2.3.1 Sarana Kepariwisataan
Yang dimaksud dengan sarana kepariwisatan tourism suprastructures adalah perusahaan - perusahaan yang memberikan pelayanan kepada
wisatawan, baik secara langsung atau tidak langsung dan hidup serta kehidupannya banyak tergantung pada kedatangan wisatawan.
Menurut Prof. Salah Wahab Yoeti, 1983:179 memberi komentar
tentang pengertian sarana kepariwisataan yaitu semua bentuk perusahaan yang dapat memberikan pelayanan pada wisatawan, tetapi hidup dan kehidupannya
tidak selamanya tergantung kepada wisatawan. Menurut pandangan ini, tanpa kedatangan wisatawan, perusahaan tersebut
tetap hidup, karena masyarakat setempat juga membutuhkannya. Termasuk ke dalam kelompok ini diantaranya adalah :
1. Entertaiment
2. Konser
3. Bioskop
4. Night Club
5. Steambath
6. Casino dan sebagainya.
Secara teori sarana kepariwisataan dapat dibagi atas tiga bagian yang penting yaitu:
1. Sarana pokok keperiwisataan
Sarana pokok kepariwisataan ini adalah perusahaan yang sangat tergantung kepada arus kedatangan wisatawan. Misalnya :
a. Travel agent dan tour operator
b. Perusahaan- perusahaan angkutan wisata
c. Hotel dan jenis akomodasi lainnya
d. Bar dan restaurant
e. Objek wisata dan atraksi wisata
Perusahaan-perusahaan yang ada di atas adalah merupakan komponen- komponen terpenting dalam kepariwisataan dan harus ada pada suatu
daerah tujuan wisata. Dapat kita bayangkan bila suatu daerah tujuan wisata tidak memiliki hotel atau restaurant, maka pastilah wisatawan yang hendak
berkunjung menjadi ragu-ragu untuk datang berkunjung.
Sarana pokok kepariwisataan oleh Nyoman S.Pendit dalam bukunya “
pengantar ilmu pariwisata” disebutkannya dengan istilah perusahaan utama yang langsung dan dibaginya atas dua bagian yang disebutkan sebagai
perusahaan-perusahaan yang termasuk objek sentral dan subjek sentral. Perusahaan yang termasuk objek sentral tersebut adalah:
a. Perusahaan akomodasi hotel, losmen, pemondokan dan lain-lain.
b. Tempat peristirahatan khusus bagi pengunjung yang sakit senotarium,
pemandian khusus orang sakit dan lain-lain. c.
Perusahaan pengangkutan pariwisata pengangkutan darat, kereta api, bus dan lain-lain.
d. Perusahaan manufaktur barang kerajinan tangan, souvenir.
e. Lembaga institut yang khusus untuk mempromosikan pariwisata atau
perkumpulan yang mengatur, merawat objek-objek wisata yang dikunjungi wisatawan.
Perusahaan yang termasuk subjek sentral adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha agar orang merasa tertarik akan
kebutuhan untuk mengadakan perjalanan atau memberi kesempatan pada mereka untuk menikmati perjalanan, perusahaan – perusahaan tersebut
adalah: a.
Perusahaan penerbitan yang memajukan promosi pariwisata secara umum maupun khusus.
b. Kantor yang membiayai kepariwisataan, seperti Bank kepariwisataan.
c. Perusahaan asuransi pariwisata seperti kecelakaan pada waktu
mengadakan perjalanan wisata. 2.
Sarana pelengkap kepariwisataan Sarana pelengkap kepariwisataan ini adalah perusahaan atau tempat
yang menyediakan fasilitas untuk rekreasi yang fungsinya hanya sebagai pelengkap dari sarana-sarana pokok kepariwisataan. Sarana pelengkap ini
adalah sebagi berikut: a.
Sarana olah raga : - Lapangan tennis
- Lapangan golf - Daerah perburuan
- Berselancar surfing
b. Sarana ketangkasan:
- Permainan bola sodok billiard
- Jackpot - Pacino
Sarana pelengkap kepariwisataan ini juga disebut sebagai perusahaan pariwisata sekunder, karena tidak seluruh kehidupan perusahaannya tergantung
kepada wisatawan tetapi juga diperuntukkan untuk masyarakat. 3.
Sarana penunjang kepariwisataan Sarana penunjang kepariwisataan ini adalah perusahaan-perusahaan
yang menunjang sarana pelengkap dan sarana pokok dan berfungsi tidak hanya membuat wisatawan lebih lama tinggal pada suatu tempat tujuan
wisata, juga supaya wisatawan yang datang lebih lama dan lebih banyak membelanjakan uangnya di daerah yang dikunjunginya. Usaha-usaha yang
termasuk kelompok sarana penunjang kepariwisataan ini adalah: a.
Night club b.
Steambath c.
Casino Sarana pelengkap kepariwisataan ini berfungsi sebagai pendukung dari
sarana – sarana pokok kepariwisataan tadi. Jadi dapat kita katakan bahwa ketiga unsur sarana tersebut adalah saling berkaitan satu sama lain, sehingga di dalam
suatu objek wisata ketiga sarana tersebut harus ada.
2.3.2 Prasarana Kepariwisataan