Uji Kausalitas Granger Metode Analisis

membiarkan perubahan-perubahan dinamis di dalam jangka pendek. Terminologi kointegrasi ini dikenal sebagai kesalahan error correction karena bila terjadi deviasi terhadap keseimbangan jangka panjang akan dikoreksi secara bertahap melalui penyesuaian parsial jangka pendek secara bertahap. Model ekonomi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: - Model ekonomi pada kebijakan moneter konvensional Inf = f RBI, rSBI, rDepk, rKMK, LOAN, PDB 3.1 - Model ekonomi pada kebijakan moneter syari’ah Inf = f RBI, SBIS, rDeps, PLS, FINC, PDB 3.2 Dimana, Inf = Tingkat inflasi berdasarkan IHK persen RBI = BI Rate persen rSBI = Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia persen SBIS = Tingkat Imbal Hasil Sertifikat Bank Indonesia Syariah persen rDepk = Suku bunga deposito bank konvensional persen rDeps = Tingkat bagi hasilImbalan Deposito mudharabah bank syariah persen rKMK = Suku bunga kredit modal kerja bank konvensional persen PLS = Tingkat bagi hasil pembiayaan modal kerja bank syariah persen LOAN = Logaritma Natural Total kredit bank bank konvensional milyar FINC = Logaritma Natural Total pembiayaan bank syariah milyar PDB = Produk Domestik Bruto milyar Model VARVECM secara umum adalah sebagai berikut: Y nt = β 01 + ∑ i2 Y 1t-i + ∑ i2 Y 2t-i + …. + ∑ in Y nt-i + e nt 3.3 Penanaman model VAR ini karena disebelah kanan persamaan hanya terdiri dari kelambanan variabel di sebelah kiri sehingga disebut dengan autoregressive. Sedangkan kata vector karena kita berhubungan dengan dua atau lebih variabel di dalam model. Derajat kointegrasi menunjukkan berapa panjang hubungan jangka panjang di antara peubah Y t dari model. Salah satu syarat agar model VECM dapat dibangun selain model tidak stasioner adalah terkointegrasi. Derajat kointegrasi ditentukan dengan menggunakan Johansen procedure. Model VECM dalam penelitian ini adalah: Inf t = β + ∑ RBI t-1 + ∑ α 2 SBI t-1 + ∑ α 3 RDEPK t-1 + ∑ RKMK t-1 + ∑ LnLOAN t-1 + ∑ LnPDB t-1 + EC t-1 + e t

3.4 Inf

t = β + ∑ RBI t-1 + ∑ SBIS t-1 + ∑ RDEPS t-1 + ∑ PLS t-1 + ∑ LnFINC t-1 + ∑ LnPDB t-1 + EC t-1 + e t 3.5 dimana: Inf t = Tingkat inflasi berdasarkan IHK pada bulan t RBI t-1 = BI Rate pada bulan t-n rSBI t-1 = Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia pada bulan t-n SBIS t-1 = Tingkat Imbal Hasil Sertifikat Bank Indonesia Syari’ah pada bulan t-n rDepk t-1 = Suku bunga deposito bank konvensional pada bulan t-n rDeps t-1 = Tingkat bagi hasilImbalan Deposito mudharabah bank syariah pada bulan t-n rKMK t-1 = Suku bunga kredit modal kerja bank konvensional pada bulan t-n PLS t-1 = Tingkat bagi hasil pembiayaan modal kerja bank syariah pada bulan t-n LnLOAN t-1 = Total kredit bank bank konvensional pada bulan t-n LnFINC t-1 = Total pembiayaan bank syariah pada bulan t-n PDB t-1 = Produk Domestik Bruto pada bulan t-n ec t-1 = Kesalahan Keseimbangan β = Intersepkonstanta e t = faktor pengganggu Persamaan diatas menunjukkan bahwa tujuh variabel ekonomi yang diamati dalam dua persamaan yaitu persamaan kebijakan moneter konvensional dan persamaan kebijakan moneter syariah berpengaruh dengan menggunakan pendekatan VECM.