38
Penulis Tahun Judul
Variabel Metode
Hasil Euis Ety
Sumiyati 2008
Pengaruh Modal Tetap dan Jumlah
Tenaga Kerja Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pertumbuhan Ekonomi
Modal Tenaga Kerja
Ordinary Least Square
OLS Modal tetap dan
Jumlah Tenaga Kerja
mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi di
Indonesia secara parsial
maupun simultan
Reza Aldilla
2011 Pengaruh Tenaga
Kerja dan Output Industri Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi serta
pengaruhnya terhadap Indeks
Ketimpangan Penyerapan Tenaga
Kerja di Propinsi Jawa Tengah
Tenaga Kerja Nilai Output
Pertumbuhan Ekonomi
Indeks Ketimpangan
Menjadikan variabel
pertumbuhan ekonomi
sebagai variabel
moderating dengan
ordinary least square
OLS Variabel tenaga
kerja dan nilai output
berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi di
Propinsi Jawa Tengah
Quigley 1993
Urban Diversity And Economic
Growth Aglomerasi
wilayah Jumlah
Penduduk Pertumbuhan
Ekonomi Ordinary
Least Square OLS
Aglomerasi memiliki
beberapa keunggulan dan
memberikan pengaruh
terhadap pertumbuhan
ekonomi di suatu wilayah
antara lain skala ekonomi
39
Penulis Tahun Judul
Variabel Metode
Hasil bahan baku
produksi, dan kondisi
perkotaan yang terpadu akan
menunjang produksi
menjadi lebih besar
Stuart S. Rosenthal
dan Willian C
Strange 2001
Determinant Of Agglomeration
Spillovers Labour
Market Pooling
Input Sharing Product
Shipping Cost Natural
Advantage Ordinary
Least Square OLS
Terdapat hubungan
positif antara aglomerasi
dengan pertumbuhan
ekonomi yang dijelaskan
dengan meningkatnya
Produktifitas di daerah-daerah
dengan sumber daya alam dan
faktor-faktor produksi
lainnya
Sumber : Berbagai Jurnal Penelitian
Dari beberapa uraian mengenai penelitian terdahulu diatas dapat dijelaskan perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan dalam penelitian ini. Variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel Aglomerasi Industri, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK dan Nilai Output Industri yang dijadikan
sebagai variabel independen dengan variabel dependen Laju Pertumbuhan Ekonomi Di KabKota di Propinsi Jawa Tengah.
40
Hal tersebut dapat dijadikan sebagai dasar dari penelitian ini. Selain itu dapat dijadikan ciri perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang lain.
C. Kerangka Pemikiran
Pertumbuhan Ekonomi merupakan indikator keberhasilan suatu negara dalam rangka mensejahterakan kehidupan masyarakatnya. Secara teoritis
pertumbuhan ekonomi adalah suatu kondisi terjadinya perkembangan GNP potensial yang mencerminkan adanya pertumbuhan output perkapita dan
meningkatkan standar hidup masyarakat Asfia Murni, 2007:173. Dalam mengambangkan pertumbuhan ekonomi di suatu negara, terdapat beberapa faktor-
faktor pendukungnya. Dalam penelitian ini akan dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Y yaitu faktor aglomerasi industri X1,
jumlah tenaga kerja X2 dan infrastruktur penunjang X3. Faktor-faktor tersebut akan diteliti secara simultan maupun parsial yang diukur dengan alat analisis
regresi untuk mendapatkan tingkat signifikansinya. Menurut Hoover dan Giarratani dalam Sumodiningrat 2004 : 12
menyatakan bahwa aglomerasi merupakan suatu keadaan meningkatnya keuntungan-keuntungan sebagai akibat dari pemusatan ekonomi secara spasial.
Hal ini terjadi karena berkurangnya biaya akibat adanya penurunan jarak dalam pengangkutan bahan baku dan distribusi produk. Aglomerasi dapat dikatakan
sebagai suatu faktor pertumbuhan ekonomi yang terjadi karena adanya unsur spasial didalamnya. Penghematan yang terjadi tentu saja akan merangsang
41
kegiatan perekonomian menjadi lebih besar dan berakibat pada tingkat pertumbuhan ekonomi.
Akibat adanya aglomerasi khususnya aglomerasi industri, maka akan dapat membuka lapangan kerja baru. Hal ini dikarenakan kegiatan industri
memerlukan berbagai macam sumber daya baik alam maupun sumber daya manusia dan dalam hal ini sumber daya manusia adalah tenaga kerja. Tenaga kerja
yang ada di suatu wilayah khususnya di Propinsi Jawa Tengah tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tenaga kerja yang bekerja dan tidak bekerja. Dalam
penelitian ini Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja atau angkatan kerja yang bekerja yang akan diteliti.
Kegiatan industri merupakan kegiatan yang saling terkait. Kegiatan industri yang terjadi di Propinsi Jawa Tengah tentu saja memberikan kontribusi
terhadap nilai PDRB di Propinsi Jawa Tengah. Dalam penelitian ini nilai output industri merupakan salah satu yang dapat dikatakan memiliki pengaruh atau
kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Propinsi Jawa Tengah. Dari beberapa uraian diatas dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut ini.
42
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
Analisis Pengaruh Aglomerasi Industri, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK dan Nilai Output Industri Terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi KabupatenKota Di Propinsi Jawa Tengah Periode
Tahun 2009-2011 Teori Pertumbuhan Ekonomi Neoklasik menjelaskan bahwa suatu pertumbuhan ekonomi dapat
terjadi apabila memenuhi faktor-faktor pendukung yang antara lain adalah modal K. Tenaga kerja K, dan Teknologi T. Dasar pemikiran tersebut yang dijadikan sebagai latar belakang
penelitian ini dengan pemilihan tiga variabel bebas Aglomerasi Industri, TPAK dan Nilai Output Industri.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Y
Model Regresi Data Panel Uji Chow
Uji Hausman Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas Uji Heterokedastisitas
Uji Multikolinieritas Uji Autokorelasi
Uji Statistik Uji Secara Parsial Uji t
Uji Secara Simultan Uji F Koefisien Determinasi
Hasil, Kesimpulan dan Saran
Aglomerasi Industri X
1
Nilai Output Industri X
3
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja X
2
43
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa diduga terjadi hubungan antara Aglomerasi Industri dengan Pertumbuhan Ekonomi di Propinsi Jawa Tengah .
Dalam hal ini hubungan tersebut dapat diartikan bahwa adanya Aglomerasi Industri atau pemusatan kegiatan industri menunjang akan terjadinya peningkatan
pertumbuhan ekonomi yang mana dijelaskan oleh adanya fenomena perubahan struktur di Propinsi Jawa Tengah dari sektor pertanian ke sektor industri
pengolahan. Selanjutnya variabel TPAK diduga memiliki pengaruh serta hubungan terhadap pertumbuhan ekonomi di Propinsi Jawa Tengah yang
didasarkan pada unsur demografi penduduk di Propinsi Jawa Tengah yaitu usia 15-64 tahun yang merupakan usia tenaga kerja lebih mendominasi daripada usia
0-10 tahun dan usia 65 tahun keatas. Dengan kata lain Propinsi Jawa Tengah memiliki jumlah tenaga kerja yang cukup banyak. Variabel nilai output industri
dalam gambar diatas diduga memiliki hubungan serta pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Propinsi Jawa Tengah yang didasarkan pada besaran
nilai output industri yang memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto di Propinsi Jawa Tengah
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah pendapat sementara dari suatu penelitian serta pedoman dalam penelitian yang disusun berdasarkan pada teori terkait dimana suatu
hipotesis selalu dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan dua variabel atau lebih.
44
Dari uraian mengenai hubungan antar variabel diatas, maka dapat dituliskan hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Aglomerasi Industri diduga berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi di Propinsi Jawa Tengah.
2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK diduga berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Propinsi Jawa Tengah.
3. Nilai Output Industri diduga berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi di Propinsi Jawa Tengah.
4. Aglomerasi Industri, TPAK dan Nilai Output Industri diduga berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Propinsi Jawa Tengah.