71
VIF tidak lebih dari sama dengan 10 maka tidak terjadi multikolonieritas Gozali, 2013:106.
3.6.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan yang lain. Model
regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan
dengan cara melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat Zpred dengan residualnya Sresid. Apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011:139.
3.6.3 Analisis Jalur Path Analysis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur path analysis dengan menggunakan bantuan program SPSS for window realease
21.0. Analisis jalur path analysis merupakan perluasan dari analisis regresi linear berganda atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk
menaksir hubungan kausalitas antar variabel model casual yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori Ghozali, 2013:249.
3.6.3.1 Persamaan Regresi
Penelitian ini menggunakan analisis jalur untuk menganalisis pengaruh fasilitas belajar dan persepsi profesi guru terhadap kesiapan menjadi guru melalui
minat menjadi guru sebagai variabel intervening. Untuk menganalisis hubungan antar variabel ini diperlukan dua persamaan regresi sebagai berikut:
72
1. Regresi fasilitas belajar dan persepsi profesi guru terhadap minat menjadi guru
MMG = α + β
1
FB + β
2
PPG + e
1
Keterangan: MMG
= Minat Menjadi Guru α
= Konstanta FB
= Fasilitas Belajar PPG
= Persepsi Profesi Guru β
1
= Koefisien FB β
2
= Koefisien PPG e
1
= Variance minat menjadi guru yang tidak dijelaskan oleh variabel eksogen fasilitas belajar dan persepsi profesi guru
2. Regresi fasilitas belajar, persepsi profesi guru, dan minat menjadi guru terhadap kesiapan menjadi guru
KMG = α + β
1
FB +
β
2
PPG + β
3
MMG + e
2
Keterangan: KMG
= Kesiapan Menjadi Guru α
= Konstanta FB
= Fasilitas Belajar PPG
= Persepsi Profesi Guru MMG
= Minat Menjadi Guru β
1
= Koefisien FB β
2
= Koefisien PPG β
3
= Koefisien MMG e
2
= Variance kesiapan menjadi guru yang tidak dijelaskan oleh variabel eksogen fasilitas belajar dan persepsi profesi guru serta
variabel intervening minat menjadi guru.
73
Adapun diagram jalur path analysis yang menggambarkan hubungan antar variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Diagram Jalur
Untuk mengetahui total pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen melalui variabel intervening, dapat diketahui dengan rumus berikut ini:
1. Total pengaruh fasilitas belajar terhadap kesiapan menjadi guru melalui minat menjadi guru = p
1
+ p
3
x p
5
Keterangan: p
1
= Pengaruh fasilitas belajar terhadap kesiapan menjadi guru p
3
= Pengaruh fasilitas belajar terhadap minat menjadi guru p
5
= Pengaruh minat menjadi guru terhadap kesiapan menjadi guru 2. Total pengaruh persepsi profesi guru terhadap kesiapan menjadi guru melalui
minat menjadi guru = p
2
+ p
4
x p
5
Keterangan: p
2
= Pengaruh persepsi profesi guru terhadap kesiapan menjadi guru r1
p
4
p
5
Fasilitas Belajar
FB
Minat Menjadi Guru
MMG
Persepsi Profesi Guru
PPG Kesiapan
Menjadi Guru KMG
p
1
p
3
p
2
e
1
e
2
74
p
4
= Pengaruh persepsi profesi guru terhadap minat menjadi guru p
5
= Pengaruh minat menjadi guru terhadap kesiapan menjadi guru Dalam penelitian ini juga akan dilakukan uji kolerasi antar variabel
eksogen. Yang mana uji korelasi tersebut dilakukan untuk mengetahui hubungan antara fasilitas belajar dengan persepsi profesi guru. Uji korelasi ini akan
dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS for window realease 21.0. Apabila hasil uji korelasi menunjukan nilai r = 0,000
– 0,200 berarti sangat rendah tidak ada korelasi, r = 0,200
– 0,400 berarti rendah, r = 0,400 – 0,600 berarti agak rendah, 0,600
– 0,800 berarti cukup, dan r = 0,800 – 1,00 Arikunto, 2010:319.
3.6.3.2 Pengujian Hipotesis