81
kerja yang bekerja atau dapat dikatakan partisipasi angkatan kerja memberikan pengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan
ekonomi. Pada variabel nilai output industri menunjukkan hasil yang
berpengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Propinsi Jawa Tengah yang berarti kenaikan jumlah nilai output industri
akan berbanding lurus dengan kenaikan tingkat pertumbuhan ekonomi. Hasil estimasi juga menunjukan bahwa setiap kenaikan 1 persen nilai
output industri akan menaikkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0.0448 persen. Hasil ini didukung oleh penelitian dari Reza Aldilla 2011:13
dalam penelitiannya mengenai kaitan antara nilai output industri dengan pertumbuhan tingkat industri dan ekonomi di Jawa Tengah menemukan
bahwa nilai output industri memberikan pengaruh yang signifikan dan positif terhadap pertumbuhan tingkat industri.
2. Uji-F dan Interpretasi Hasil Analisis
Untuk menguji apakah variabel bebas berpengaruh secara simultan terhadap variabel terikatnya, maka digunakan uji-F dengan cara
membandingkan F
hitung
dengan F
tabel
. Dari hasil regresi didapatkan nilai F
hitung
sebesar 49.05459, pada tingkat keyakinan α = 5, k = 4, dan n = 105, sehingga diperoleh F-tabel dengan nilai df yaitu sebesar 2,69.
Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut :
82
� : variabel aglomerasi industri
1
, TPAK
2
, dan Nilai Output Industri
3
secara bersama -sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan ekonomi Y
�
1
: avariabel aglomerasi industri
1
, TPAK
2
, dan Nilai Output Industri
3
secara bersama -sama berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan ekonomi Y.
Dimana:
1
: Aglomerasi Industri
2
: TPAK
3
: Nilai Output Industri Y : Pertumbuhan Ekonomi
Maka terlihat bahwa F
hitung
F
tabel
, maka �
ditolak, artinya bahwa variabel aglomerasi industri
1
, TPAK
2
, dan Nilai Output Industri
3
secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan ekonomi Y pada tingkat kepercayaan 95 persen α = 5.
3. Koefisien Determinasi �
�
Nilai Koefisien Determinasi R
2
menggambarkan kemampuan variabel independent menjelaskan variabel dependennya, sedangkan nilai
diluar koefisien determinasi 1- R
2
dijelaskan oleh faktor-faktor diluar model. Dari model yang diestimasi didapat nilai
R
2
sebesar 0.964400, hal ini berarti variabel independen yang ada dalam model dapat menjelaskan
pertumbuhan ekonomi sebesar 96,44 sedangkan 3,56 sisanya
83
dijelaskan oleh variabel diluar model. Hal ini cukup baik karena nilai R
2
adalah ukuran suatu model yang baik untuk digunakan.
4. Analisis Ekonomi
Berdasarkan hasil perhitungan statistik yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa regresi yang dihasilkan cukup baik untuk menjelaskan
pertumbuhan ekonomi di KabKota Propinsi Jawa Tengah periode 2009- 2011. Namun dari seluruh variabel yang diteliti, tidak semua variabel
berpengaruh signifikan dan positif, tetapi terdapat variabel yang tidak signifikan dan berpengaruh negatif.
a. Pengaruh Aglomerasi Industri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
di KabupatenKota Propinsi Jawa Tengah
Aglomerasi merupakan suatu fenomena yang terjadi akibat adanya pemusatan kegiatan ekonomi. Dalam penelitian ini aglomerasi yang
diteliti merupakan aglomerasi industri di kabupatenkota di Propinsi Jawa Tengah. Pemusatan kegiatan ekonomi yang terjadi dikarenakan
adanya berbagai macam fasilitas serta kemudahan untuk menunjang proses produksi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, pengaruh aglomerasi industri terhadap pertumbuhan ekonomi di KabKota
Propinsi Jawa Tengah secara langsung tidak berpengaruh signifikan dan negatif. Hasil tidak signifikan ini disebabkan karena tingkat
aglomerasi yang terjadi di KabKota Propinsi Jawa Tengah tergolong
84
cukup kecil. Dari perhitungan dengan menggunakan indeks balassa hanya terdapat 12 kabkota dari 35 kabkota yang ada di Propinsi Jawa
Tengah yang dikatakan mengalami fenomena aglomerasi. Tiga Kabupatenkota diklasifikasikan mengalami aglomerasi sedang dan 9
kabkota sisanya diklasifikasikan mengalami aglomerasi rendah. Hasil ini juga didukung oleh penelitian Didin Nuryadin dan
Jamzani Sodik yang meneliti mengenai Aglomerasi Dan Pertumbuhan Ekonomi : Peran karakteristik regional di Indonesia. Dimana dalam
penelitian tersebut dijelaskan bahwa aglomerasi bukanlah suatu ukuran yang dapat digunakan untuk mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di
Indonesia, karena Indonesia bukanlah negara industri maju.
b. Pengaruh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Di KabKota Propinsi Jawa Tengah
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja merupakan suatu besaran dari banyaknya penduduk di suatu wilayah yang sudah memasuki usia kerja
dan sudah bekerja atau mendapatkan pekerjaan. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK tersebut dapat dikatakan memberi dampak
pada pertumbuhan ekonomi. Hal ini disebabkan karena salah satu faktor terjadinya pertumbuhan ekonomi adalah adanya sumber daya
manusia yang mencukupi untuk melakukan kegiatan ekonomi khususnya produksi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, pengaruh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK terhadap pertumbuhan ekonomi di
85
KabKota Propinsi Jawa Tengah secara langsung berpengaruh signifikan dan positif. Hal ini berarti bahwa jika terjadi peningkatan
pada Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kabkota di Propinsi Jawa
Tengah. Hal ini didukung oleh penelitian dari Wildan Qisthi yang meneliti
tentang Pengaruh Modal, Tenaga Kerja Yang Bekerja, dan PAD terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kab Pekalongan 1986-2009.
Dimana dalam penelitian ini ditemukan bahwa tenaga kerja yang bekerja atau dengan nama lain tpak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi.
c. Pengaruh Nilai Output Industri terhadap Pertumbuhan Ekonomi
di Kab Kota Propinsi Jawa Tengah
Nilai Output Industri merupakan suatu besaran nilai yang diperoleh dari hasil pengolahan nilai input modal. Nilai Output Industri dapat
dikatakan memberi pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikarenakan nilai output industri merupakan salah satu penyumbang
dalam pembentukan PDRB yang merupakan indikator perhitungan pertumbuhan ekonomi wilayah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, didapatkan hasil bahwa nilai output industri berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini berarti bahwa ketika terjadi
86
peningkatan nilai output industri maka akan terjadi peningkatan pada pertumbuhan ekonomi KabKota di Propinsi Jawa Tengah.
Hasil tersebut didukung dengan penelitian Reza Aldilla yang meneliti mengenai Pengaruh Tenaga Kerja dan Nilai Output Industri
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi serta Pengaruhnya Terhadap Indeks Ketimpangan Penyerapan Tenaga Kerja di Propinsi Jawa Tengah.
87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data, penulis memperoleh kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian mengenai Analisis Pengaruh
Aglomerasi Industri, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK dan Nilai Output Industri Terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi KabupatenKota Di
Propinsi Jawa Tengah Periode 2009-2011 sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil estimasi regresi data panel dengan Fixed
Effect Model FEM menjelaskan bahwa secara simultan aglomerasi industri, tingkat partisipasi angkatan kerja TPAK
dan Nilai Output Industri berpengaruh signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi KabupatenKota di Propinsi Jawa
Tengah periode 2009-2011 pada tingkat kepercayaan 95 persen.
2. Secara parsial hasil estimasi data panel dengan Fixed Effect Model FEM menjelaskan bahwa aglomerasi industri tidak
berpengaruh signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi KabupatenKota di Propinsi Jawa Tengah periode 2009-2011,
hal ini dikarenakan tingkat aglomerasi yang ada di KabupatenKota Propinsi Jawa Tengah relatif kecil. Secara
keseluruhan aglomerasi di Propinsi di Jawa Tengah juga relatif kecil atau dapat dikatakan tingkat aglomerasinya lemah. Hal ini
88
sesuai dengan penelitian dari Mudrajad Kuncoro 2002 yang menyatakan bahwa aglomerasi di Indonesia secara nasional
terpusat di Pulau Jawa. Namun aglomerasi tersebut tidak serta merta menyebar secara merata di Pulau Jawa dan hanya berada
di sekitar Jabodetabek. Selain itu Indonesia bukanlah negara industri maju, sehingga aglomerasi industri dirasa belum
mampu untuk
mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi. Kemudian variabel tingkat partisipasi angkatan kerja TPAK
dan Nilai Output industri berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap laju pertumbuhan ekonomi kabupatenkota di
Propinsi Jawa Tengah periode 2009-2011.
89
B. Saran
1. Aglomerasi Industri sebaiknya dapat ditingkatkan dengan memberikan sarana-sarana pendukung yang dapat dilakukan dengan memperbaiki
dan menambah fasilitas baik fisik maupun non fisik agar tercapai kemudahan dalam menjalankan kegiatan.
2. Tingkat partisipasi angkatan kerja TPAK di masing-masing kabupatenkota di Propinsi Jawa Tengah dapat ditingkatkan dengan
cara memberikan pelatihan serta perbaikan fasilitas pendidikan yang bertujuan
untuk dapat
meningkatkan keterampilan
dan mengembangkan kreatifitas agar angkatan kerja yang ada memiliki
daya saing dengan kualitas baik. 3. Pemerintah diharapkan dapat memberikan kebijakan serta pengawasan
agar Nilai Output Industri tetap terjaga dalam menghadapi berbagai masalah perekonomian yang pada akhirnya dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih baik
90
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan. Edisi Kelima. UPP STIM YKPN Yogyakarta.
Boediono. 1998. Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.4 : Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta : BPFE.
Bonet, Jaime. 2006. Decentralization and Regional Income Disparities: Evidence
from The Coloumbian Experience. The Annals of Regional scince, Vol. 40.
BAPPEDA. 2010. Jawa Tengah Dalam Angka Full. Jawa Tengah. BPS Propinsi Jawa Tengah
BAPPEDA. 2011. Jawa Tengah Dalam Angka Full. Jawa Tengah. BPS Propinsi Jawa Tengah
BAPPEDA. 2012. Jawa Tengah Dalam Angka Full. Jawa Tengah. BPS Propinsi Jawa Tengah
BPS. 2010. Jawa Tengah Dalam Angka. Jawa Tengah. BPS Propinsi Jawa Tengah BPS. 2011. Jawa Tengah Dalam Angka. Jawa Tengah. BPS Propinsi Jawa Tengah
BPS. 2012. Jawa Tengah Dalam Angka. Jawa Tengah. BPS Propinsi Jawa Tengah Ervani, Eva. 2008. Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit
Ratio, Dan Biaya Operasional Bank Terhadap Profitabilitas Bank Go Public Di Indonesia Periode 2000-2007
Gujarati, Damodar N. 2003. Basic Econometrics, Fourth Edition, Tim McGraw- Hill.
Gujarati, Damodar,. “Ekonometrika Dasar”. Erlangga. Jakarta. 2007. Hakim, Abdul. “Ekonomi Pembangunan”. EKONISIA. Yogyakarta. 2010
Jhinghan, ML. 2000. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Jhingan. M.L. 2012. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Raja Grafindo Persada Jakarta
91
Kuncoro, Mudrajad. 2002. Analisis Spasial dan Regional : Studi Aglomerasi dan Kluster Industri Indonesia. UPP-AMP YKPN : Yogyakarta.
Kuncoro , Mudrajad.2010. Ekonomika Pembangunan : Masalah ,Kebijakan, dan Politik. ERLANGGA : JAKARTA
Nuryadin, Didi dan Sodik, Jamzoni. Aglomerasi dan Pertumbuhan Ekonomi : Peran dan Karakteristik Regional di Indonesia. Journal Ekonomi.
Simanjuntak, Payaman. 2001. PENGANTAR ILMU EKONOMI SUMBER DAYA MANUSIA. LPFE UI. JAKARTA 2001
Subri, Mulyadi. 2002. Ekonomi Sumber Daya Manusia. RAJA GRAFINDO PERSADA. JAKARTA 2002.
Sukirno, Sadono. 2006. Ekonomi Pembangunan : Proses, Masalah dan Dasar Kebijakan.
Jakarta : Prenada Media Group. Sukirno, Sadono. 2012. Makroekonomi Modern. Raja Grafindo. Jakarta.
Sukirno, Sadono. 2012. Makroekonomi Teori Pengantar. Edisi Ketiga. Rajawali Pers. Jakarta.
Sumarsono, Sony. 2007. Ekonomi Menejemen Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan.
Yogyakarta : Graha Ilmu. Sumodiningrat, Gunawan. 2004. Pembangunan Wilayah, Perspektif Ekonomi,
Sosial dan Lingkungan. Jakarta. LP3ES. Tarigan, Robinson. 2005. Ekonomi Regional : Teori dan Aplikasi Edisi Revisi.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Todaro, Michael. 2006. Ekonomi Pembangunan Jilid Satu. Jakarta: Erlangga
Winarno, Wing, Wahyu. “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews”.
Unit penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manejemen YKPN, Yogyakarta 2007.
Widarjono, Agus. 2009. Ekonometrika Teori dan Aplikasi, untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Ekonisia.
Wibowo, Wisnu Ari. 2013. Pengaruh Faktor Aglomerasi Industri, Angkatan Kerja
Dan Tingkat
Upah Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi
KabupatenKota Di Propinsi Jawa Tengah Periode 2005-201