Kredit Bank Konvensional Transmisi Kebijakan Moneter Konvensional
Terbuka dalam rangka pengendalian moneter dengan tujuan akhir kestabilan nilai rupiah dan tingkat inflasi.
Penggunaan akad Jua’lah pada Sertifikat Bank Indonesia Syariah berarti suatu janji
atau komitmen iltizam untuk memberi imbalan tertentu ju’ul atas hasil natijah
yang ditentukan dari suatu pekerjaan. Dalam hal ini Bank Indonesia bertindak sebagai pemberi pekerjaan
Ja’il, bank syariah bertindak sebagai penerima perkerjaan
Maj’ullah dan objek underlying Ju’alah mahall al-„aqd adalah partisipasi bank syariah untuk membantu tugas Bank Indonesia dalam pengendalian
moneter melalui penyerapan likuiditas dari masyarakat dan menempatkannya di Bank Indonesia dalam jumlah dan waktu tertentu. Di dalam prakteknya yaitu saat Bank
Indonesia akan melakukan transaksi lelang SBIS maka Bank Indonesia akan mengumumkan bahwa Bank Indonesia akan melakukan kebijakan moneternya yaitu
akan menyerap likuiditas yang beredar di masyarakat. Maka bank syariah akan membeli SBIS tersebut dan mendapatkan imbalan tertentu.
Jumlah nominal Ju’ul atau imbalannya harus dibayarkan oleh Ja’il yang ditetapkan
saat terjadinya akad dan harus disepakati oleh kedua belah pihak. Tingkat suku bunga pada Sertifikat Bank Indonesia SBI dan tingkat imbal hasil
Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS nantinya akan digunakan sebagai proksi bagi kebijakan moneter, oleh karenanya perubahan pada tingkat suku bunga SBI
diharapkan mampu memberi pengaruh pada tingkat suku bunga kredit. Dengan kata lain tingkat suku bunga SBI dijadikan barometer untuk menentukan tingkat suku
bunga deposito, kemudian suku bunga pinjaman akan merespon perubahan tersebut.
Tujuan kebijakan moneter dalam ekonomi syariah adalah: a.
Dapat mengetahui lebih mendalam bagaimana mekanisme uang, bagi hasil dan lembaga keuangan.
b. Menganalisis fenomena moneter dalam kaitannya dengan efek kebijakan
moneter terhadap kegiatan ekonomi syariah berdasarkan prinsip bagi hasil: - Bagi hasil ditentukan besarnya rasio pada waktu akad dengan berpedoman
pada kemungkinan terjadinya untungrugi yang diperoleh. - Bagi hasil bergantung pada kegiatan ekonomi yang dilakukan.
c. Melengkapi kebutuhan transaksi masyarakat, khususnya dalam rangka
menumbuhkan pertumbuhan ekonomi. - Menciptakan stabilitas harga, bank sentral menciptakan dan meminjamkan
nominal uang kepada pemerintah untuk mengendalikan perilaku bunga. - Adanya keseimbangan surplus pembayaran.