berperilaku, tetapi tidak bisa melaksanakannya, maka individu tersebut akan merasa kecewa. 3. Apabila individu tidak memiliki kesiapan untuk bertindak atau berperilaku, dan dipaksa untuk melakukannya, maka akan menimbulkan keadaan yang tidak memuaskan. Apabila individu dapat melakukan sesuatu sesuai dengan kesiapan diri, maka individu tersebut akan memperoleh kepuasan, dan jika terdapat hambatan dalam pencapaian tujuan, maka akan menimbulkan kekecewaan. Memaksakan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak dikehendaki cenderung akan menimbulkan kekecewaan bahkan frustasi. Sesuatu yang menyenangkan adalah sesuatu yang tidak ditolak seseorang, dan keadaan yang tidak menyenangkan atau ditolak itu merupakan sesuatu yang tidak dikehendaki seseorang.

2.4 Kesiapan Menjadi Guru

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI PADA PROFESI GURU, PERAN GURU PAMONG, DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA TERHADAP KESIAPAN MENJADI GURU PADA PRODI PENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN 2012 FAKULTAS EKONOMI UNIMED.

0 5 33

PENGARUH MINAT MENJADI GURU DAN PERSEPSI TENTANG PROFESI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI STAMBUK 2013 UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

0 5 32

PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESI GURU DAN LINGKUNGAN KELUARGA PENGARUHNYA TERHADAP MINAT MENJADI Persepsi Siswa Tentang Profesi Guru Dan Lingkungan Keluarga Pengaruhnya Terhadap Minat Menjadi Guru Pada Siswa Kelas Xii Di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Nal

0 3 14

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSEN TERHADAP MINAT MENJADI GURU Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Persepsi Mahasiswa Tentang Undang-Undang Guru Dan Dosen Terhadap Minat Menjadi Guru Pada Mahasisw

0 2 18

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSEN TERHADAP MINAT MENJADI GURU Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Persepsi Mahasiswa Tentang Undang-Undang Guru Dan Dosen Terhadap Minat Menjadi Guru Pada Mahasiswa Progr

0 2 11

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI GURU DAN PRESTASI BELAJAR TERHADAP MINAT MENJADI GURU AKUNTANSI PADA MAHASISWA PROGAM STUDI Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Guru Dan Prestasi Belajar Terhadap Minat Menjadi Guru Akuntansi Pada Maha

0 0 18

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI GURU DAN PRESTASI BELAJAR TERHADAP MINAT MENJADI GURU AKUNTANSI PADA MAHASISWA PROGAM STUDI Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Guru Dan Prestasi Belajar Terhadap Minat Menjadi Guru Akuntansi Pada Maha

1 8 10

Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Persepsi Mahasiswa tentang Profesionalisme Guru terhadap Minat Mahasiswa Menjadi Guru.

0 0 1

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TENTANG STATUS SOSIAL GURU DAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) TERHADAP MOTIVASI MENJADI GURU.

1 5 221

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN PERSEPSI PROFESI GURU TERHADAP MINAT DAN KESIAPAN MENJADI GURU PADA MAHASISWA KEPENDIDIKAN DI FAKULTAS EKONOMI UNY.

1 4 223