UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sekam dan bekatul, yaitu dua kali proses penggilingan. Setelah proses penggilingan selesai, bekatul diambil disimpan dalam wadah kering dan tertutup.
Dedak yang didapat lalu diayak menggunakan mesh 20 untuk menyamakan ukuran partikel serta untuk memisahkan dari bahan pengotor
lainnya.
3.3.2 Pengolahan Minyak Dedak
3.3.2.1 Stabilisasi Dedak Padi Nasir, 2009
Dedak di stabilisasi dengan melakukan pemanasan menggunakan oven selama 15 menit dengan suhu 110
o
C. 3.3.2.2
Ekstraksi Dedak Padi dengan Metode Cold Press Sesuai Standar BBIA
Dedak yang sudah di stabil lalu di ekstraksi menggunakan metode Cold Press. Dedak sebanyak 4kg di basahi menggunakan n-heksan sebanyak 4L dan
dimasukkan ke alat press, alat ditekan untuk mendapatkan minyak mentah menggunakan sekrup jenis hydraulic. Setelah didapatkan larutan ekstrak, larutan
lalu di evaporasi dengan suhu 40
o
C untuk memisahkan minyak dengan pelarut n- heksan. Dan didapatlah Crude Rice Bran Oil CRBO.
CRBO yang didapat lalu di murnikan untuk memisahkan kandungan pati dan pengotor yang terdapat didalamnya. CRBO di saring menggunakan kertas
saring whatmann no.42 pada corong buchner dan di vakum. Lalu minyak yang didapat dimasukkan ke dalam corong pisah dan dicampur dengan air panas.
Kocok dan diamkan beberapa saat. Akan terbentuk 3 fase yaitu minyak atas, pati tengah dan air bawah.
Keluarkan fase bagian tengah dan bawah, sampai tersisa hanya fase minyaknya saja. Campurkan kembali minyak dengan air panas, lalu kocok kembali dan
diamkan sampai terjadi pemisahan fase kembali. Dan pisahkan kembali minyak dari fase lainnya. Lalu minyak yang didapat di sentrifuge untuk memastikan ada
atau tidaknya endapan pati yang tersisa. Maka didapatkan Rice Bran Oil RBO.
3.3.3 Karakterisasi RBO Sesuai Standar BALLITRO
Minyak RBO yang didapat di karakterisasi dengan metode titrimeri sesuai standar BALLITRO untuk mendapatkan bilangan penyabunan, bilangan iod dan
bilangan peroksida.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.4 Formula Sediaan Krim Iswindari, 2014
Formula sediaan krim tabir surya, komposisi tiap formulasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.1
Formula Sediaan Krim
Fase Bahan
Jumlah Formula 1
Formula 2 Formula 3
I
Rice Bran Oil -
10 10
Asam Stearat 12
12 12
Setil Alkohol 0,2
0,2 0,2
Propil Paraben 0,08
0,08 0,08
II
Trietanolamin 2
2 2
Gliserin 10
10 10
Metil Paraben 0,1
0,1 0,1
Aquadest Add 100
Add 100 Add 100
Ket: Formula 2 menggunakan RBO
TM
dan Formula 3 menggunakan RBO
cp.
3.3.5 Pembuatan Sediaan Krim Iswindari, 2014
Proses diawali dengan penimbangan bahan-bahan yang akan digunakan. Bahan-bahan yang larut dalam air fase II seperti trietanolamin, gliserin, metil
paraben dicampur ke dalam aquades dan dipanaskan hingga 70
o
C. Pada bagian lain bahan-bahan yang tergolong fase minyak Fase I seperti RBO, asam stearat,
setil alkohol dan propil paraben dicmpur dan dipanaskan pada temperatur yang sama yaitu 70
o
C. Fase air kemudian ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam fase minyak
dan dilakukan proses pengadukan dengan menggunakan homogenizer agar diperoleh sediaan krim yang homogen dengan kecepatan 2000 rpm selama 25
menit. Krim yang terbentuk kemudian dipindahkan dalam wadah dan dilakukan pendinginan pada suhu kamar hingga diperoleh sediaan krim yang mengental.