Pengertian Industri Pariwisata Produk Industri Pariwisata dan Ciri-cirinya

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN

2.1 Pengertian Industri Pariwisata

Bila orang mendengar kata industri, gambaran dari kebanyakan orang adalah suatu bangunan pabrik dengan segala perlengkapannya, yang mempunyai cerobong asap dengan menggunakan mesin dalam proses produksinya. Demikianlah gambaran industri pada umumnya, tetapi tidak demikian halnya dengan industri pariwisata. Dalam hal ini, Oka A. Yoety 1988:40 mengatakan bahwa: “Industri pariwisata adalah kumpulan dari macam-macam perusahaan yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa goods and services yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan traveller pada umumnya selama dalam perjalanannya”. Sedangkan menurut R.S. Damarjadi mengatkan bahwa yang dimaksu dengan industri pariwisata dijelaskan sebagai berikut: “Industri pariwisata adalah rangkuman dari pada berbagai macam bidang usaha, yang secara bersama-sama menghasilkan produk-produk maupun jasa-jasa layanan-layanan atau service yang nantinya baik secara langsung maupun tidak langsung akan dibutuhkan oleh wisatawan selama perjalanannya”.

2.2 Produk Industri Pariwisata dan Ciri-cirinya

Pada umumnya yang dimaksud dengan “produk” dalam ilmu ekonomi adalah sesuatu yang dihasilkan melalui suatu proses produksi. Dalam pengertian ini, ditekankan bahwa tujuan akhir suatu produksi tidak lain adalah suatu barang produk yang dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan guna memenuhi kebutuhan manusia. Pariwisata sebagai suatu industri menghasilkan jasa-jasa sebagai “produk” yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan traveller pada umumnya. Apakah yang dimaksud dengan produk industri pariwisata? Menurut Medlik dan Middleton dalam tulisannya : “The product formulation in Tourism”, yang diterbitkan oleh Assosiation of International Export and Scientific in Tourism AIEST tahun 1973, yang dimaksud dengan “produk” dalam industri pariwisata adalah …The product covers the complete experience from the time he leaves home to the he returns it. Jadi dapat dikatakan yang dimaksud dengan hasil produk industri pariwisata adalah semua jasa-jasa service yang dibutuhkan wisatawan semenjak ia berangkat atau meninggalkan tempat kediamannya, sampai ia kembali ke rumah tempat ia tinggal. Pada dasarnya ada tiga golongan pokok produk industri pariwisata tersebut yaitu: 1. Tourist object atau objek wisata yang terdapat pada daerah tujuan wisata, yang menjadi daya tarik orang-orang untuk datang berkunjung ke daerah tersebut. 2. Fasilitas yang diperlukan di tempat tujuan tersebut, seperti akomodasi, bar dan restaurant, entertainment dan rekreasi. 3. Transportasi yang menghubungkan negara asal wisatawan dengan daerah tujuan wisata serta transportasi di tempat tujuan ke objek - objek pariwisata. Secara terperinci dapat kita gambarkan jasa-jasa yang merupakan produk industri pariwisata yang dibutuhkan seorang wisatawan, semenjak ia meninggalkan tempat tinggalnya sampai ia kembali ke rumah, antara lain: 1. Jasa-jasa agen perjalanan untuk mengurus dokumen parjalanan, seperti pasport, exit-permit, visa ataupun tiket pesawat udara. 2. Jasa-jasa taxi servicecoach-bus untuk transportasi dari rumah ke airport waktu berangkat daparture 3. Jasa-jasa maskapai penerbangan yang akan membawa ke tempat tujuan yang dikehendaki. 4. Jasa-jasa taxi servicecoach-bus untuk transportasi dari airport ke hotel waktu datangarrival di tempat tujuan. 5. Jasa-jasa akomodasi perhotelanmotel ditempat yang dituju selama tinggal disana. 6. Jasa-jasa bar dan restauran, baik di dalam hotel maupun di luar hotel. 7. Jasa-jasa tour operator untuk kegiatan Sightseeing tour ke objek-objek wisata. 8. Jasa-jasa yang diberikan dari objek wisata, atraksi wisata dan entertainment di tempat yang ia kunjungi. 9. Jasa-Jasa souvenir shop dan handicraft center. Sebaliknya bila ia kembali ke tepat kediamannya, maka jasa-jasa yang diperlukannya jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengn sewaktu berangkat. Adapun jasa-jasa tersebut aalah ssebagai berikut: 1. Jasa-jasa taxi servicecoach-bus untuk transportasi dari hotel ke airport. 2. Jasa-jasa maskapai penerbangan dari tempat yang telah dikinjungi ke tempat asalnya. 3. Jasa-jasa taxi servicecoach-bus untuk transportasi dari airport ke rumah tempat tinggal. 4. Making service, bagi wisatawan yang hanya membeli souvenir, karena kalau terus dibawa akan sangat mengganggu dalam perjalanan. Adapun beberapa ciri-ciri hasil produksi pariwisata menurut Oka A. Yoeti 1988:156 yang terpenting, antaranya adalah sebagai berikut: 1. Hasil atau produk industri pariwisata itu tidak dapt dipindahkan, karana didalam penjualannya tidak mungkin produk itu sendiri dibawa kepada konsumen yang harus datang ke tempat produk tersebut dihasilkan. 2. Pada umumnya peranan perantara tidak diperlukan, karena proses produksi pada saat bersamaan dengan konsumsi, satu-satunya perantara yang merupakan saluran dalam penjualan jasa-jasa industri pariwisata hanyalah Travel Agent atau tour operation saja. 3. Hasil atau produk pariwisata tidak dapat ditimbun seperti hal yang terjadi pada industri barang lainnya. 4. Hasil atau produk industri pariwisata itu tidak mempunyai standard atau ukuran yang objektif, seperti halnya industri barang lainnya yang mempunyai ukuran panjang, lebar, Isi, dan lain-lain. 5. Permintaan terhaap hasil atau produk undustri pariwisata tidak tetap dan sngat dipengaruhi oleh faktor-faktor non ekonomis 6. Calon konsumen tidak dapat mencoba atau mencicipi produk yang dibelinya. Dia hanyat dapat melihat dari brosur-brosur, TV, Film yang khusus dibuat waktu itu juga. 7. Hasil atau produk industri pariwisata itu banyak tergantung dari tenaga manusia dan sedikit sekali yang dapat digantikan dengan mesin. 8. Dari segi pemilikan usaha, penyedian produk industri pariwisata dengan membangun sarana kepariwisataan yang memakn biaya besar, mempunyai tingkat resiko yang tinggi, karena perusahaan elastis permintaan sangat peka sekali.

2.3 Pengertian Sarana dan Prasarana Dalam Kepariwisataan