Tanaman Padi Bekatul Dedak
                                                                                UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
bekatul,  yaitu  lapisan  terluar  dari  beras  yang  terlepas  saat  padi  digiling  dimana bekatul  itu  terdiri  dari  lapisan  aleuron,  endosperm,  dan  germ.  Warna  bekatul
adalah krem kecoklatan yang  mempunyai aroma  yang  sama  seperti aroma beras. Penggilingan  padu  menghasilkan  beras  sebanyak 60-65  dan  bekatul  sekitar 8  -
12. Dedak atau bekatul adalah kulit ari yang dihasilkan dari proses penyosohan. Sebenarnya  bekatul  memiliki  karakteristik  cita  rasa  lembut  dan  agak  manis.
Namun pada kenyataannya, cita rasa bekatul sering digambarkan bau tengik, apek, dan asam. Hal ini terjadi karena bekatul mudah mengalami kerusakan. Penurunan
mutu  bekatul  ditandai  dengan  bau  tengik  dan  struktur  menggumpal.  Hal  ini disebabkan aktivitas lipase yang menghidrolisis lipid bekatul menjadi asam lemak
bebas dan gliserol Widowati, 2001. Dedak padi  yang  diperoleh  selama proses penggilingan beras  mempunyai
potensi  yang  sangat  besar  karena  memiliki  banyak  nutrisi  yang  bermanfaat  dan mempunyai  efek  biologis  Patel    Naik,  2004.  Menurut  Balai  Besar  Penelitian
dan  Pengembangan  Pascapanen Pertanian,  berdasarkan definisinya,  dedak  bran adalah  hasil  samping  proses  penggilingan  padi  yang  terdiri  atas  lapisan  sebelah
luar butiran padi dengan sejumlah lembaga biji. Sementara bekatul polish adalah lapisan sebelah dalam dari butiran padi, termasuk bagian kecil endosperm berpati.
Namun,  karena  alat  penggilingan  tidak  memisahkan  antara  dedak  dan  bekatul maka  umumnya  bercampur  menjadi  satu  dan  disebut  dengan  dedak  atau  bekatul
saja. Untuk memperoleh bekatul yang tidak mudah tengik dan memperpanjang
masa  simpan,  maka  bekatul  harus  diawetkan  segera  setelah  diperoleh  dari penggilingan padi Damayanthi, 2004.
Gambar 2.1. Gabah Padi Dokumen Pribadi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2.2 Dedak Padi Dokumen Pribadi
Gambar 2.3 Mesin Penggiling Dokumen Pribadi
Bekatul  mengandung  lemak  tidak  jenuh  tinggi,  sehingga  aman  untuk dikonsumsi  oleh  penderita  kolesterol  dan  penyakit  jantung.  Beberapa  hasil
penelitian  menunjukkan  bahwa  bekatul  memiliki  kualitas  atau  nutrisi  yang  baik
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
seperti  lemak,  protein,  serat,  vitamin,  mineral  dan  komponen  bioaktif antioksidan.  Menurut  Luh  1980,  komponen  kimia  bekatul  terdiri  dari  protein
11,8 – 13,0, lemak 10,1 – 12,4, abu 5,2 – 7.3, karbohidrat 51,1  –  55,0,
serat kasar 2,3 – 3,2 dan lain – lain. Lalu Mazza 1998 mendapatkan komposisi
kimia  bekatul  yang  sangat bervariasi, tergantung  pada  faktor agronomis, varietas padi,  dan  proses  penggilingannya.  Secara  umum  bekatul  mengandung  protein
11,5-17,2, lipid 10-23, karbohidrat 51,1-55, abu 8-17,7, serat kasar 6,2-31,5, mineral dan vitamin.