77
E. Pengujian Hipotesis
HASIL REGRESI MODEL FIXED EFFECT
Dependent Variable: P__E__ Method: Panel EGLS Cross-section weights
Date: 062014 Time: 09:53 Sample: 2009 2011
Periods included: 3 Cross-sections included: 35
Total panel balanced observations: 105 Linear estimation after one-step weighting matrix
Variable Coefficient
Std. Error t-Statistic
Prob. C
1.006105 0.192088
5.237728 0.0000
AGLOMERASI -0.063717
0.040100 -1.588955
0.1168 TPAK
0.005390 0.002454
2.196322 0.0315
OUTPUT 0.044800
0.006077 7.372086
0.0000 Effects Specification
Cross-section fixed dummy variables Weighted Statistics
R-squared 0.964400 Mean dependent var
4.908496 Adjusted R-squared
0.944740 S.D. dependent var 4.923446
S.E. of regression 0.146864 Sum squared resid
1.445131 F-statistic
49.05459 Durbin-Watson stat 2.458796
ProbF-statistic 0.000000
Unweighted Statistics R-squared
0.615008 Mean dependent var 1.556464
Sum squared resid 1.835229 Durbin-Watson stat
2.667674 Sumber : Lampiran 16
Model data panel dengan menggunakan Fixed Effect Model dapat dijelaskan melalui persamaan sebagai berikut :
PE = 1.006105 – 0.063717Aglomerasi + 0.005390TPAK +
0.044800Output + e
78
Dimana : Y
: PE Pertumbuhan Ekonomi X1
:Aglo Aglomerasi X2
:TPAK Tingkat Partisipasi Tenaga Kerja X3
:Output Nilai Output Industri e
: error term
1. Uji-t dan Interpretasi Hasil Analisis
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas aglomerasi, TPAK, dan nilai output berpengaruh secara parsial terhadap
variabel terikatnya PDRB, yaitu dengan membandingkan masing-masing nilai t-statistik dari regresi dengan t-tabel dalam menolak atau menerima
hipotesis. Pada tingkat keyakinan α = 5, df = 31, maka diperoleh t-tabel
1,695. Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut : a.
� : variabel aglomerasi
1
secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan Ekonomi Y
�
1
: variabel aglomerasi
1
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan Ekonomi Y
b. �
: variabel TPAK
2
secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan Ekonomi Y
�
1
: variabel TPAK
2
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan Ekonomi Y
79
c. �
: variabel nilai output
3
secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan Ekonomi Y
�
1
: variabel nilai output
3
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan Ekonomi Y
Berdasarkan hasil regresi diatas, maka dapat menentukan hipotesis sebagai berikut :
a. Variabel Aglomerasi memiliki -t
hitung
-t
tabel
yang berarti �
pada hipotesis a diterima. b. Variabel TPAK memiliki t
hitung
t
tabel
yang berarti �
pada hipotesis b ditolak.
c. Variabel Nilai Output Industri memiliki t
hitung
t
tabel
yang berarti
� pada hipotesis c ditolak.
Hasil estimasi diatas menjelaskan bahwa variabel aglomerasi tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Propinsi Jawa
Tengah. Hal ini sesuai dengan hasil temuan dari jurnal penelitian Didi Nuryadin dan Jamzani Sodik 2007:12, bahwa untuk Indonesia yang
bukan merupakan negara industri maju, aglomerasi bukan menjadi ukuran yang baik untuk mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Selanjutnya dari hasil analisis aglomerasi di 35 kabupaten atau kota di Propinsi Jawa Tengah didapatkan hasil bahwa tingkat aglomerasi
yang terjadi di 35 kabupaten kota di Propinsi Jawa Tengah hanya berada
80
pada tingkat aglomerasi lemah dan sedang. Hasil tersebut ditampilkan dalam tabel hasil berikut ini.
Tabel 4.1 Wilayah Aglomerasi Industri Besar dan Sedang KabKota di Propinsi
Jawa Tengah Aglomerasi Wilayah
Kuat 4
Sedang 2- 4
Kab Kudus, Kab Jepara, Kota Pekalongan
Lemah 1- 2
Kab Banyumas, Kab Purbalingga, Kab Kebumen, Kab Klaten, Kab Sukoharjo, Kab Semarang, Kab Batang, Kab Pekalongan, Kota Semarang
Sumber: Lampiran 17
Pada variabel TPAK menunjukan hasil yang berpengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Propinsi Jawa
Tengah yang berarti kenaikan jumlah tingkat partisipasi angkatan kerja akan berbanding lurus dengan kenaikan tingkat pertumbuhan ekonomi.
Hasil estimasi juga menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 persen TPAK akan menaikan pertumbuhan ekonomi sebesar 0.0053 persen. Hasil ini
didukung oleh penelitian Eko Wicaksono Pambudi 2012 dalam penelitiannya mengenai kaitan antara angkatan kerja yang berkerja dan
pertumbuhan ekonomi menggunakan analisis panel data 35 kabupatenkota di Jawa Tengah dengan model fixed effects menemukan bahwa angkatan
81
kerja yang bekerja atau dapat dikatakan partisipasi angkatan kerja memberikan pengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan
ekonomi. Pada variabel nilai output industri menunjukkan hasil yang
berpengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Propinsi Jawa Tengah yang berarti kenaikan jumlah nilai output industri
akan berbanding lurus dengan kenaikan tingkat pertumbuhan ekonomi. Hasil estimasi juga menunjukan bahwa setiap kenaikan 1 persen nilai
output industri akan menaikkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0.0448 persen. Hasil ini didukung oleh penelitian dari Reza Aldilla 2011:13
dalam penelitiannya mengenai kaitan antara nilai output industri dengan pertumbuhan tingkat industri dan ekonomi di Jawa Tengah menemukan
bahwa nilai output industri memberikan pengaruh yang signifikan dan positif terhadap pertumbuhan tingkat industri.
2. Uji-F dan Interpretasi Hasil Analisis
Untuk menguji apakah variabel bebas berpengaruh secara simultan terhadap variabel terikatnya, maka digunakan uji-F dengan cara
membandingkan F
hitung
dengan F
tabel
. Dari hasil regresi didapatkan nilai F
hitung
sebesar 49.05459, pada tingkat keyakinan α = 5, k = 4, dan n = 105, sehingga diperoleh F-tabel dengan nilai df yaitu sebesar 2,69.
Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut :