Uji Asumsi Klasik Analisis pengaruh aglomerasi industri, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan nilai output industri terhadap laju pertumbuhan ekonomi Kab/Kota di Propinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2011

77

E. Pengujian Hipotesis

HASIL REGRESI MODEL FIXED EFFECT Dependent Variable: P__E__ Method: Panel EGLS Cross-section weights Date: 062014 Time: 09:53 Sample: 2009 2011 Periods included: 3 Cross-sections included: 35 Total panel balanced observations: 105 Linear estimation after one-step weighting matrix Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.006105 0.192088 5.237728 0.0000 AGLOMERASI -0.063717 0.040100 -1.588955 0.1168 TPAK 0.005390 0.002454 2.196322 0.0315 OUTPUT 0.044800 0.006077 7.372086 0.0000 Effects Specification Cross-section fixed dummy variables Weighted Statistics R-squared 0.964400 Mean dependent var 4.908496 Adjusted R-squared 0.944740 S.D. dependent var 4.923446 S.E. of regression 0.146864 Sum squared resid 1.445131 F-statistic 49.05459 Durbin-Watson stat 2.458796 ProbF-statistic 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.615008 Mean dependent var 1.556464 Sum squared resid 1.835229 Durbin-Watson stat 2.667674 Sumber : Lampiran 16 Model data panel dengan menggunakan Fixed Effect Model dapat dijelaskan melalui persamaan sebagai berikut : PE = 1.006105 – 0.063717Aglomerasi + 0.005390TPAK + 0.044800Output + e 78 Dimana : Y : PE Pertumbuhan Ekonomi X1 :Aglo Aglomerasi X2 :TPAK Tingkat Partisipasi Tenaga Kerja X3 :Output Nilai Output Industri e : error term

1. Uji-t dan Interpretasi Hasil Analisis

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas aglomerasi, TPAK, dan nilai output berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikatnya PDRB, yaitu dengan membandingkan masing-masing nilai t-statistik dari regresi dengan t-tabel dalam menolak atau menerima hipotesis. Pada tingkat keyakinan α = 5, df = 31, maka diperoleh t-tabel 1,695. Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut : a. � : variabel aglomerasi 1 secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan Ekonomi Y � 1 : variabel aglomerasi 1 secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan Ekonomi Y b. � : variabel TPAK 2 secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan Ekonomi Y � 1 : variabel TPAK 2 secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan Ekonomi Y 79 c. � : variabel nilai output 3 secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan Ekonomi Y � 1 : variabel nilai output 3 secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan Ekonomi Y Berdasarkan hasil regresi diatas, maka dapat menentukan hipotesis sebagai berikut : a. Variabel Aglomerasi memiliki -t hitung -t tabel yang berarti � pada hipotesis a diterima. b. Variabel TPAK memiliki t hitung t tabel yang berarti � pada hipotesis b ditolak. c. Variabel Nilai Output Industri memiliki t hitung t tabel yang berarti � pada hipotesis c ditolak. Hasil estimasi diatas menjelaskan bahwa variabel aglomerasi tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Propinsi Jawa Tengah. Hal ini sesuai dengan hasil temuan dari jurnal penelitian Didi Nuryadin dan Jamzani Sodik 2007:12, bahwa untuk Indonesia yang bukan merupakan negara industri maju, aglomerasi bukan menjadi ukuran yang baik untuk mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya dari hasil analisis aglomerasi di 35 kabupaten atau kota di Propinsi Jawa Tengah didapatkan hasil bahwa tingkat aglomerasi yang terjadi di 35 kabupaten kota di Propinsi Jawa Tengah hanya berada 80 pada tingkat aglomerasi lemah dan sedang. Hasil tersebut ditampilkan dalam tabel hasil berikut ini. Tabel 4.1 Wilayah Aglomerasi Industri Besar dan Sedang KabKota di Propinsi Jawa Tengah Aglomerasi Wilayah Kuat 4 Sedang 2- 4 Kab Kudus, Kab Jepara, Kota Pekalongan Lemah 1- 2 Kab Banyumas, Kab Purbalingga, Kab Kebumen, Kab Klaten, Kab Sukoharjo, Kab Semarang, Kab Batang, Kab Pekalongan, Kota Semarang Sumber: Lampiran 17 Pada variabel TPAK menunjukan hasil yang berpengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Propinsi Jawa Tengah yang berarti kenaikan jumlah tingkat partisipasi angkatan kerja akan berbanding lurus dengan kenaikan tingkat pertumbuhan ekonomi. Hasil estimasi juga menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 persen TPAK akan menaikan pertumbuhan ekonomi sebesar 0.0053 persen. Hasil ini didukung oleh penelitian Eko Wicaksono Pambudi 2012 dalam penelitiannya mengenai kaitan antara angkatan kerja yang berkerja dan pertumbuhan ekonomi menggunakan analisis panel data 35 kabupatenkota di Jawa Tengah dengan model fixed effects menemukan bahwa angkatan 81 kerja yang bekerja atau dapat dikatakan partisipasi angkatan kerja memberikan pengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Pada variabel nilai output industri menunjukkan hasil yang berpengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Propinsi Jawa Tengah yang berarti kenaikan jumlah nilai output industri akan berbanding lurus dengan kenaikan tingkat pertumbuhan ekonomi. Hasil estimasi juga menunjukan bahwa setiap kenaikan 1 persen nilai output industri akan menaikkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0.0448 persen. Hasil ini didukung oleh penelitian dari Reza Aldilla 2011:13 dalam penelitiannya mengenai kaitan antara nilai output industri dengan pertumbuhan tingkat industri dan ekonomi di Jawa Tengah menemukan bahwa nilai output industri memberikan pengaruh yang signifikan dan positif terhadap pertumbuhan tingkat industri.

2. Uji-F dan Interpretasi Hasil Analisis

Untuk menguji apakah variabel bebas berpengaruh secara simultan terhadap variabel terikatnya, maka digunakan uji-F dengan cara membandingkan F hitung dengan F tabel . Dari hasil regresi didapatkan nilai F hitung sebesar 49.05459, pada tingkat keyakinan α = 5, k = 4, dan n = 105, sehingga diperoleh F-tabel dengan nilai df yaitu sebesar 2,69. Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut :