BI Transmisi Kebijakan Moneter Konvensional

adalah suku bunga kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Contoh diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan. Tingkat suku bunga kredit modal kerja akan mempengaruhi jumlah permintaan kredit perbankan dan pada akhirnya akan mempengaruhi output riil dan inflasi.

5. Kredit Bank Konvensional

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kredit terdiri dari: a. Kredit Investasi Kredit Investasi merupakan kredit jangka panjang yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau bisa juga digunakan untuk keperluan rehabilitasi. Contoh membangun pabrik, atau membeli mesin-mesin, masa pemakaiannya untuk suatu produk yang relatif lebih lama dan dibutuhkan modal yang relatif cukup besar. b. Kredit Modal Kerja Kredit modal kerja merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Contoh diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan. c. Kredit Konsumsi Kredit yang digunakan untuk konsumsi secara pribadi, dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang untuk digunakandikonsumsi secara pribadi oleh perorangan. Contoh kredit untuk membeli mobil pribadi, kredit untuk perumahan, dll.

E. Transmisi Kebijakan Moneter Syariah

Dengan semakin berkembangnya perbankan syariah, transmisi kebijakan moneter tidak hanya mempengaruhi perbankan konvensional saja, namun juga mempengaruhi perbankan syariah karena mekanisme transmisi juga dapat melewati jalur syariah. Transmisi kebijakan moneter lending channel juga tidak terbatas hanya menggunakan saluran kredit konvensional saja, tetapi dapat pula menggunakan saluran pembiayaan syariah. Dengan demikian, dalam sistem moneter ganda, transmisi moneter saluran kredit konvensional menggunakan interest rate passthrough atau bisa disebut sebagai policy rate pass-through, dimana policy rate untuk konvensional menggunakan suku bunga, sedangkan policy rate untuk transmisi moneter saluran pembiayaan syariah dapat menggunakan bagi hasil atau margin. Dalam sistem perbankan syariah di Indonesia terdapat hubungan antara sistem moneter yang ada di Indonesia dengan sistem perbankan syariah, yaitu dengan keikutsertaan perbankan syariah di dalam kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai otoritas moneter utama. Bank Indonesia menyatakan bahwa