Ekstraksi Dedak Padi Dengan Metode Cold Press

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta press seperti yang sudah dilakukan sebelumnya, lalu didapatlah ekstrak n-heksan minyak dedak Ekstrak nRBO . Menurut Hadipernata 2007, ekstraksi dengan menggunakan pelarut mudah menguap merupakan cara terbaik untuk mengambil minyak, dan pelarut yang dapat digunakan adalah etanol dan n-heksan. Pada penelitian ini pelarut yang digunakan adalah n-heksan, sesuai dengan apa yang dikatakan Patel dan Naik 2004, bahwa n-heksan bisa digunakan sebagai pelarut untuk mengekstrak minyak dari dedak padi. Dan penelitian Nasir 2009 menunjukkan bahwa persentase Crude Rice Bran Oil CRBO yang dihasilkan dengan pelarut n-heksan lebih tinggi dibanding dengan menggunakan pelarut etanol. Rendemen CRBO sebesar 17,055, sesuai pernyataan Hadipernata2007, bahwa minyak dedak kadarnya kurang dari 25. Pada penelitian yang dilakukan Nasir 2009, ekstraksi dedak padi menggunakan metode maserasi dengan pelarut yang sama mendapatkan rendemen CRBO sebesar 18,34. Perhitungan Rendemen CRBO Nasir, 2009: CRBO = x 100 = gr x 100 CRBO = 17,055 Selanjutnya minyak dedak hasil ekstraksi dipisahkan dari pelarut melalui penguapan. Setelah didapatkan larutan ekstrak n-heksan, larutan lalu dievaporasi dengan suhu 40 o C untuk memisahkan minyak dengan pelarut n-heksan Murnikan CRBO yang sudah didapat untuk memisahkan kandungan pati dan pengotor yang terdapat didalamnya. CRBO di saring menggunakan kertas saring whatmann no.42 pada corong buchner dan di vakum. Lalu minyak yag didapat dimasukkan ke dalam corong pisah dan dicampur dengan air panas. Kocok dan diamkan beberapa saat. Akan terbentuk 3 fase yaitu minyak atas, pati tengah dan air bawah. Setelah fase terpisah sempurna, pisahkan fase minyak. Lalu minyak yang didapat di sentrifuge untuk memisahkan sisa kandungan pati yang tersisa di dalam minyak. Didapatkan Rice Bran Oil RBO cp dengan bentuk cairan berwarna coklat yang beraroma khas dedak. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel 4.1 Hasil Ekstraksi RBO cp Sampel Keterangan Berat Dedak Awal 4 Kg Berat Minyak Dedak 267,19 Gr Rendemen CRBO 17,055 Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Organoleptis RBO cp Organoleptis Warna Coklat Bentuk Larutan Bau Bau Dedak

4.3 Karakterisasi RBO

cp RBO yang didapat di karakterisasi dengan metode titrimeri sesuai standar BALLITRO untuk mendapatkan bilangan penyabunan, bilangan iod dan bilangan peroksida. Tabel 4.3 Hasil Karakterisasi RBO cp Sampel Jenis Pengujian Pemeriksaan Hasil Pengujian Pemerikaan Metode Pengujian Rice Bran Oil 1. Bilangan Penyabunan 2. Bilangan Iod 3. Bilangan Peroksida m kg 184,32 91,88 22,15 Titrimetri Bilangan penyabunan RBO yang didapat sebesar 184,32 yang menyatakan bahwa hasil sesuai dengan range yang ada menurut FAO yaitu sebesar 180-195. Bilangan Iod yang didapat sebesar 91,88, dimana nilai itu masih termasuk dalam range. FAO menyatakan bahwa RBO memiliki nilai penyerapan iod dengan range 90 – 105, dimana berisi 29 – 42 asam linoleat dan 0,8 – 1,0 asam linolenat. Hal ini menyatakan bahwa RBO adalah minyak yang kaya akan vitamin E dan berbagai sterol. ASA 2000, menyatakan bahwa mutu dari suatu minyak dapat diketahui dari rasa dan aromanya. Salah satunya adalah ketengikan atau adanya peroksida. Peroksida merupakan suatu tanda adanya pemecahan atau kerusakan paa minyak UIN Syarif Hidayatullah Jakarta karena terjadi oksidasi yang menyebabkan aroma tengik pada minyak. Semakin tinggi bilangan peroksda maka semakin tinggi tingkat ketengikan suatu minyak. Wildan 2002, mengatakan bahwa bilangan peroksida pada nilai diatas 50 sudah menunjukkan ketengikan, yang berarti RBO tidak menunjukkan ketengikan karena bilangan peroksida yang didapat adalah sebesar 22,15.

4.4 Hasil Pembuatan Sediaan Krim

Krim dibuat tiga formulasi, dimana formulasi pertama hanya basis krim tanpa adanya kandungan minyak dedak padi. Formulasi kedua mengandung minyak dedak padi yang dijual dipasaran RBO TM . Dan formulasi ketiga mengandung minyak dedak padi hasil ekstraksi menggunakan metode cold press RBO cp . Tabel 4.4 Formula Sediaan Krim Fase Bahan Jumlah Formula 1 Formula 2 Formula 3 I Rice Bran Oil - 10 10 Asam Stearat 12 12 12 Setil Alkohol 0,2 0,2 0,2 Propil Paraben 0,08 0,08 0,08 II Trietanolamin 2 2 2 Gliserin 10 10 10 Metil Paraben 0,1 0,1 0,1 Aquadest Add 100 Add 100 Add 100 Ket: Formula 2 menggunakan RBO TM dan Formula 3 menggunakan RBO cp.

4.5 Hasil Evaluasi Fisik Krim

Rice Bran Oil 4.5.1 Hasil Uji Organoleptis Hasil pengamatan organoleptis krim RBO pada F1, F2, dan F3 pada hari ke-0 menunjukkan bahwa F1 menunjukkan warna putih transparan dengan bau khas base krim serta tekstur yang lembut dan tidak terasa lengket, F2 menunjukkan warna putih dengan bau khas RBO serta tekstur yang lembut dan tidak terasa lengket, F3 menunjukkan warna putih gading dengan bau khas RBO yang lebih pekat serta tekstur yang lembut dan tidak terasa lengket.

Dokumen yang terkait

Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Rice Bran Oil

5 14 55

Niekha Zoelienna Ilyas- Uji Stabilitas Fisik Dan Penentuan Nilai Sun Protection Factor (SPF) Krim Rice Bran Oil

9 52 75

Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Rice Bran Oil

0 3 55

Pengaruh Konsentrasi Minyak Biji Gandum (Triticum vulgare) Terhadap Nilai Sun Protection Factor (SPF) Krim Tabir Surya Dari Kombinasi Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat

10 51 90

Pengaruh Konsentrasi Minyak Biji Gandum (Triticum vulgare) Terhadap Nilai Sun Protection Factor (SPF) Krim Tabir Surya Dari Kombinasi Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat

0 0 15

Pengaruh Konsentrasi Minyak Biji Gandum (Triticum vulgare) Terhadap Nilai Sun Protection Factor (SPF) Krim Tabir Surya Dari Kombinasi Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat

0 0 2

Pengaruh Konsentrasi Minyak Biji Gandum (Triticum vulgare) Terhadap Nilai Sun Protection Factor (SPF) Krim Tabir Surya Dari Kombinasi Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat

0 1 4

Pengaruh Konsentrasi Minyak Biji Gandum (Triticum vulgare) Terhadap Nilai Sun Protection Factor (SPF) Krim Tabir Surya Dari Kombinasi Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat

0 0 19

Pengaruh Konsentrasi Minyak Biji Gandum (Triticum vulgare) Terhadap Nilai Sun Protection Factor (SPF) Krim Tabir Surya Dari Kombinasi Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat

1 5 4

Pengaruh Konsentrasi Minyak Biji Gandum (Triticum vulgare) Terhadap Nilai Sun Protection Factor (SPF) Krim Tabir Surya Dari Kombinasi Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat

0 0 26